Satya kini tengah merenung dibalkon ruang kerjanya sembari menatap pemandangan kota dari atas. Ruangan kerja Satya memang di desain khusus dengan memiliki balkon yang langsung menatap pemandangan kota. Itu dilakukan, agar Satya bisa menenangkan hati dan pikirannya dengan merasakan angin sejuk yang terhembus dari balkon ketika dirinya sedang pusing dengan pekerjaan yang menumpuk.
Satya menyilangkan kedua tangannya di dada sembari bersandar miring dengan bilik balkon. Pikirannya benar benar kalut saat ini. Pria itu tiba tiba menyentuh dadanya dengan perlahan. Satya ingat, bagaimana sebuah perasaan aneh ini muncul didalam hatinya. Perasaan yang pernah dia rasakan sebelumnya dalam hidup. Rasanya.. kasih sayang Satya pada gadis itu semakin bertambah. Entah hanya perasaannya saja.
"Kenapa sih dengan gue? Kenapa.. akhir akhir ini gue jadi aneh saat bersama Sara? Saat natap wajah Sara.. Oh Shit! Kenapa gadis itu semakin cantik saja? Oh ibu ayah, tolong bantu Satya. Kenapa Satya menjadi seperti ini pada Sara?" lirih Satya dengan mengacak rambutnya. Pria itu masih bimbang dengan perasaannya.
"Apa.. gue.. gue juga udah mulai Cinta sama Sara ya?" terka Satya.
Pria itu terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Engga! Satya, ga! Gue ga mungkin Cinta sama Sara, gadis itu udah gue anggap sebagai adik kandung sendiri. Rasanya.. ga akan pernah berubah" tegas Satya pada dirinya sendiri.
Pria itu tak mau ambil pusing dengan galau tidak jelas membimbangkan perasaannya saat ini. Satya memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya.
Namun, dia tiba tiba berhenti dan tampak memikirkan sesuatu sejenak. Satya menepuk keningnya dengan sedikit keras saat mengingat sesuatu.
"Astaga! Kenapa gue bisa lupa?!" pekik Satya heboh.
Pria itu kemudian dengan cepat mengambil ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan kepada seseorang.
-
Sara kini hanya bisa terbaring bosan dikamarnya sambil menonton acara tv yang membosankan. Gadis itu merasa bingung harus apa, keadaannya sudah membaik, dia sudah merasa sehat. Tapi kenapa.. rasanya malas sekali untuk melakukan apapun? Apalagi untuk bangkit dari kasur saja Sara akan berpikir dua kali.
Drtt..
Ponsel gadis itu tiba tiba berbunyi. Sara mengambil ponselnya dan melihat ada satu Chat Whatsapp masuk dari seseorang. Tertera nama kontak yang mengirimkannya pesan, Kakak Syg❤ Itulah namanya. Sudah pasti itu adalah Satya, ternyata Sara menamai kontak Whatsapp Satya dengan nama tersebut.
'Sara, kakak pulang ntar lagi jam enam sore. Kamu udah baikan belom? Kakak mau ngajak kamu pergi ntar malam soalnya..'
Itulah isi pesan dari Satya. Sara pun langsung membalasnya.
'Udah kok, kak. Aku udah baikan. Bahkan, aku udah ngerasa ga sakit lagi, kepalaku juga udah ga pusing'
'Serius? Kakak ngajak aku pergi ntar? Mau mau.. Sara mau kak, pas banget aku lagi bosen dirumah. Hehe:)'
Sara memencet tombol Send, dan pesan nya sudah terkirim pada Satya. Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi kembali. Satya sudah membalas pesannya.
'Bagus kalo gitu, kakak senang dengernya. Yodah, kamu siap siap ya. Kakak mau ajak kamu pergi keluar, udah lama soalnya kita ga ngabisin waktu bareng. Dan lihat, ada kejutan buat kamu. Tunggu kakak pulang ya..'
Sara membacanya sambil tersenyum sendiri. Betapa bahagia hatinya saat Satya ingin mengajaknya pergi. Ya, memang benar. Sejak Sara menyatakan Cintanya pada Satya, mereka tak pernah bisa sangat akrab lagi seperti dahulu. Mereka sedikit menjadi lebih canggung. Namun kali ini, Sara merasa sangat bahagia.
'Siap kak..'
Sara mengetik pesan terakhirnya lalu mengirimnya pada Satya. Beberapa menit kemudian, Satya membalasnya. Namun, bukan dengan ketikan kalimat, tapi dengan emoticon berbentuk hati ❤
Sara tertegun melihatnya.
"Tumben banget ih kakak, kenapa ya?" pikir Sara, gadis itu langsung menutup ponselnya dan tak membalas lagi pesan dari Satya.18.00
"Sara.." panggil Satya saat dirinya baru pulang dari kantor.
Namun tak ada jawaban. Satya pun mencari Sara dikamarnya, namun dia juga tidak ada. Pria itu kemudian mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.
"Sara, kamu didalam?" panggil Satya didepan pintu kamar mandi.
"Iya kak.. Aku masih mandi. Tunggu bentaran.." teriak Sara dari dalam.
"Yodah iya, kamu mandi aja dulu. Kakak juga mau mandi. Oh ya, kakak bawain sesuatu buat kamu, kamu ambil diatas kasur ya. Apa isi didalamnya, kamu pake aja. Dandan juga yang cantik, Oke?" pinta Satya.
"Iya kak! Nanti Sara pake.." jawab Sara lagi.
Satya pun tersenyum lalu menatap sebuah kotak kado berbentuk persegi panjang dengan sampul berwarna ungu. Pria itu kemudian meletakkan kotak itu diatas kasur.
"Kamu pasti bakalan senang malam ini, Ra. Kakak akan buat kamu ga sedih lagi dihari mu yang spesial ini" bisik Satya sambil tersenyum lalu kemudian pergi.
Satu jam kemudian..
"Sara.. Udah siap? Kok lama banget sih?" panggil Satya yang sejak tadi mengetuk pintu kamar Sara.
"Iya kak, ini udah selesai.." jawab Sara dan langsung membuka pintu.
"Kak, kenapa aku dikasih gaun? Emangnya mau kemana sih?" protes Sara tiba tiba.
Satya tak menjawab, pria itu malah terdiam dan mematung sendiri saat menatap Sara yang terlihat sangat cantik dengan gaun pilihannya.
Sedangkan Sara merasa bingung dengan ekspresi Satya, gadis itu kemudian melambaikan tangannya dihadapan pria itu.
"Kak? Hello? Kenapa jadi bengong sih? Aku nanya nih.." protes Sara lagi.
"Eh i..iya. Maaf, Oh gaun ini ya. Kakak emang sengaja beli gaun ini buat kamu, kita akan ke tempat yang spesial" jawab Satya dengan sedikit gugup.
"Lah, emang mau kemana sih?" tanya Sara lagi.
"Udah, kamu jangan banyak tanya. Kamu pasti senang malam ini. Ada kejutan!" lanjut Satya.
"Kejutan apaan kak?" gumam gadis itu lagi.
Namun, Satya hanya menaikkan bahunya sambil tersenyum, "Hum, lihat aja ntar.."
Sara hanya mengernyit bingung sejenak, lalu meraba gaun yang dia pakai. Sebuah gaun cantik bernuansa hitam dan putih. Bagian dada sedikit terbuka dengan sebuah lengan pendek. Gadis itu juga terlihat sangat cantik malam ini, dengan rambut hitam terurai dan polesan make up yang sederhana namun tetap terlihat elegan.
"Kak, aku udah oke belom sih? Tumben banget, kakak beliin aku gaun segala" sindir Sara.
Satya yang dari tadi masih menatap kecantikan Sara hanya bisa salah tingkah.
"Udah kok, kamu c..cantik banget Sara. Hehe iya, soalnya kan malam ini spesial" jawab Satya sedikit canggung.
"Spesial apa sih? Terus kakak juga rapi banget, kita mau kemana? Aku jadi kepo nih.." gerutu Sara.
"Kamu ini banyak tanya mulu dari tadi. Udah diem aja, nanti kamu juga bakalan tahu" ujar Satya dan menggenggam jemari Sara.
Sara tertegun saat Satya menggenggam jemarinya. Mereka saling menatap dengan penuh arti.
"Ayo.." bisik Satya
Sara pun lalu mengangguk dengan sedikit gugup.TBC..
Please, tau kan harus apa? Jan buat penulis yang bersusah payah ngetik dan mikir, jadi down karna kaga dihargai :(
KAMU SEDANG MEMBACA
YARA [END]
Novela Juvenil[COMPLETED] YARA Sequel dari SINCERE LOVE [Disarankan untuk membaca story SINCERE LOVE untuk mengetahui awal cerita YARA dimulai] Kedua kakak beradik, Satya dan Sara yang menjalin suka duka bersama setelah kepergian orangtua mereka Sanskar dan Swara...