•kejadian itu•

50 17 5
                                    

"Kita harus mampu mengalahkan masa lalu, melakukan yang terbaik pada saat ini, dan berupaya memenangkan masa depan. Beat yesterday, do the best today, win tomorrow"
.
.
.
.
.
.

Beberapa tahun yang lalu

"Kak bungaaa.. Kita main sepeda yu kaaaa..." ucap seorang gadis berusia 5 tahun.

"kakak yang naik sepedanya dede yang dibonceng dibelakang ya kaaaaaaa.."

"diluar panas de... Kan tadi bunda bilang, kita jangan kemana-mana" ucap sang kaka

"ayo kaaaa.. Gapapa kita mainnya di deket rumah aja.. Jangan jauh jauh" ucap sang adik
"kalau kakak ga mauu dede mau main sepeda sendirian ajaaa, dede berani, kaka mah suka ga pernah mau"

"jangan dong de.. Ntar kalau dede kenapa-napa kaka yang dimarahin bunda" ucap sang kaka

"makanya kalau mau ade ga kenapa-napa, kaka juga ikut.." ucap sang adik

"kamu de.. Iya ayo iyaa" balas sang kaka karna ia takut jika adiknya kenapa-napa.

"kak ayoooo.." rengek sang adik

"iya iya sabar dong.. Kaka kan mau ngeluarin sepeda dulu" ucap sang kaka sembari menguarkan sepeda di garasi.

Setelah mengeluarkan sepedanya sang kaka pun langsung menaiki sepeda itu disusul oleh sang adik yang menduduki dibagian belakang.

"kakkk.. Kita kesana yuuu, kita keluar komplek, kali-kali kaa kapan lagii." ucap sang adik

"udah kita di sekitar komplek aja.. Kalau kita keluar komplek ntar ada apa-apa gimana?" balas sang kaka

"yah kaka mah ga seru ahhh.. Ga rame kaa.. Masa dikomplek terus" ucap sang adik sembari memanjukan bibirnya dan melipat kedua tangannya di dada.

"kakkk ayo dongg.. Kalau kaka ga mau ade teriak sama nangis yaaa... Satu... Dua... Ti...."

"iya iya iyaa ayooo" ucap sang kaka karna ia takut orang berfikiran yang aneh-aneh terhadapnya.

"yeeeee.. Kaka emang kaka terbaik dehhh jadi sayanggggg.." ujar sang adik sembari memeluk sang kaka dari belakang.

Sepeda itu pun membawa keduanya keluar komplek. Sang kaka pun membawa sang adik mengelilingin jalanan yang cukup ramai oleh para pengendara. Baik pengendara roda 2 maupun roda 4.

Saking senangnya, sang adikpun berdiri di jok belakang. Ia lupa, tidak memikirkan keselamatannya

"kak.. Liat liat aku berdiri di jok belakang, hebat kan dede... " ucap sang adik dengan bangga

"duduk de.. Jangan berdiri, bahayaa" balas sang kaka

"engga ka.. Dede kan heb...."

Aaaaaaaaaaaaaaaa
Brakkkkkkkkkk

Mobil truk berukuran besar datang dari arah yang berlawanan. Menabrak dua orang anak yang sedang menaiki sepeda.

Rumah sakit

Seorang ibu yang nampak sedang gelisah, cemas, ditemani seorang pria yang tak lain sang suami yang sedang berada di depang ruang UGD, karna didalam sana ada seorang anak yang sedang berjuang. Tak lama seorang dokter keluar dari ruang UGD tersebut.

"apakah benar anda kedua orang tua korban?" tanya sang dokter

"benar dok, bagaimana keadaan anak saya dok."

"hufff.. Ibu, bapak kami meminta maaf yang sebesar besarnyaa karna kami hanya bisa menyelamatkan salah seorang dari anak ibu, kami sudah berusaha sekuat tenaga kami. Yang selamat hanya sang kaka. Namun, sang kaka harus kehilangan sebelah kakinya, kerusakan pendengarannya. Saat ini kondisi dang kaka sudah sadar. Kalau begitu saya permisi" jelas sang dokter

"ayahhh... Tania yahhh tania meninggal yahhh ayahhh taniaaa taniaa meninggall" ucap sang ibu sembari mengeluarkan air matanya
"ayahh tania belum meninggal yahh, tania masih hidup yahh tania masih hidup.."
"ini pasti gara-gara bunga pasti gara-gara bunga yahh.." sang ibu yang tak henti-hentinya mengeluarkan air mata.

"ayo yah kita ke dalam"

"ayo bu" ucap sang ayah dengan wajah yang tidak berekspresi

Lalu sang ibu dana ayah masuk kedalam ruangan UGD. Ibunya terlebih dahulu melihat kondisi anak yanh selamat. Namun..

Prakkkkkkk

"bungaaa kamu tau ga adik kamu meninggal gara-gara kamu tau, kalau kamu ngendarain sepeda kamu dengan benar pasti adik kamu selamat. Anak ga tau untung, bukannya jagain adik kamu malah kamu yang membunuh adik kamu." ucap sang ibu sembari menampar bunga

"bu.. Sakit buu.."
"engga bu.. Bunga bukan pembunuh bu.." ucap bunga sembari memegang kedua pipinya yang memerah sembari menangis

"kamu yang membunuh adik kamu bungaa" ucap sang ibu dengan marah ditambah dsngan tangisan

"itu bukan salah bunga buu"

"sudah jelas itu salah kamu" ucap sang ibu

"ayah kecewa sama kamu bunga" kata sang ayah

"yah tapi kan bukan salah bunga yah.. Bu bukan salah bungaa.. Bunga ga salahh.. Tadi ituuu" belum saja melanjutkan ucapannya sang ibu langsung berkata

"alahh alasan saja.. " ucap sang bunda

"engga bu.. Engga buu bunga bener bu ga bohongg"
.
.

"Dek.. Sampai sekarang bunda,ayah, ka zio bum mau maafin kaka, kaka ga salah kan de? Dede udah maafin kaka belum?" ucap nada sembari melihat foto dirinya dengan sang adik.

"kenapa kaka ga ikut adek aja ya? Kalau kaka ikut sudah pasti kaka akan bahagia disana sama adek. Kaka cape dek, semua orang didunia ini menyalahkan kaka, mereka engga pernah mau mendengarkan penjelasan kaka."

Ia menangis, ia sangat menyesal kalau saja ia tidak menuruti kemauan adiknya pasti keadaan semuanya tidak akan begini.

********

Tbc🖤
Gimanaa reaksinya?? Maaf jika banyak salah penulisan kata.
.
Ig @azhaarsalma



dreams must go onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang