3. Buruk

34 9 2
                                    

Alana yang sudah sampai di kosan langsung meletakkan tasnya di samping tempat tidurnya. Alana langsung menjatuhkan dirinya ke atas kasur.

Rasanya, semua lelah yang Alana rasakan mulai menurun sedikit demi sedikit, apalagi ditambah kehadiran kedua teman barunya yaitu Camilla dan Azalea.

"semoga hidup Alana bisa bahagia seperti ini sampai akhir ya Tuhan"

***

Setelah mandi dan merapikan tas sekolahnya, Alana duduk di meja belajarnya. Alana mengambil bingkai foto yang dimana terdapat gambar keluarga dengan senyuman yang bahagia dan serasi.

"Hai ma, pa, apakabar? Alana kangen sama kalian. Oh iya, hari ini adalah hari pertama Alana sekolah ma, pa. Alana seneng banget karena hari ini juga Alana dapet temen yang sayang sama Alana, namanya Camilla dan Azalea. Mereka berdua ajak Alana bjat jadi temannya. Alana seneng banget, akhirnya Alana punya temen lagi, setelah Nathan pergi dari hidup Alana" ucap Alana sambil mengelus
bingkai foto tersebut.

***

Alana langsung berlari menuju ruang ICU setelah mendapat kabar bahwa orang tuanya mengalami kecelakaan.

"Dimana orang tua gue Than?" tanya Alana sambil memegang kedua tangan Nathan.

Nathan langsung memeluk Alana tanpa menjawab pertanyaan Alana. Nathan menangis, ia sangat merasa bersalah dan kecewa dengan dirinya sendiri.

"Than, mama sama papa gue baik - baik ajakan?" tanya Alana yang masih di dalam pelukan Nathan.

"Al, maaf, orang tua lo meninggal" jawab Nathan sambil mengeratkan pelukannya.

"Ga ga ga, ga mungkin Than! Tadi orang tua gue baik - baik aja, mereka sempet pamitan ke gue Than!" ucap Alana sambil melepaskan dirinya dari pelukan Nathan.

"Al, ini semua udah takdir mereka, ikhlassin ya"

Alana terjatuh, ia sangat hancur, dunianya terasa gelap. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil, padahal tadi pagi, mereka sempat bercanda di meja makan. Rasanya sakit, sangat sakit.

***

"Al, gue sebelumnya minta maaf harus ngomong ini ke lo, padahal lo lagi berduka" ucap Nathan yang ikut duduk di samping Alana yang sedang mengusap kuburan mama dan papanya.

"Gue bakal pindah Al"

Alanapun langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Nathan.

"Maksudnya Than?"

"Gue bakal pindah ke Bandung buat lanjuttin pendidikan gue" jelas Nathan dengan nafas yang sangat sesak.

Alanapun tersenyum dan menatap kembali nisan kedua orang tuanya.

"Mungkin gue ditakdirkan untuk hidup sendiri. Lo boleh pergi Than" ucap Alana sambil berdiri.

"Gue ga butuh siapapun"

"Al" Nathan langsung berdiri dan menahan Alana yang hendak pergi meninggalkannya.

"Lepassin! lo taukan, gue ga bisa hidup sendiri, tapi lo? Lo malah ninggallin gue Than!" ucap Alana sambil melepaskan tangan Nathan.

"Gue bakal sering jengukkin lo kok Al, plis" ucap Nathan yang berusaha untuk meraih tangan Alana.

"Stop Than, lo tau ga sih, selama kita sahabatan dari kecil, rasa di hati gue semakin menjadi jadi. Gue suka sama lo Than" ucap Alana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALDEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang