[3] 시작 (Begin)

1.8K 183 17
                                    

Aku seperti akan mati saat hyung bersedih

Saat hyung sakit, rasanya lebih menyakitkan dari saat aku sakit

*Jungkook - Begin*




***



Keheningan begitu kentara terasa. Suara rintik hujan diluaran sana semakin menambah kesan sunyi yang tercipta didalam mobil yang di tumpangi Bangtan. Tak ada satupun yang bersuara. Semuanya seolah larut dalam pikiran mereka masing-masing. Saling berdoa dalam diam berharap adik bungsu mereka tak mengalami hal yang lebih menakutkan dari bayangan mereka.

Semua perilaku Jungkook hari ini kembali terlintas dipikiran mereka, aegyo paginya, senyuman manis yang tak biasanya dia tunjukan, kecerian dan kata katanya saat tadi dia ditinggalkan disekolah, hingga pesan nya tadi yang dikirimkan pada Jin. Apakah ini semua pertanda?? Itulah yang semua member Bangtan sedang pikirkan saat ini.

Jika memang iya, maka wajar jika saja kini Jin lah yang paling terpuruk. Setelah sadar dari pingsannya, ia segera memaksa sang manager untuk kembali ke Seoul. Disepanjang perjalananpun tatapan matanya selalu kosong menghadap keluar jendela van yang mereka tumpangi. Meski beriringin dengan turunnya rintikan sang hujan, air mata itupun ikut turun membentuk aliran dipipi putih pemuda Kim ini, namun bibirnya tak mengucapkan sepatah katapun.

Sesampainya dirumah sakit, mereka segera menuju ke salah satu ruangan disudut UGD khusus dirumah sakit itu. Penjagaan ketat terlihat begitu jelas karena ternyata berita kecelakaan ini telah cepat menyebar sehingga para wartawanpun sudah mulai berdatangan untuk mencari informasi mengenai kecelakaan yang menimpa salah satu personel grup papan atas negri ginseng ini.

Tak perlu waktu lama, mereka sudah berhasil menemukan manager Hobeom -yang memang saat itu sedang berada dirumah sakit ini untuk izin menjenguk kerabatnya sehingga ia tak mengikuti jadwal BTS ke Achasan hari ini- yang terduduk lemas disalah satu bangku didepan ruangan tindakan pemeriksaan.


"Hobeom Hyung..." Manager Hobeom mengangkat kepalanya dan mengarahkan pandangannya pada rombongan anak asuhnya ini setelah mendengar panggilan dari Namjoon.


"Ahh kalian sudah sampai?" pertanyaan basa-basi. Berusaha sedikit mencairkan suasana yang memang terasa begitu tegang dan juga menetralisir sedikit kekhwatiran yang kentara terlihat pada ekspresi member Bangtan. Meski tatapan nanar sang manager tak bisa membohongi mereka semua.

Tak pelak ekspresi itu semakin membuat mereka khawatir. Begitu banyak bayangan negatif yang bergelayut didalam pikiran mereka.


"Bagaimana keadaan Jungkook??" tanya Jin yang memang tak sabar. Hatinya sudah sangat tak tenang.


Namun belum manager mereka memulai pejelasanya, tiba tiba dua orang suster keluar dari ruangan dibelakang sang manager. Bisa mereka lihat dengan jelas bahwa suster itu membawa kasur dorong dengan tubuh kaku seseorang diatasnya yang telah tertutup rapi oleh kain putih.




"Cheogiyo, mayat ini akan kami pindahkan sekarang..." kata salah satu suster pada manager Hobeom yang langsung membuat semua member BTS terduduk lemas menatap kosong tubuh kaku yang ada diatas kasur itu.

Jamais Vu || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang