Libur musim panas sudah berakhir, berarti Lodie kecil sudah bisa untuk masuk ke sekolah, salah satu impiannya dari dulu.
"Ibu, aku sudah bisa masuk sekolahkan?" begitu bujuk Lodie manja pada ibunya.
Lodie kecil masuk ke sekolah St. Petersburg dimana Mr. Aiden Kinglsey mengajar, sehingga gerak-gerik Lodie bisa diawasi oleh sang Ayah. Awalnya Lodie sedikit kesal, karena ayahnya menjadi guru di sekolanya sekarang yang berarti Lodie harus menjaga sikapnya. Si manis itu tidak bisa berlarian di lorong sekolah ataupun memanjat pohon cermai di belakang sekolah. Padahal Peter selalu bilang,
"Aku akan mengajakmu berlarian di lorong dan mengajakmu memetik buah cermai saat kau sudah boleh masuk sekolah Lodie."
Namun apa daya, Lodie si lincah harus menurut kepada ayah dan gurunya di sekolah. Pakaiannya harus selalu lurus, sepatunya harus tersimpul dengan rapi. Yah, sedikit membosankan bagi anak yang sulit duduk diam seperti Lodie.
Pagi ini hari pertama Lodie masuk sekolah, ia bangun lebih awal dari biasanya dan lagi-lagi ikut membangunkan Mr. Aiden dan Mrs. Samantha karena nyanyian Lodie kecil dari teras rumahnya.
"Apakah kau senang karena hari ini hari pertama mu sekolah, Lodie kecilku?" tanya Mrs. Samantha yang menghampiri Lodie di teras rumahnya.
"SUNGGUHHHHHHHH! Hari ini pasti akan menjadi hari terbaik ku, aku akan mendapat teman baru, dan aku akan menceritakan hal ini pada teman-teman ku nanti kalau aku sudah kembali dari sekolah, Mom." Ujar Lodie kecil.
Lodie kecil bersikeras untuk berangakat ke sekolah tanpa diantar oleh Mrs. Samantha. Dikenakannya sepatu boots kesayangannya, jaket biru dongker dan tidak lupa cabaret mungil dengan warna senada dengan jaketnya. Kakinya melangkah ringan, tangan kecilnya melambai – lambai seirama dengan mulutnya yang tidak henti – hentinya bersenandung.
Kelas Lodie berada di lantai 2 sebelah Gudang sekolah. Pagi ini Lodie datang terlalu awal di sekolah barunya, hanya ada seorang bocah laki-laki yang duduk termenung di belakang kelas dengan mata birunya yang menatap kosong. Lodie yang penasaran mulai mendekat dan mengagetkan bocah laki-laki itu.
"Hai, siapa namamu mata biru?" tanya Lodie dengan polosnya.
Bocah laki-laki itu menunduk dengan wajah muramnya sambal membalas pertanyaan Lodie, " Oscar. Kalau kau siapa?"
"Baiklah, kau bisa memanggilku Lodie, Odie, atau Nona kecil." Ujar Lodie dengan raut wajah yang dibuat semanis mungkin.
"Apakah ini hari pertamamu masuk sekolah juga Oscar? Apakah kau senang dengan seragam baru ini Oscar? Apakah kau sendirian Oscar? Kalau begitu sama denganku. Dan hey! Matamu sangat mencolok, pas sekali dengan warna seragam kita Oscar" cerca Lodie bertubi – tubi.
Sedikit pemalu dan pendiam merupakan kesan pertama Lodie untuk Oscar. Pakaiannya rapi, sepatunya mengkilat, rambutnya yang hitam legam tersisir dengan halus ke samping. Benar kata Lodie, mata Oscar berwarna biru sangat mencolok, pas sekali dengan pakaian seragam mereka yang berwarna biru. Dari sedikit yang diceritakan Oscar kepada Lodie, rupanya Oscar merupakan siswa pindahan dari kota Ophelix yang jaraknya bisa berhari – hari menggunakan kuda. Oscar bilang, ayah dan ibunya memboyong dirinya pindah ke sini menggunakan kereta. Dengan malu – malu dan perlahan Oscar menjawab pertanyaan Lodie,
"Ayahku adalah seorang guru dan ibuku adalah penggambar. Kami semua pindah dari kota Ophelix menggunakan kereta, Lodie."
Lodie hanya mangut – mangut saja mencoba memahami perkataan Oscar.
Sesaat setelah percakapan singkat tersebut, anak-anak sepantaran Lodie masuk ke kelas dan disusul oleh Ibu maupun Ayah mereka. Bangku-bangku di kelas yang awalnya tadi kosong, sekarang mulai terisi separuhnya. Anak-anak mulai menempati bangku pilihan mereka yang rata-rata dihiasi oleh tempelan stiker buah berry. Perasaan Lodie campur aduk melihat suasana tempat dia berada saat ini, hatinya berdebar – debar dan matanya berbinar – binar mengagumi keadaan saat ini. Dirinya tidak sabar untuk berkenalan dengan semua orang yang berada di kelasnya dan tidak sabar memamerkan suasana sekolahnya pada Hansel agar Lodie bisa membuat Hansel iri dan ingin segera masuk sekolah seperti yang dirasaknya dulu ketika si jangkung Peter menceritakan tentang sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rymphenburcke
FantasyApa kalian gemar membaca buku? Bagaimana jika apa yang kalian baca itu benar - benar ada? Nah kali ini aku ingin mengenalkan kalian pada Lodie, Peter, Oscar dan Hansel yang akan mengajak kalian mengelilingi Kastil Rymphenburcke.