pomet

11 0 0
                                    

Bel istirahat telah berlalu 5 menit yang lalu.

Dern yang berbeda kelas dengan Shern absen menghampiri sahabatnya untuk makan karena meski keluarga mereka kaya Ayah dan Bunda Shern telah berpisah sejak Shern kecil. Jadi sebagai sahabat yang paling baik Dern selalu menjaga Shern sesuai titah maminya yang selalu mengatakan "Shern Kelihatanya kuat di luar tapi Delamnya rapuh Der dijagain anak sahabat papimu jangan sampe nangis."

"Hola bantet, makan kuyy" Suara keras Dern memenuhi ruang kelas Sharn

"Berisik lu eeq Kuda."

"Ngga boleh gitu sama kembaran chanyeol. D azab indosiar lu tau rasa lo."

kebisingan kedua sahabat tersebut bukan lagi masalah bagi kelas Shern mereka memang begitu, ribut , ribut dan ribut ujungnya pergi berdua. Namun percakapan mereka tak luput dari pandangan Silvi.

Silvi POV

astaga liat dia bawaanya gemes banget sih ketawanya renyah kaya kaeffcihh gurih, liat dia bacot ngga jelas gitu udh bikin meleleh apalagi deket gue bisa kejang kejang kali ya. Tuhan bantunin silvi dong jangan sampe malu-maluin depan Dern.
Kalo bisa sih deketin aja adehh Tuhan :-D.
Ganteng banget sih kamu Derr, ahh.. Lupa diri gue kalo kiat dia senyum ,, imajinasi gue langsung liar bibirnya itu kissable banget. Pngn cium tapi takut dosa Silvi tuhan

End POV

Melihat sedari tadi Silvi bengong ketiga temannya menatap bingung sahabatnya yang paling alim itu.

" Sil..." (Shern)

" Silvi.." (Tasya)

" Silvinaaa.. " (Adera)

Kesal batin mereka bertiga karena Silvi yang biasanya paling waras diantara mereka malah kaya komputer penuh virus lemot loadingnya lama. Melihat Silvi tetap bengong meski telah dipanggil Dern pun mendekat untuk mengetes nyawa Silvi, Dern curiga jangan-jangan Silvi kerasukan setan bolot lagi.

"Haloo ?.. Sil, woyy lu kerasukan ya?  Keluar setan, keluar!!"  suara Dern serta goyangan pada bahunya  menyadarkan Silvi yang sedang melamun berciuman dengan Dern Seketika Silvi kaget. Karena wajah Dern begitu dekat dengan wajahnya Mungkin hanya terpaut 5cm.

"Astaga jauh, jauh!" teriak silvi kaget. Rambutnya wangi banget bikin meleleh anjirr.. Aa ampun makin tergila gila gue. Batin Silvi. Tanpa sadar pipinya memerah mengingat Dern begitu dekat dengannya sekarang Tapi Adera menyadari perubahan wajah Silvi.

" lu knp? Nggapapa kan?" Tanya Dern. Pada Silvi yang kembali mematung.

"Ng-nggak kok, gue baik." jelas Silvi dengan suara bergetar gagap.

" Gue kira lu kesurupan, kaya Shern kemaren," cengir Dern

Setelah insiden Silvi bengong mereka semua beranjak pergi bersama2 ke kantin untuk  mengisi perut.

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Sesampainya di kantin mereka mengambil meja di pojokan karena memang kosong.

"Kalian mau pesen apa, biar gue yang pesenin." tanya silvi karena memang dia yang biasa memesan makanan.

"Somay aja , minumnya jus jeruk". Celetuk Tasya mengawali memesan.

"samanin aja." kata Shern, Adera, serta Dern bersamaan.

"Ok , jadi 5 ya " jawab silvi sambil pergi meninggalkan meja untuk memesan.

Belum lama Silvi pergi gerombolan Daniel memasuki kantin.

tuku ketan neng praaapatan...
balikan neng mantan...
podo karooo mangan jangan nget ngetan..

Suara cempreng Arya salah satu gerombolan Daniel yang selalu membawa gitar menggelegar di penjuru kantin, melihat itu tatapan Shern beradu dengan netra elang milik Daniel. Mantannya sejak kemarin.

"Njirr nyanyiin lu tu si Arya." celetuk Dern mengerti arti tatapan Shern pada Danile. Mungkin kalo di anime antara tatapan mereka udah ada petir-petir gitu tanda2 permusuhan.:v

"Bodo."

Tbc.

tangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang