•berbicara•

61 24 6
                                    

"Sungguh sebenarnya dalam hidup adalah menerima kenyataan dengan indah walaupun sepahit apapun. Sibukkan duru untuk menjemput mimpi, daripada mengutuk kesedihan."
-mr. Carl fredicksen, film up-

********

Di atas roftoop dimana matahari baru terbangun dari tidurnya, ada seorang perempuan yang wajahnya sudah memerah dengan penuh air mata. Yap, ia adalah nada. Ia datang di pagi hari meninggalkan rumahnya dengan berjuta air mata, ia langsung menyimpan tasnya dan menuju roftoop ingin mengeluarkan beban-bebannya.

Seorang laki-laki yang baru saja datang di pagi hari melihat ada seorang perempuan yang berlari meninggalkan kelasnya dengan wajah mera dan pastinya sebentar lagi mutiara akan jatuh mengenai embun. Ya, dia abyan, abyan melihat nada sepertinya ia ingin menangis. Tanpa berfikir panjang, ia langsung mengikuti nada.

Di roftoop

"Hey! Kamu kenapa?" tanya abyan
Nada yang mendengar suara itu langsung kaget bahkan sangat malu

"Kamu tak perlu malu, ceritakan siapa tau aku bisa membantumu" ucap abyan

"Tidak, tidak kenapa napa"

"Aku bukan siapa siapa, Aku hanyalah seorang perempuan yang mungkin orang tua ku menyesali telah melahirkan ku ke dunia. Aku hanyalah perempuan pembawa sial, perempuan cacat itu yang keluargaku katakan padaku." ucap nada dengan ditambah senyum penuh luka diakhirnya.

Mendengar hal itu mata abyan mulai berkaca kaca ia tidak tahu kenapa seorang keluarga bisa mengatakan hal itu pada anak kandungnya sendiri? Dimana hati nurani seorang ibu? Dimana belah kasihan seorang ayah?

"Ka..mu kenapa ber..kata seperti itu?" tanya abyan terbata bata

"Tidak kenapa napa" ucap nada sembari meninggalkan abyan yang masih terdiam diri

Nada bergegas pergi meninggalkan roftoop, lalu bergegas menuju wc untuk mencuci muka. Lalu, tepat di menit itu charissa datang.. Berniat ingin mencuci tangan karna habis membersihkan noda yang terdapat pada lantai dikelasnya. Melihat ada nada yang sedang mencuci muka, ia sudah menebak pasti nada habis menangis.

"Nada? Kamu kenapa? Ayo ceritakan!" tanya charissa

Nada pun menceritakan kejadian yang ia alami tadi pagi

Dirumah

Pagi hari seorang perempuan terbangun dari mimpinya. Ia langsung mengambil air wudhu dan langsung menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Didalam sujudnya ia berdoa kepada sang maha membolak balikan hati meminta agar keluarganya mau memaafkan kejadian 4tahun yang lalu. Setelah itu ia bergegas mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolahnya. Setelah hampir satu jam nada keluar dari ruangan mimpinya. Namun, ketika ia turun ia melihat ada seorang laki laki berumur 2 tahun diatasnya sedang berselfie bersama kedua orang tuanya sembari tersenyum dan diselipkan candaan.

"Pah.. Mah.. Kita ganti yu foto keluarga yang ada di ruang tamu.. Karna itu foto 6 tahun yang lalu.. Sudah lama sekali dan ada si cacat di foto tersebut." ucap zio sang kaka sembari menekankan kata cacatnya

"Ayooo! Kapan? Kalau besok gimana? Mamah sudah bosan dengan fotonya" ucap sang mamah

"Hayu.. Baiklah besok kita foto keluarga" ucap sang ayah

"Tapi kita bertiga kan pah?" tanya zio

"Pasti lah" balas sang ayah

Nada yang berusaha menahan air matanya dengan senyuman penuh luka. Lalu, nada bergegas pergi ke sekolah. Ia hendak berpamitan menyalimi kedua orang tuanya. Namun, siapa sangka orang tuanya malah sibuk berbicara dengan zio tanpa sedikitpun menyentuh tangan nada yang sedang terulur untuk menyalaminya, tanpa sedikitpun melirik nada.

Ia pun segera lari mencari angkutan umum, ia ingin segera sampai di sekolah untuk mengeluarkan segala yang ia rasakan.

Ia pun turun dari angkutan umum itu, ia langsung lari menuju kelasnya untuk menyimpan tasnya dan lari menuju rooftop. Namun ketika ia baru keluar dari kelasnya ia bertemu dengan abyan. Namun, nada tidak mau ambil pusing ia tidak peduli. Ia hanya ingin pergi ke rooftop untuk mengeluarkan semuanya.

.
.
.
.
.

Huaaaaaaaaaaaaaaa... Gimana ceritanya? Jangan lupa vote and comment yaaaaa.. See you.

Bandung03.05.2019

dreams must go onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang