•pertemuan•

97 28 3
                                    

"Allah tidak pernah memberi kesusahan jika hambanya tidak bisa melampauinya"
-dreams must go on-
.
.

"Semoga aja belum masuk" lalu mengaamiinkan didalam hati ucap seseorang perempuan yang sedang berjalan dalam keadaan takut dan panik.

Lalu ia segera menaiki tangga karena letak kelasnya yang dilantai 2. Selama ia datang banyak para kaka kelas yang meliriknya tidak suka.

Namun, baginya itu sudah menjadi makanan ia sehari hari ia sudah tidak peduli lagi apa yang dikatakan orang lain terhadap dirinya, terkadang orang lain hanya melihat dari luarnya tanpa mencari tahu yang sebenarnya terjadi.

"Brukkkk...."

semua buku yang ia pegang jatuh, ia bukan merasa marah, namun ia takut yang tadi ditabraknya itu orang memarahi, memakinya dengan kata-kata yang kasar. Cukup, sudah cukup orang tuanya saja yang berbicara seoerti itu tidak dengan orang lain.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya seorang pria yang tidak sengaja ia tubruk

"A.. A.. A.. Aku tidak apa-apa" ucap seorang perempuan tadi sambil menunduk ke bawah karena ia sangat takut.

"Ma..af" ucap perempuan itu sambil terbata bata

"Tidak apa apa.. Heyy seharusnya aku yang minta maaf bukan kamu" ucap seorang pria itu

"kenapa kamu melihat terus ke lantai? Memang lantai lebih menarik daripada ku? Look at me" ucap pria itu lagi

"Ouh iya.. Namaku abyan muhammad yusuf, nama kamu?" ucap abyan sembari tersenyum

"Aku nada.." ucap nada

"Panjangnya?" ucap abyan

"Bunga permata nada" jawab nada

"Bunga.. Nama yang bagus. Kenapa tidak dipanggil bunga saja?"

Kringggggggggg

"Maaf abyan aku duluan" ucap nada dengan persaan campur aduk antara senang, takut dan penasaran. Yaa penasaran kenapa ia tidak pernah melihatnya sebelumnya? Siapa dia? ya sudah lupakan ucap nada dalam hati

*****

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam" ucap charissa, ya memang selalu charissa yang menjawabnya semua murid hanya diam memandangnya tak suka.

Terkadang nada sedih kenapa selalu begini? Hanya karna ia tidak mempunyai kaki kanan menggunakan kaki palsu dan pendengaran yang memerlukan alat bantu.. Sungguh mengenaskan.

Dan terkadang ia selalu disebut makhluk yang tidak diharapkan cacian, siksaan namun, itu sudah menjadi hal biasa menurutnya. Nada hanya ingin dia diterima di lingkungan sekolah, mempunyai banyak teman, cukup dirumah saja ia di hina, dicaci. Tapi kenapa? Ia ingin punya banyak teman, teman yang mau mendengarkan segala curahan hati nada. Nyatanya hanya charissa yang setia menemani nada, yang selalu ada di saat nada sedih, perpuruk.

Namun, ia selalu tersenyum karna ia yakin bahwa allah tidak pernah memberi kesusahan jika hambanya tidak bisa melampauinya.

"Tumben baru datang" ucap charissa

"Biasa.. Kamu tau kan" ucap nada sembari menahan mutiara yang hendak jatuh pada embun.

"Aku yakin kamu kuat" ucap charissa sembari tersenyum.

"Insyaa allah sa.. Aku kuat" sembari berusaha mengukir senyuman "Kamu doakan saja aku.." ucap nada

"pastii lah. Dengerin yah,

aku bakal jadi tameng yang berdiri di garis terdepan kamu,

aku bakal jadi orang yang ngebela kamu,

aku bakal jadi orang yang selalu ada di samping kamu bukan di depan atau di belakang,

Aku bakal jadi orang yang selalu mendukung kamu selagi itu ada dalam kebaikan.

Karna aku sahabat kamu, bunga permata nada" ucap charissa dengan tersenyum.

Yaa karna hanya pamannya dan charissa yang selalu mensuportnya. Hanya dua orang itu, orang itu yang selalu menjadi penyemangat nada. Nada yakin suatu saat ia pasti bisa melewati semuanya. Karna, ia yakin allah tidak akan membebani seorang hamba melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Suatu saat mimpi mimpinya selama ini akan terwujud. Tidak akan ada lagi tangisan disetiap harinya.

Semoga saja.

Hanya masih semoga yang belum tersemogakan.
.
.
.
.

*****

Ini cerita pertama aku.. Tolong maklumi jika ada kesalahan. Jangan lupa vote and comment
.
.
Bandung29.04.19

dreams must go onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang