2. Putus Kontrak

47 7 3
                                    

Setelah satu minggu dirawat di rumah sakit, Somi dibawa pulang ke rumah. Kakinya masih terbungkus gip dan ia harus menggunakan kursi roda. Karena bagian lututnya yang terluka, Somi masih belum boleh menekuk kaki kanannya tersebut.

Tanpa di sangka oleh Somi, sahabatnya di sekolah menyambutnya dengan meriah di kamar Somi yang membuat Somi terkejut dan terharu dalam satu waktu.

"Surprise!!! Welcome back in your kingdom princess Jeon Somi" ucap Sohye yang membuat Somi tertawa melihat tingkah lucu temannya yang tak pandai berbahasa inggris namun sok-sok an pakai bahasa inggris.

"And... This is yoooour kadooo!!!" ucap yoojung tak kalah konyol mencampur bahasa inggris dengan bahasanya sendiri. Mereka memang tak pandai berbahasa inggris tapi mereka sering memakai bahasa inggris yang acak kadul kepada Somi hanya karena Somi keturunan Belanda-Kanada.

Ia pun tersenyum dan teman-temannya langsung berlari memeluk Somi yang masih duduk di kursi roda.

"Gwenchanah... You're not alone, i'm here with you" Sohye memeluk erat Somi.

"Are you singing baby?" ucap Somi sambil tertawa yang tau temannya lagi mengucapkan salah satu lirik lagu dari Michael Jackson.

"Somi-ah... Neon, geogjong marayo, everything gonna be OK!"

"Are you singing too babe?" yaa... Itu lagunya Bondan Prakoso. Ntah kapan lagunya Bondan Prakoso terkenal di Korea. Wkwkwkwk

"Somi-ah... Kami membelikan ini untukmu"

"Bwo?"

"Taraaa... Tongkat ajaib"

"Hm?" Somi mencerna ucapan Sohye.

"Ini, bisa kamu gunakan tanpa menggunakan kursi roda. Jadi kamu bisa berjalan menggunakan ini tanpa takut jatuh. Ini akan menggantikan kami disisimu saat kami sedang tak ada disisimu" ucap Yoojung menyerahkan tongkat kruk kepada Somi.

"Terimakasih"

"Kami akan mengajarimu"

Lalu mereka pun mengajari Somi berjalan menggunakan kruk. Saat Somi sudah bisa, kedua sahabatnya pun bertepuk tangan lalu memeluknya. Kini Somi bisa pergi kemanapun ia suka. Karena ia sudah bisa menggunakan kruk.

3 hari setelah keluar dari rumah sakit, Somi berencana pergi ke agensinya. Ia ingin memastikan sesuatu dengan PD-nim nya.

Somi berjalan memasuki gedung agensi dengan di tatap semua orang. Ada beberapa yang menatap kasihan. Namun Somi tak memperdulikan itu.

"PD-nim dimana?" tanya Somi kepada salah satu karyawan.

"Ada di ruang latihan"

Somi langsung menuju ruang latihan. Saat ia akan masuk, ia mendengar PD-nim, pelatih, dan Chaeyoung sedang berbicara. Ia pun mengurungkan niatnya untuk masuk. Ia memilih menunggu di depan pintu. Semua pembicaraan mereka pun terdengar.

"Chaeyoung, karena Somi mengalami cidera, maka kamu yang akan menjadi leader di grup ini" ucap PD-nim. Membuat Somi semakin menyesali apa yang terjadi.

"Benarkah?? Wuah.. Gumawo PD-nim" ucap Chaeyoung gembira.

"Sebenarnya, aku merasa beruntung sekali" ucap Chaeyoung masih gembira.

"Apa kamu tidak apa-apa?" tanya pelatih.

"Maksudnya apa?"

"Tidaak, temanmu kan sakit, bagaimana kamu bisa gembira menggantikan posisi dia?"

"Sebenarnya aku tidak ingin berteman dengan dia. Aku hanya kasihan saja sama dia. Dia tidak memiliki teman sama sekali, jadi aku menemaninya" ucap Chaeyoung yang membuat Somi menitikkan air mata dan menggenggam kruknya kuat-kuat karena geram.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Enemy is IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang