Gila

56 9 2
                                    

Halo gais, kangen nih. Sebelum baca vote sama comment dulu ya. Ada kejutan di akhir Bab ini!!

....

Hari ini, hari Rabu. Aku akan mengunjungi rumah guru kesayanganku.
Dan tadi sewaktu aku sampai disekolah,  kebetulan aku bertemu dengan Miss Esty.

Katanya ' Laina,  hari ini miss pulangnya ada acara. Jadi miss gabisa nganter kamu ke rumah Miss. Tapi tenang aja,  Raino nanti jemput kamu. Udah nyimpen nomernya kan? Nama perumahannya Gading Regency ya'.
Yah, begitulah kira kira ucapan Miss Esty tadi pagi. Kesal sih iya, karena aku ngga bisa pulang bareng sama guru kesayangan. Tapi, ada senengnya juga. 'GUE BISA DIBONCENG SAMA COGAN! Yaa walaupun Raino itu orang sombong + nyebelin, tapi lumayan lah. Cuci mata.

....

Sesampainya dikelas

"Laina sayang, minta nomer kaka ganteng yah" Ucap Nadia dengan suara lantang
"GA! " ucapku penuh dengan ketegasan
"Tega lo sama gue. Jahad! " Ucap Nadia dengan nada di lebay lebay kan.
"Bodo! "

....

Istirahat pun datang. Seperti biasa, aku, Nadia, dan Nur pergi kekantin bersama.
"Lo mau pesen apa Nai,  Nad? " kata Nur.
"Gue jus buah naga aja deh" kataku yang sedang fokus menatap layar handphone .
"Gue roti sama es teh manis yang kemasan aja " kata Nadia.
"Oke. Gue pesen dulu. " ucap Nur yang sudah berjalan ke arah tukang jus.

"Nur, uangnya" teriakku sampai orang - orang disekitar melihat ke arahku. Aku sih biasa aja. Tapi Nadia udah nutup muka karena dia duduk disebelahku. Nur pun menghampiriku dengan muka yang sedikit ditutup-tutupi.
" Gausah teriak kali. Malu maluin njir." ucap Nur dengan nada mengomeliku dengan suara pelan.
" Iya! Malu maluin banget lo. Gue duduk disebelah lo lagi. Kampret dasar " umpat Nadia kepadaku.
"Bodo! Nih uangnya" kataku sambil memberikan uang lalu lanjut menscrool laman Instagram.

"Karena lo udah bikin gue malu, siniin nomer Raino" ucap Nadia setelah Nur pergi.
"Berisik" kataku sinis.
"Sialan lo. Liat aja gue bakalan buat lo balikan sama Gani" ucap Nadia puas. Aku pun hanya diam,  memasang muka sebodo amat. Aku harap Nadia tidak benar benar dengan ucapannya.

Itu lagi. Dia lagi. Teringat lagi. Dan, rindu lagi.

....

Bel pulang pun berbunyi. Aku pun bergegas keluar, meninggalkan Nadia.

Orang Sombong tapi Ganteng

Laina S : Kak,  aku otw ke rumah kaka


Tidak ada jawaban. Aku pun memutuskan untuk pergi sendiri ke rumah Miss Esty dengan bermodal maps aku mencari perumahan 'Gading Residence'.

"Mau ke siapa ya neng? " tanya satpam sesampainya aku ke Gading Residence.
"Mmm.. saya mau ke...."
"Naik"
Aku pun menengokkan kepalaku ke belakang. Itu Raino. Sedang menaiki sepeda , memakai celana jogger berwarna mocca dan kaos hitam.

"Gimana duduknya? " tanyaku bingung.
"Disini" katanya sambil menunjukkan jok belakang sepedanya.
"Aku jalan aja kak"
"Jauh"
"Kalo berat gimana? "
"Gapapa"
Akhirnya aku duduk dijok belakang sepedanya itu dengan berpegang kepada ujung jokku. Sepeda pun berjalan, aku pun tersenyum kepada satpam yang sejak tadi memperhatikan kami.
"Kak, kalo aku megang kaos kaka gapapa kan? " Raino tidak menjawab apa apa.
'Udah manis manis sikapnya,  eh malah ngeselin lagi'. Akhirnya aku memutuskan untuk memegang kaos nya. 'Daripada menderita sepanjang jalan'.

Hening.

"Lo bisa bawa motor? " tanya Raino tiba tiba.
"Bisa kak"
" Motor matic bisa? " tanyanya lagi
" Bisa dong "
"Oh. Oke"
"Emang kenapa kak?  Kakak mau nyicilin motor buat aku? " tanyaku.
"Ga. PD amat jadi orang" jawabnya sinis. Aku pun diam. Kesel. 'Niatnya kan ngajak bercanda ' ucapku dalam hati.

'Memang ya, orang dingin susah diajak bercanda nya '

....

"Assalammualaikum" salamku ketika sampai di dalam rumah Miss Esty,  Raino sudah berjalan duluan.
"Abaaaaang, kok pergi gak bilang Ia" kata seorang anak kecil Yang berjalan menghampiri Raino.
" Abang jemput murid nya mama " ucap Raino sambil terus berjalan ke sebuah ruangan. Aku pun mengikuti dibelakangnya sambil tersenyum ke anak kecil itu.  Dan aku pun memasuki sebuah ruangan Yang isinya buku semua. Spechles sih ngeliatnya.

" Lo milih aja buku Yang mau lo baca, kalo mau minum ambil sendiri di dapur " katanya cuek.
" Ya " jawabku datar.
"Ia, temenin orang itu. Jangan sampe maling rumah ini. " ucap Raino kepada anak kecil itu. Suaranya dilantangkan. 'Lo pikir gue maling? ' umpat Ku dalam hati. Dan seorang anak kecil menghampiriku.

"Halo kak" sapanya.
"Hai. Aku izin liat liat buku ya. Sekalian pinjem juga" kataku diiringin senyum
"Boleh kak. Kakak gak penasaran sama aku? " tanyanya PD.
" Oh iya, namanya siapa? " tanyaku.
" Namaku Valia Duhaq. Aku adiknya bang Raino. Dan sekarang aku kelas 2 SD "
" Namaku Laina Shidqia. Aku panggil kamu Val aja ya, biar beda sama orang" jawabku sambil menyambut jabatan tangannya. Gak adik, gak abangnya sama - sama punya tingkat ke-PD an Yang luar biasa.
"Iya kak. Gapapa" jawabnya sambil diiringi senyum. Lucu sih. Pipinya tembem.

....

17.20

"Mmm... Val, kakak pulang dulu ya. Udah dapet nih bukunya " kataku sambil menunjukkan buku Yang berjudul ' The Hate You Give Me ' karangan Angie Thomas.
"Oh udah ya kak" jawab Valia yang tetap fokus kepada handphonenya. " Tunggu kak, tanggung. Bentar lagi waktu nya habis ." Lanjut Valia. Aku pun menunggu Valia sambil duduk disebelahnya.

....

5 menit kemudian

" Abaaaaang, kak Laina nya mau pulang " teriak Valia. Tidak Ada yang menyahut.
"Yaudah Val, kakak pulang dulu ya"
" Ga akan dianterin bang Rai? Udah jam setengah 6 lho kak " katanya sambil melirik jam ditangannya.
" Gapapa. Kaka pesen ojek online aja" kataku sambil membuka pintu keluar
"Oooh ya udah. Hati Hati kak" katanya.

"Oh iya... " ucapannya terpotong, Raino menarik tanganku lalu mengajakku ke garasinya.
'Yess, gue dianterin pulang' kataku dalam hati. Raino pun mengeluarkan motor matic Ke halaman.

"Nih" ucapnya sambil memberikan kunci motor.
" Hah? " aku masih tidak faham dengan tindakannya.
"Lo kan tadi bilang bisa bawa motor matic. Yaudah nih gue kasih kuncinya. Pulang sendiri. Besok pagi bawa lagi motor ini kesekolah. Trus kasihin kuncinya Ke mama gue. Kalo dijual, siap - siap aja gue masukin penjara. Kalo lo ada niat buat ngambil motor ini, Lo harus pikir beribu kali, soalnya di plat nomernya ada stiker TNI,  dan lo harus tau satu Hal lagi. "- jeda beberapa detik.
"Papa gue TNI, dan pangkatnya Letnan Jenderal. Jadi jangan macem-macem" ucapnya sambil menunjukkan jarinya ke depan mukaku.

....

Halo-Halo para readers kesayangan. Lama banget yah gak post. Maap yaw. Hehe.

Gimana Bab ini? Ngakak? B aja? Kesel? Greget? Baper? Atau gimana? Comment ya gais perasaan kalian waktu baca Bab ini.

Gimana sikapnya Raino?

Gimana sikapnya Laina?

Jangan lupa vote dan comment yaw. Maaf ya kalo kata - kata nya Ada Yang kurang atau sulit dipahami, dan maaf juga kalo ada yang typo yaw.

Salam rindu,
PenggunaPena

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang