Upacara minum teh telah siap untuk dilaksanakan. Pejamuan sore ini diadakan di taman barat yang berada dekat hutan. Walau begitu, kami tidak begitu khawatir karena istana telah memasang pelindung agar para beast tidak menyeberang kelingkungan kerajaan.
[*Beast : Hewan buas yang memiliki kekuatan sihir.]
Acara dibuka dengan sedikit sambutan dari raja dan juga ratu, lalu dilanjutkan dengan percakapan ringan bertemankan berbagai macam manisan dan kue yang disediakan. Setelah itu, masing-masing kadidat akan berkeliling bersama Jonathanㅡaku akan memanggilnya begitu mulai sekarang. Tujuannya adalah agar Jonathan dan para kadidat dapat mengenal lebih jauh, jadi putusan tentang siapakah yang akan terpilih pun dapat diumumkan secepatnya.
Kini giliran putri dari Marquis Beltrai yang akan berkeliling bersama Jonathan. Sedang aku mendapat giliran terakhir. Keputusan itu mungkin diambil agar para kadidat lain tidak iri dan menganggap bahwa ayah menggunakan kekuasaan untuk menjadikan putrinya sebagai tunangan pangeran. Walau begitu desas-desus yabg mengatakan bahwa aku yang akan terpilih juga sudah menyebar di ibukota. Bagaimanapun aku memegang posisi terkuat di sini.
Di sini membosankan, pembicaraanku dengan para putri dari keluarga lain pun terasa tidak pas, karena yang mereka bicarakan berputar di masalah pria dan gosip yang beredar. Para wali berada di meja berbeda dan terlibat dalam pembahasan masalah kerajaan bersama raja dan ratu.
Setelah meminta izin pada ayah, mohon undur diri untuk berkeliling sebentar. Aku memilih jalur lain, jadi kehadiranku tidak akan mengganggu dua orang yang sedang berjalan-jalan tadi.
Langkahku benar-benar terhenti ketika telingaku menangkap suara aungan keras di dekat pelindung. Aku memutuskan menghampiri sumber suara dan menemukan seekor 'kucing' yang diserang oleh gerombolan beast berbentuk rubah yang memiliki cincin api di ekor mereka. Hewan-hewan itu jelas bukan tandingan sihirku yang masih dalam tahap pemula, tetapi aku juga tidak bisa mengabaikan kucing yang terluka cukup parah itu.
Berpikir, Ara. Berpikir.
Bak bolam lampu yang bersinar di atas kepala, sebuah ide terlintas di pikiranku. Jika itu kekuatan sihir biasa, aku masih dapat mengendalikannya. Jadi, aku bergegas memanfaatkan air dari pancuran terdekat untuk mengusir gerombolan rubah itu. Dari ingatan Chiara rubah api amat takut dengan air, karena bisa melemahkan kekuatan mereka. Dengan terburu aku, membuat lingkaran sihir mengangkat air ke udara dan melemparkannya ke arah rubah. Sontak saja serangan mengejutkan itu membuat mereka berlari tunggang langgang meninggalkan kucing tadi sendirian.
Aku cepat-cepat berlari melewati pelindung dan membawa kucing itu kembali. Ngomong-ngomong soal pelindung, itu seperti selimut yang mengitari seluruh kerajaan. Manusia dapat masuk sesuka hati, jika diri mereka sudah terdaftar dalam serikat sihir. Cara kerjanya mirip seperti visa. Untuk para beast, selama mereka melakukan kontrak dengan manusia, mereka akan dapat keluar masuk dengan aman. Tentang kucing ini, aku juga tidak tahu pasti kenapa dia bisa masuk begitu saja dalam pelindung saat aku bawa, padahal aku belum melakukan kontrak. Aku akan mengabaikan hal itu terlebih dahulu, mungkin nantinya aku harus bertanya lebih jauh dengan ayah tentang hal ini.
Aku duduk bersimpuh dan perlahan meletakkan yang kukatakan kucing tadi di pangkuan. Dia mendapat luka cukup parah di beberapa bagian tubuhnya. Aku meletakkan tanganku di atas tubuhnya dan mulai menyalurkan mana kepadanya. Di kejauhan terlihat ayah dan orang-orang upacara penjamuan tadi berlari ke arahku.
"Kau baik-baik saja, Ara?"
Ayah bertanya dengan panik, bahkan beliau ikut duduk di rerumputan sama sepertiku. Aku mengangguk dan tersenyum simpul, setelah berhasil melakukan pertolongan pada kucing tadi. Apa yang kulakukan cukup mengobatinya, walau begitu aku mesti memeriksakannya kembali kepada tabib.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' [JJK-JYI]
Fanfiction[Jeon Jungkook - Jung Yein ; Alternative Universe Fanfiction] ;; Royal AU Yein mengalami reinkarnasi dan terlahir kembali sebagai tokoh antagonis dalam permainan otome. Dia yang dikehidupan sebelumnya mati akibat bunuh diri, mesti mengalami kematian...