His Face

0 0 0
                                    

Raut wajahmu yang berubah-ubah membuatku jatuh lebih dalam padamu.

--------------------------------------------------------------------------------

CLAY POV

Aku yang melihat Ardan bangkit dari duduknya menuju luar ruang makan pun mengikutinya dari belakang.

Aku melihat Ardan ke asrama perempuan, Aku semakin penasaran, apakah dia menemui wanita yang chattan dengannya itu? apakah ia ingin 'melakukan sesuatu' di jam makan malam? tapi tidak mungkin, Ardan selalu kelaparan saat jam makan malam, tidak mungkin ia meninggalkan makan malam hanya untuk melakukan 'itu'.

Aku melihat Ardan berhenti di depan kamar.......... Kia??? untuk apa?? setauku Kia sedang makan malam di luar bersama Zack, lalu siapa yang Ardan ingin temui?

Ardan pun mengetuk pintu kamar tersebut, lalu beberapa menit kemudian keluarlah wanita yang membuatku berkelahi dengan Kia. Siapa dia sehingga Ardan dapat tertarik kepadanya. Setelah melihat kejadian tersebut aku kembali ke ruang makan agar tidak ada yang curiga.

KYRA POV

Aku sedang membuat mie instan yang di bawakan ibuku. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintuku, aku berpikir 'siapa yang mengetuk di saat sedang makan malam?' biasanya semua anak berkumpul di ruang makan untuk makan malam.

'apa mungkin Kia dan Zack yang sudah pulang?' tapi apa mungkin mereka sudah pulang bahkan waktu makan malam belum selesai.

Aku pun segera mengambil sapu di deket kamar mandi, untuk berjaga-jaga supaya tidak ada yang menyakitiku. Kata Kia disini berbahaya, dan banyak laki-laki yang kurang ajar.

Saat aku membukanya aku langsung memukulnya dengan sapu yang kupegang tadi.

"aduh... aduh.. ampun.. ampun," dia pun meringis dan meminta ampun. Aku melihat orang yang kupukul tadi, seketika aku merasa bersalah. "yaa ampun.. Ardan, maaf yaa aku kira kamu laki-laki cabul yang datang di malam hari seperti yang Kia sering ceritakan," jawabku.

"aduh.. sakit tau.., lagi seharusnya kamu cek dulu, kan di pintu ada door viewer untuk melihat tamu," ucap Ardan. oh iyaaa begitu bodohnya aku hehe.

"lagian kamu mau ngapain kesini?!? bukannya sekarang waktu makan malam?!" tanyaku dengan judes.

"kamu juga, kenapa disini? inikan waktunya makan malam.. ayo ke ruang makan!" balasnya dengan nada dingin. ini pertama kalinya aku dibuat skakmat oleh seseorang. Sungguh menyebalkan.

"a..a..ku bosan aja dengan menu di ruang makan," jawab ku sambil berpikir. "kau bosan atau memang tidak ada teman disana??" balasnya dengan nada mengejek. "lagian menu makan malam disini selalu berbeda-beda dan kau baru beberapa kali mengikuti makan malam," lanjut Ardan dengan ekspresi ingin tertawa. kurang ajar sekali dia, AKU SANGAT KESAL DENGANNYA.

"Kalau kau kesini hanya untuk meledekku, sebaiknya kau kembali ke ruang makan," jawabku dengan nada kesal sambil menutup pintu, tetapi pintunya di tahan oleh kakinya.

"maaf aku hanya bercanda," katanya dengan raut wajah yang tulus dan tersenyum sedikit. Mengapa saat dia menatapku seakan-akan jantungku berdetak lebih cepat. aduhh jangan sampe aku suka ama orang kayak begini.

"iya.. iya," balasku. "ayo kita ke ruang makan, makan malamnya sudah di mulai nih.. laper banget.." katanya sambil memegang perutnya dan menunjukan ekspresi yang imut, eh lebih tepatnya sok imut.. tapi aku bingung bagaimana ia bisa mengganti raut wajah dengan begitu cepat?

C'est MoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang