Prolog

222 36 4
                                    

Setiap anak perempuan pasti bermimpi memiliki kisah hidup layaknya cerita dongeng. Hidup sebagai gadis sederhana lalu bersama dengan pangeran pada akhirnya. Atau kisah lain seperti menjadi putri dan berakhir menikah dengan lelaki yang dicintai. Tetapi jelas perjuangan seperti itu tidaklah mudah, setiap tokoh utama wanita di cerita dongeng pasti akan bertemu dengan banyak halangan, contoh kecilnya yaitu wanita lain berkarater jahat yang berniat merebuat tokoh utama pria. Namun bisa ditebak semua akhir kisah itu memiliki alur yang sama. Semua penjahat mati atau setidaknya mereka akan dihukum dengan berat, dan kedua tokoh utama hidup bahagia.

Malangnya, ketika kenyataan itu terwujud, aku mesti menelan pil pahit. Aku terlahir kembali sebagai tokoh jahat dalam sebuah otome game yang aku beli di kehidupan sebelumnya, Cinderella and Her Princes.

*[Otome, yang berarti "gadis muda" dalam bahasa Jepang, merujuk pada game dating sim alias simulasi berkencan]

Aku yang saat ini ialah Chiara Aristina Vallen, pemeran antagonis yang dihukum mati sebab mencoba melakukan percobaan pembunuhan kepada tokoh utama wanita.

Di kehidupan sebelumnya, aku hanya gadis biasa yang menghabiskan banyak waktu untuk memainkan game, menonton anime, dan membaca komik di sela-sela pekerjaan. Malangnya aku tewas sebab terjatuh ke dalam danau. Mengenai hal itu bahkan aku sendiri lupa, apa yang menyebabkan tindakan bunuh diriku itu.

"Nona Chiara, Nona..."

"Ya?"

Aku sempat tersesat dalam pikiran sebab kepalaku penuh dengan kenangan di hidupku yang sebelumnya. 

"Ada perlu apa Anna?" Tanyaku memperbaiki sikap.

Anna adalah pelayan pribadiku. Nasibnya cukup malang, karena mesti melayani majikan seperti 'aku'. Chiara memang tumbuh sebagai gadis manja dan tempramennya juga sangat buruk. Dia tidak segan-segan menyakiti para pelayan jika mereka tidak sesuai dengan keinginannya. Karena diriku dan Chiara sudah menyatu, aku jelas mesti memperbaiki sikapnya mulai sekarang. Setidaknya itu dapat mengurangi kemungkinan akhir hidupku yang begitu cepat.

"T-tuan memanggil Anda."

"Baiklah, aku akan kesana segera."

Aku pamit pergi menemui ayah. Dari ingatan Chiara, ayahnya, Tuan Keith Vallen jarang sekali berada di rumah sebab kesibukannya sebagai Perdana Mentri. Namun dia sosok ayah yang baik dan sangat menyayangi putrinya. Lebih tepatnya amat memanjakan.

Kini aku penasaran apa tujuan pemanggilan kali ini. Aku mengetuk pintu sejenak. "Permisi."

"Masuk."

Aku membungkuk sedikit memberi hormat. Ayah nampak masih sibuk dengan tumpukan dokumen yang menggunung di atas meja kerja. Namun pandanganku kini teralih pada ibu yang ternyata juga berada di sini. Ada apa ini?

"Duduklah, Ara," kata ibu.

Jika aku bisa menggambarkan,  Catarina Vallen ialah wanita berkarisma dengan kencantikan yang begitu mempesona. Rambutnya berwarna merah muda, kulitnya putih bersih dan warna matanya hijau emerald. Sedang ayah, beliau memiliki aura yang cukup kuat. Itu amat membantu jika dalam penanganan negosiasi atau urusan pekerjaan lainnya. Mata ayah berwarna biru, mirip seperti warna langit di musim panas yang cerah. Ayah pun memiliki rambut hitam dengan sedikit warna biru malam. Kedua orang itu jelas nampak serasi jika bersanding bersama.

Beberapa pelayan masuk membawa troli berisi teh beserta makanan ringan, bersamaan dengan ayah yang ikut bergabung.

"Maaf Ayah mengganggu waktu luangmu, Ara. Tetapi ada beberapa hal penting yang akan kami sampaikan."

Aku sedikit bergidik. Suasana ruangan ini terkesan cukup serius. Jadi, aku menegakkan punggung, memperbaiki posisi, dan menatap cemas. Ibu nampak santai menyesap teh krisan.

"Raja telah menitahkan untuk mencari pasangan bagi Yang Mulia Putra Mahkota Jonathan. Salah satu gadis yang beruntung adalah dirimu, Ara."

"T-tapi saya masih berusia delapan tahun. Apa ini tidak terlalu cepat, Ayah?"

"Ada lima gadis yang akan berpartipasi, termasuk dirimu. Ibu dan Ayah juga tidak akan memaksakan, agar kamu bisa memenangkan kompetisi ini. Tetapi apa salahnya untuk mencoba?"

"Yang dikatakan Ibumu benar, Ara. Cukup lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan."

Ayah mengulas senyum menenangkan. Kendati begitu, aku tidak dapat benar-benar tenang. Bagaimanapun Chiara yang akan terpilih pada akhirnya dan berakhir menjadi tunangan Jonathan. Namun, cinta mereka hanya sepihak. Jonathan tidak pernah sedikit pun mencintai Chiara, pada akhirnya dia akan bertemu dengan Cinderella di akademi, dan jatuh cinta setelahnya. Melihat hal semacam itu Chiara jelas tidak terima dan mencoba segala cara untuk merebut kembali tunangannya.
Sudah bisa ditebak, bahwa usahanya selalu gagal. Puncak semua itu terjadi ketika pesta perayaan kelulusan, Jonathan mengumumankan pemutusan pertunangan dengan Chiara dan melamar Cinderella sebagai gantinya. Merasa tidak terima Chiara pun langsung mengeluarkan atribut sihirnya dan mencoba menyerang si tokoh utama. Pada akhirnya usahanya sia-sia dan dia dihakimi oleh semua target penangkapan dalam permainan.

Semua belum berakhir ketika dia juga diadili atas tindakan upaya penyerangan pada calon Raja dan Ratu masa depan dan tindak pembulian. Hal itu makin bertambah buruk ketika Ayah dan Ibunya tidak terima dan juga mengutuk keluarga kerajaan. Chiara dihukum penggal, dan keluarganya menjadi rakyat jelata setelah penghapusan nama keluarga dan dikeluarkan dari aristokrat. Semua harta pun diambil oleh pihak kekaisaran.

Tidak. Ini tidak boleh terjadi.

Mau bagaimana pun aku mesti menghalangi ini semua. Aku jelas tidak mau mati sia-sia. Terlebih pasti ada alasan mengapa aku bisa bereinkarnasi menjadi Chiara dan alasan di balik kenapa aku melakukan bunuh diri di kehidupan sebelumnya

Jadi, mulai saat ini, operasi pembebasan diri dari bendera kehancuran Chiara Aristina Vallen dimulai. []

 []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fallin' [JJK-JYI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang