00

237 21 1
                                    

Annyeonghaseyo yeorobun 😊

-
-
-

"Yerin,bangun sudah pagi" Terdengar suara seorang wanita yang berusia 40 tahun,yang kini sedang berada di mulut pintu.
"Hoaaaam, iya bu aku bangun" Aku beranjak dari tempat tidur, dan berjalan kearah kamar mandi.
Aku sudah bersiap sekarang dengan memakai seragam sekolah lengkap, dan tas yang bertengger dipundakku.

Aku berjalan menuruni tangga dan berjalan kearah dapur yang terdapat sesosok wanita yang sangat aku kagumi.
"Pagi ibu, ayah" Mereka adalah orang yang paling aku sayang.
"Pagi sayang" Dia adalah ayahku.
"Duduk dan makanlah, hari ini adalah hari pertamamu sekolah, jadi jangan sampai terlambat"
"Iyah bu" Yah memang hari ini adalah hari pertamaku sekolah setelah liburan panjangku.

Skip

Aku sudah sampai di depan gerbang sekolah, dan sekarang aku berjalan di koridor, menuju loker untuk mengambil beberapa perlengkapan dan pergi ke kelas.

"Yaa, Yeriiiiiin aku rindu padamu" Dia adalah Vista, gadis yang cerewet dan ceria, yang selalu berada di sampingku.
"Yaa, jangan berisik Vista, ini masih terlalu pagi" Dengan sedikit memasang mood yang jelek.
"Iyah, yah sudah ayo kita masuk kelas cepat, aku sudah merindukan suasana ramainya kelas" Ajak Vista.
"Yaa, kau tidak merindukan pria tampan ini" Yang tiba-tiba datang dan mengejutkan mereka.
"Maaf aku tidak mengenalmu, Yerin apa kau mengenalnya"

Haduh mereka mulai lagi deh betengkar-batin Yerin

Dan tanpa sadar Vista dan Vico , Yerin pun meninggalkan mereka berdua yang masih berdebat, Yerin pergi karna itu akan merusak telinganya saja.

Skip

Masuk ke kelas

"Yaa, kenapa kau meninggalkan aku dengan pria jelek ini, dasar!" Omel Vista
"Maafkan aku, a-aku hanya ingin segera ke toilet tadi" Yerin terpaksa berhobong, karna dia tidak mau mendengar omelannya lagi.

Sedikit ku ceritakan tentang bagaimana kita bisa berteman.

Flashback

Awal pertemanan ku bersama Vista dan Vico adalah disekolah dan diwaktu orientasi, mereka berdua sudah berteman sejak kecil, dan merekalah pertama yang menemaniku sampai sekarang.

Flashback off

Kriiiiiiiing

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, sekarang aku sudah ada di depan gerbang, sedang menunggu jemputan. Tiba-tiba,
Tin tin
Dia adalah Ezza, kakak kelas sekaligus ketos dan ketua basket. Dia orang populer, yang memiliki banyak fans di sekolahan ini, dia juga tampan.
"Hei, Yerin" Aku membuyarkan lamunanku karna lambaian tangan kak ezza di depan mukaku.
"Oh, a-ada apa kak?" Ucapku sedikit gugup
" Tidak. Kau belum pulang?" Dia sangat baik
"Aku sedang menunggu jemputan kak"
"Ayo naik, pulang bersamaku" Dia tersenyum.
"Maaf kak, nanti kalau jemputan ku sudah datang bagaimana?" Aku sedikit bingung.
"Tidak apa, nanti kau bilang saja untuk tidak usah jemput, bagaimana?" Dia menawariku
"Baiklah, kalau begitu" Aku menaiki motor sport nya. Banyak pasang mata yang melihatku disana,karna memang belum terlalu sepi. Tapi, aku tidak peduli.

Di jalan, hanya ada keheningan, karna aku memang bingung untuk memulai pembicaraan. Sampai akhirnya kak ezza berbicara
"Dimana komplek rumahmu?"
"Nanti di depan belok kiri kak, setelah pos berhenti di rumah pagar warna biru"
"Baiklah"
Skip

"Terima kasih ya kak" Aku turun dari motor.
"Sama-sama. Besok, aku jemput" Hah? Dia mau menjemput ku?
"Ah, ti-tidak usah kak. Aku tidak mau merepotkan kakak" Sebenarnya sih aku senang karna aku memang sedikit menaruh rasa kepada kak ezza waktu mos.
"Tidak apa, besok aku jemput. Kau harus sudah siap saat aku sudah datang, oke?" Dia senyum lagi? Aku merasa senang yang amat sangat.
"Baiklah kak"
"Yasudah, aku pulang yah" Dia mengacak rambutku? Aku merasakan pipiku memanas.
"Lucu" Senyum.
Dia melajukan motornya, aku menatap punggungnya yang kian lama menghilang.

Skip

Aku merebahkan badan di tempat tidur, meregangkan otot-otot yang kaku karna kejadian tadi. Pipiku memanas lagi, saat aku membayangkan kejadian tadi. Aku benar-benar senang. Lama kelamaan aku terlelap karna kecapekan.

Aku terbangun saat jam menandakan pukul 7 pm. Aku merasa lapar, aku turun kebawah dan menuju dapur. Aku berjalan menuju lemari es, mencari makanan disana. Tapi, aku hanya menemukan roti dan sekotak susu disana. Aku mengambil, dan memakannya lalu kembali tidur, karna besok aku sekolah.

Skip pagi.

Author POV

Ting ting ting ting

Suara alarm membangunkan Yerin yang sedang menikmati mimpinya. Dia terduduk dan pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai bersiap, Yerin turun ke bawah.
"Pagi ibu, ayah" Dia tersenyum senang.
"Pagi sayang" Ayah pun iku tersenyum.
"Eeee. Ibu, ayah boleh tidak kalau hari ini tidak usah di antar sama paman (supir rumah mereka)" Dia sedikit ragu.
"Memangnya kenapa Yerin? Hem?" Tanya ibu.
"Aku akan di jemput sama kakak kelasku bu" Dia menunduk karna takut tidak di beri izin.
"Cowok?"
Aku hanya mengangguk.
"Baiklah. Untuk hari ini ayah beri izin, ya?"
Aku tersenyum dan mengangguk senang.
"Terima kasih ayah".
Aku menghabiskan sarapanku.

Tin tin

Terdengar suara klakson motor. Aku berjalan berjalan menuju pintu.
Aku menyapanya.
" Hai kak. Ayo masuk dulu, ayah ingin bertemu kakak". Aku tersenyum.
"Hmm, baiklah. Ayo" Kita berjalan masuk dan menuju dapur.

Ayah melihatnya lalu tersenyum.
"Pagi om, tante. Saya ezza, kakak kelas Yerin." Dia tersenyum ramah.
"Pagi nak." Ibu berjalan ke arah ku.
"Baiklah tante, saya dan Yerin akan berangkat. Takut nanti terlambat"
"Iyah nak, berangkatlah. Hati-hati dijalan"
"Ayah, ibu aku pamit."

Yerin POV

Aku keluar dan segera berangkat ke sekolah.

Skip

Aku berjalan di koridor sekolah. Aku menunduk karna malu. Banyak yang melihat ku karna aku berjalan bersama siswa populer di sini.
"Hei, kau kenapa?" Aku hanya menggeleng.
"Jangan menunduk, kau malu berjalan denganku?" Aku mendongak melihat dia yamg terlihat murung. Aku menghentikan langkahku.
"Maaf kak" Lagi-lagi aku menunduk.
"Kenapa?" Dia bingung.
"Aku malu, kau siswa populer disini. Sedangkan aku?" Dia tertawa.
"Lalu kenapa? Aku tidak memandang status mu untuk berteman kan?"
Aku mengangguk pelan. Dia menarik tanganku dan membuat pipiku memanas.
"Yasudah, ayo. Aku antar ke kelasmu."
Aku berjalan menunduk menyembunyikan pipiku yang semakin memerah.

Skip

Aku sedang duduk di kantin dengan Vista dan Vico. Mereka tertawa seperti orang gila. Aku hanya tersenyum melihat tingkah konyol mereka. Sampai aku melihat sosok yang kini sedang menarik perhatianku.

Tetapi, kali ini ada yang beda. Dia tidak sendiri. Dia bersama seorang wanita, berjalan sambil tertawa. Tapi, kenapa hatiku sakit melihatnya? Aku tidak tau perasaan ini.

Kini dia melihat ke arahku. Dia berjalan melewati ku, tanpa menyapa.
Dia adalah...

-
-
-

Hai yeorobun, ini ff pertamaku. Aku tidak tau kalian menyukai ceritaku atau tidak. Tapi jangan lupa vote, komen, dan beri bintang nya yah..
Tunggu up selanjutnya, makasih. 😙😙

MY FIRST LIFE || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang