Prolog

139 12 5
                                    

"Nada!!!" teriak Melodi yang kesal karena ulah Nada.

Nada tertawa dan santai nya dia bertanya seolah tidak terjadi apa-apa. "Haha apaan?"

"Nada nakal deh, liat jadi merah kan pipi Melodi!" omel Melodi dengan memegang kedua pipinya, yang sudah benar-benar malu oleh kelakuan Nada.
Karena, Nada selalu menggoda Melodi dengan sengaja. Alhasil itu membuat Nada gemas dengan tingkah Melodi nya itu.

"Maap deh maap. Melodi tuh bikin Nada ingin nyubit pipinya Melodi terus tau!" ucap Nada disertai dengan menyubit pipi Melodi yang berisi dan memerah padam.

"Astaghfirullah Nada... Melodi malu, diliatin orang-orang! Liat tuh, tuh"

"Biarin aja, biar mereka pada tau kalo Melodi punya Nada" Melodi bungkam dan Nada berusaha menahan tawanya yang melihat reaksi Melodi semakin blushing itu.

Melodi dan Nada saat ini sedang berada di parkiran sekolah SMA Angkasa. Mereka berdua kelas XII IPA namun berbeda kelas. Melodi XII IPA 2, sedangkan Nada XII IPA 4, hanya berhalang satu kelas saja.

Nada adalah teman sejak kecil Melodi, sampai sekarang mereka bertetangga dan selalu memasuki sekolah yang sama dari SD, SMP, dan SMA. Mereka juga berencana untuk satu kampus jika sudah lulus nanti.

Bagaimana dengan perasaan mereka masing-masing?

Entahlah mereka tidak mungkin melakukannya karena, tidak ingin persahabatan mereka hancur hanya sebuah hubungan yang terlarang.

Nada yang notabenenya adalah Ketua OSIS, famous pastinya, pintar, dan ketampanannya yang terkesan membuat kaum hawa mengejar-ngejar nya. Tetapi, hal itu malah membuat Nada terasa risih dan dia hanya bisa bersikap cuek dan dingin.

Jika bersama Melodi, sikap Nada menjadi sebaliknya seperti perhatian, hangat, yang selalu menggoda, dan... siapa sih yang diperlakukan begitu tidak menyimpan rasa? Itulah yang dirasakan Melodi setiap detik, menit, jam, maupun harinya.

Para siswa-siswi memang sudah tahu dari awal jika mereka dekat, dan membuat kaum hawa merasa iri dengannya karena, posisi Melodi yang didamba-dambakan oleh semua wanita. Sampai-sampai selalu ada yang meneror Melodi dan juga membullynya, namun hal itu Melodi tidak tinggal diam, mereka pun mulai merasa lelah untuk tujuan nya, akhirnya mereka mundur.

Melodi melewati nya dengan sabar dan ikhlas sampai ia sekarang sudah kelas XII. Melodi juga incaran para adam, kecantikannya, kepintarannya, dan dia juga selalu memenangkan olimpiade yang sukses membuat para cowok tertarik padanya, termasuk Nada.

"Udah deh Nada, Melodi meleleh nih..." ucap nya polos dan lagi-lagi membuat Nada tertawa terbahak-bahak. Melodi yang melihat itu segera meninggalkan Nada yang masih menertawai dirinya dengan bibir mengerucut sembari menghentak-hentakan kakinya.

Nada segera mengejar Melodi yang berlarian, tidak peduli dengan opini-oponi orang lain mengenai tentang dirinya. Dan Melodi sudah sampai terlebih dahulu ke dalam kelasnya.

"Eh, Mel lo kenapa" heran seorang cewek, yaitu Bintang. Teman sebangku nya Melodi.

Melodi dateng-dateng cemberut gitu siapa yang ga heran coba?

"Ga tau." ucap Melodi acuh dan ia membenamkan wajahnya di atas meja.

Di ambang pintu kelas XII IPA 2 terlihat Nada yang sedang menghela nafas nya, setelah itu ia mencari melodi.

"Eeh, Bin, Melodi di sebelah mana?" tanya Nada kepada Bintan yang melewati dirinya.

"Barisan ketiga, jajaran keempat" jelasnya.

"Oh oke, thanks" Nada masuk dan mengampiri Melodi sesuai dengan instruksi Bintang. Cewek itu sedang menenggelamkan wajahnya.

Nada mengguncang-guncangkan tubuh Melodi pelan.
"Mel, Mel, Melodi...maapin Nada dong, jangan marah nanti jelek loh" tidak ada respon dari Melodi.

Nada & MelodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang