Lembar 5

5 0 0
                                    


Mengejar Menanti
WindaS.I

Manusia
Mahluk Tuhan berindra perasa
Mahkluk Tuhan berakal maka
terlahir dengan kecerdasan.
Mahkluk Tuhan paling sempurna
tak kurang dari nafsu.

Kamu manusia kan?
Seharusnya kau lebih merasa
Seharusnya kau berhenti setia
Seharusnya kau mengerti kapan
harus tidak berlari.

Selucu itu kah manusia?
Belajar sandi morse untuk berisyarat
bahwa mencintai.
Rela termenung hingga senja terhitung
sewindu namun tak berujung datang
Mengayuh kaki sampai terseyok-seyok namun yang terjadi, dirinya tak sepadan untuk bersading.

Berhenti!
Berhenti lah menjadi seperti itu, Sebab yang pergi tak mungkin kembali.
Yang tengah bersenandu tawa akan  terus bersama dengan dia-alasan bahagia.
Dan kau? Naas masih menanti hingga mengejar mentari
Sedangkan sedetik lagi kau termakan usia.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang