~Rubia Andini Titosari~

37 3 2
                                    

Terlihat seorang cewek tengah mengembangkan senyumnya sambil bersenandung kecil, terlihat bahagia, pasalnya hari ini adalah hari pertama ia masuk kesekolah setelah beberapa hari menjalani mos.

Rubia Andini Titosari

Rubi mengambil jurusan ipa dan pembagian kelas juga sudah di tentukan pada saat mos hari terakhir, Rubi mendapat kelas X ipa2

Rubi berangkat diantar oleh ayah menggunakan mobil pribadi keluarga mereka.

dan saat sudah sampai didepan gerbang sekolah Ruby pamit dengan ayahnya

"bia berangkat ya ayah,doain supaya bia cepet nangkap pelajarannya, dan semoga dihari pertama ini bia dapat banyak temen, yeayyyy"Rubi berbicara kepada ayahnya, dengan suara yang terdengar sangat antusias dengan ekspresi yang sangat imut

"iyaa bia, pasti ayah doain"ucap ayahnya maklum dengan sifat anaknya yang terlampau cerewet itu

"okedehh ayah, bia berangkat, ayah hati hati bawa mobilnya, asalamualaikum"tidak lupa disertai dengan senyumnya yang manis

setelah turun dari mobil,Rubi berjalan masuk kedalam sekolah dengan senyum yang mengembang, karena terlampau semangat, Rubi sampai tidak melihat kedepan saat berjalan, dia menubruk seorang lelaki berparas tampan. sedikit meringis karna pantatnya terduduk dilantai

"awwww,pantat gue"

sedangkan cowok yang menubruknya hanya memasang wajah datar sambil melihat kearah Rubi

"ganteng banget njirrr,kulitnya putih matanya coklat euy, mana inggi banget lagi, blasteran surga ini mah" batin Rubi

tapi Rubi berusaha untuk tidak memuji lebih banyak lagi manusia dihadapannya ini

"gaada niat mau bantu gitu?, cuman diliatin aja lagi"sebal rubi pada cowok itu, setelah berhasil berdiri sendiri, Rubi pun menatapnya dengan kepala sedikit mendongak, pasalnya sicowok tinggi, bisa dibilang Rubi hanya se dada cowok itu

"helloww,kok diem si,lagi sariawan yaa,atau gagu?atau jangan jangan gabisa ngomong?aduhh sayang banget, ganteng ganteng gabisa ngomong"

mendengar itu silelaki langsung menatap Rubi tepat dimanik matanya dengan tatapan tajam

ekspresi Rubi berubah agak sedikit takut bercampur ngeri, tapi sebisa mungkin dia tidak gugup

"ehmm, maaf kak, gue yang salah deh kayaknya, jalan galiat liat depan, tapi natapnya santai aja dong, jangan kayak mau ngebunuh gituu, serem tauu"ocehnya kembali sambil bergidik ngeri

"Minggir"satu kata yang terlontar dengan nada datar dan dingin membuat Rubi langsung terkesiap

"i-iya,sekali lagi sorry,lain kali gue liat liat kok kalau jalan"jawab rubi sedikit takut, sambil menggeser tubuhnya kesamping agar lelaki itu bisa lewat

"hufftt, gila, jadi gue yang minta maaf kan, emang si gue yang salah kan ya,t apikan,,,ya emang si, eh gimana sih gue"Rubi bingung sendiri dengan ucapan nya

"ngeri banget tatapan tu orang ya, gaada senyum senyumnya sama sekali, kan serem, masa gua baru aja masuk sekolah udah nemu kakak kelas yang modelnya begituan, kan ga elit, ganteng sii tapi...auahhh pegel guee"

Rubi terus saja mengoceh sendiri,untung saja koridor sekolah saat itu masih sepi,karna masi dibilang terlalu pagi dia berangkat.

.
.
.
tbc

heyyy readers,semoga sukaya sama ceritanya ,hehe 😅

heyyy readers,semoga sukaya sama ceritanya ,hehe 😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DON'T FORGET VOTE

1april2020
-01:46wib-

The First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang