"ROSE ELIZABETH ANDERSON! Kerjakan soal di papan tulis ini, saya selalu melihatmu tertidur di pelajaran saya" tegas bu Christina, guru matematika paling killer.
Aku maju kedepan dan melihat soal di papan tulis, soal itu membuatku ingin pingsan.
Well, aku tidak bisa matematika bahkan mungkin aku paling bodoh dikelas ini."Tapi bu, saya tidak bisa" kata ku jujur
"Hari ini kamu saya maafkan" katanya membuatku bernafas lega
"Tapi, kamu harus belajar dengan Matthew dia salah satu murid terpintar disekolah ini dan selalu menang dalam olimpiade matematika, saya tidak mau tau kamu harus bisa matematika dan untuk Matthew, jika rose tidak mau laporkan saja ke saya" tegasnyaAku melihat Matt yang smirk ke arahku membuatku menatapnya malas. Apalagi setelah kejadian kemarin di UKS tanpa kusadari aku tertidur dengan posisi kepalaku bersandar di dada Matt.
***
Malam ini aku ingin ke bar, minum segelas Jack Daniels dan mungkin bisa membuat stress ku hilang. Tadi aku melihat mama ku membawa seorang lelaki kerumah semenjak papa meninggal, mama selalu membawa lelaki itu kerumah dan bermesraan tidak tau tempat. So that's why I hate her so much.
"Alex, seperti biasa satu gelas Jack Daniels" ucapku kepada temanku yang bekerja sebagai bartender"Rose, aku rasa kau terlalu sering minum ini, aku tidak mau kau sakit"
"Tenanglah lex, aku tidak apa"
Akhirnya ia mengalah dan memberikanku segelas Jack Daniels. Saat aku ingin minum, tiba-tiba gelas ku direbut seseorang.
"Kau lagi kau lagi! Tidak bisakah kau pergi dari hidupku? Aku bosan selalu melihatmu"
"Tidak, aku tidak akan pergi sebelum tugas ku telah selesai" jawabnya membuatku tidak mengerti
"Ayok sekarang ikut aku" lanjutnya sambil menarik tanganku dari bar.
"Dari mana kau tau kalau aku di bar?" tanyaku saat kami sedang dimobil Matt
"Aku menanyai teman2 premanmu"
Apa dia bilang? Teman2 premanku? Hey semua orang takut menanyakan sesuatu kepada teman2ku tetapi kenapa dia berbeda?
"Apa yang kau lakukan tadi? Minum segelas Jack Daniels? Hey gadis aneh, kau masih bocah sok-sok an minun alkohol"
Aku mendengus kesal, "Apa kau tidak pernah minum alkohol?" tanyaku
"Tidak sama sekali, aku tidak suka kehidupan malam, ini saja aku terpaksa menjemputmu di bar"
"Ada apa kau menjemputku?"
"Mengajak jalan, kalau kau ada masalah cerita saja padaku! Jangan seperti tadi meminum minuman setan yang justru akan membuatmu kecanduan"
"Hey, mana bisa aku menceritakan kepada seseorang yang sok dekat sepertimu, aku saja tidak pernah curhat dengan teman-temanku soal keluargaku" kata ku sambil menengok ke arah jendela
"Kalau begitu anggap saja aku orang terdekatmu, ceritakan apa yang terjadi denganmu nona Anderson?" tanyanya
Aku menghela nafas panjang, lelaki ini benar-benar kepo dengan urusanku. Dasar keras kepala.
"Semenjak papa ku meninggal, mama ku selalu membawa lelaki bajingan itu kerumah dan bermesraan tidak tau tempat and I hate her so much, dia tidak pernah memikirkan perasaanku yang kurang perhatian semenjak papa meninggal sedangkan dia sibuk dengan dunianya, aku tau di lain sisi dia bekerja keras demi menghidupi ku dengan layak tapi aku perlu kasih sayang darinya Matt"
Matt memberiku tissue saat air mataku menetes
"Bersyukurlah karena kau masih mempunyai seorang ibu, kau tau jika diluar sana banyak sekali yang ingin sepertimu, termasuk aku" katanya sambil tersenyum tipis.
"Memangnya ibumu kemana?" tanyaku penasaran
"Ibuku meninggal saat umurku 10 tahun" jawabnya
"Maaf aku tidak bermaksud untuk mengungkit masalalu mu"
"Tidak apa kau juga perlu tau, oh iya sudah sampai, ayo turun"
Aku melihat sekeliling tempat ini, sebuah taman yang sepertinya pernah ku datangi bersama seseorang
*Memori itu muncul kembali
"Hey kau kenapa adik kecil?" tanya seorang bocah lelaki"Papa dan mama ku bertengkar dan mamaku pergi dari rumah, aku takut" jawab seorang bocah perempuan sambil memegang boneka teddy bear kecil
"Jangan menangis, ada aku yang akan selalu menjagamu aku tidak akan pernah meninggalkanmu"
"Tapi kan kita baru saja bertemu, bagaimana kita akan bertemu lagi?"
"apa kau mau setiap siang kita kesini bermain bersama" kata seorang bocah lelaki sambil tersenyum manis
"akan ku usahakan kak"
*BackTiba-tiba aku merasa pusing saat mencoba mengingat lagi
"Rose kau tidak apa?" tanya Matt
Aku menggeleng "Sepertinya hanya sedikit pusing"
"Kalau begitu kita pulang saja, aku tidak mau kau sakit" ujarnya sambil menuntunku ke dalam mobil
"Kenapa kau baik kepadaku? Kenapa kau masih peduli padaku? Padahal aku selalu mengomelimu dan tadi pulang sekolah aku mengempesi ban mobilmu"
*Flashback
Aku mengendap-endap mencari mobil Matthew, "Akhirnya ketemu" ucapku girang
Psssttt.. Aku mengempeskan ban mobilnya dengan peniti"Akhirnya haha rasakan itu anak baru yang tengil, kau tidak bisa mengajariku matematika nanti" ucapku pelan sambil tersenyum riang
*flashback off
Matthew tersenyum, aneh dia tidak marah sama sekali denganku
"Aku tau kau orang baik, aku tau semua tentangmu, kamu adalah gadis aneh yang jahil tapi hatinya selembut kapas" ucapnya
Ini aneh, belum ada seminggu aku mengenalnya tapi kenapa aku merasa dekat dengannya? Apa karena sikapnya yang ramah dan jahil? Tapi dia juga mempunyai sifat yang dewasa. Dia seperti sosok malaikat pelindungku yang telah hilang bertahun-tahun. Matt mendominasi sifat itu. Aku jadi rindu sosok itu tapi aku tidak tau siapa?
To be continued
Jangan lupa di vote dan komen ya teman-teman, aku harap kalian suka😍😍😍

KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost My Angel
Storie d'amoreCerita ini murni dari pikiran saya sendiri dan tidak menjiplak karya siapapun. Saya menulis untuk kalian yang menyukai cerita sad ending, maaf jika tidak sesuai ekspetasi. Jangan lupa di vote dan komen ya, Selamat membaca dan terima kasih😊😊