Sesampainya dirumah, kami duduk diruang tengah
"Jadi begini tante, 3 tahun yang lalu Rose mengalami kecelakaan dan membuatnya hilang ingatan, apa tante kenal dengan seorang lelaki yang dulu selalu mengisi hidup Rose?"
"Oh iya tante ingat dia sering menjemput Rose dirumah dari umur 11 tahun sampai umur 15 tahun, ia tidak ada kabar sama sekali akhir-akhir ini" jelas mama
Penjelasan mama membuatku kaget, kenapa mama bisa tau semuanya?
"Bagaimana bisa mama mengetahui semuanya?" tanyaku
"Mama diam-diam selalu menanyakan kabarmu lewat dia dan bercerita dengannya begitupun dia, tapi semenjak dia pergi mama tidak bisa lagi menanyakan kabarmu, kau taukan hubunganmu dengan mama renggang sejak papa meninggal saat kau berumur 12 tahun" jelas mama dengan berkaca-kaca
"Oh iya mama punya kado natal darinya, terakhir kali ia mengiriminya dua tahun lalu, ia tau jika kamu hilang ingatan mungkin ini bisa membantumu mengingatnya kembali, sudah lama mama ingin memberitau mu tapi sikapmu selalu dingin"
"Tunggu sebentar mama ambilkan" ucap mama
Beberapa menit kemudian mama membawa sekotak kado yang masih terbungkus rapih tapi agak sedikit berdebu
"Bukalah, mama tidak pernah buka sampai kau membukanya sendiri"
Aku mengangguk dan membuka perlahan isi kado tersebut, sebuah handy cam, sebuah boneka teddy bear kecil, sebuah album foto dan sekotak cincin.
Aku meraih handycam dan menghubungkannya ke TV yang ada di ruang tengah, handycam itu menayangkan seseorang mirip dengan Matt merekam dirinya
"Hallo nona manis, apa kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja, kau tau aku sangat kesepian disini" kata nya sambil cemberut
"Aku gak tau kapan kau akan melihat video ini, tapi kau harus tau perasaanku terhadapmu masih sama, aku masih mencintaimu walaupun aku dengar kabar dari ibumu kalau kau kecelakaan dan membuatmu hilang ingatan, aku sedih pasti kau melupakanku saat ini maaf jika aku tidak bisa menemanimu saat kau koma" dia menghela nafas panjangnya
"Tapi disisi lain aku senang karena aku masih mempercayai janjimu dulu sebelum aku pergi jika kau akan selalu mencintaiku" dia tersenyum dan melanjutkan kata-katanya
"Kau tau? Aku selalu meminta fotomu pada ibumu saat kau koma, aku tau kau salah paham dengan ibumu, disini aku ingin meluruskan kalau ibumu selalu merawatmu saat kau koma, jika tidak percaya kau bisa lihat di album itu"
Aku mulai menangis terharu
"Aku pernah menyempatkan menengokmu 2 hari, aku mengambil foto saat ibumu merawatmu, menjagamu, menemanimu dengan setia saat kau koma, aku juga merekam ibumu diam-diam saat ia nangis karena mengetahui kalau kau tidak kunjung sadar, kau bisa lihat videonya setelah ini"
aku benar-benar menangis sekarang namun aku tetap melanjutkan melihat isi video itu
"Ku mohon perbaiki hubunganmu dengan ibumu, aku tidak akan tenang bila kau tidak damai dengannya, aku bisa melihat ketulusan hatinya dan kesabarannya" aku kaget apa maksudnya dia bilang tidak akan tenang?
"Aku menderita kanker otak stadium akhir, aku tidak tau kapan aku akan meninggal, aku akan menyesal seumur hidup jika tidak membuat video ini, well sebenarnya aku tidak sekolah di London tapi aku berobat disana"
"Menikahlah dengan kembaranku Matthew Stanford, aku sudah bilang dengannya kalau dia harus menjagamu dan mengembalikan semua ingatanmu, dia juga sudah berjanji padaku, aku yakin kalian akan saling mencintai dan jangan lupa pakai cincin itu dihari pernikahan kalian nanti, aku membelinya untukmu tapi aku tidak bisa menikahimu" katanya sambil tertunduk lemas
Aku menangis begitu juga mama, kali ini aku baru merasa kehilangan sosok malaikat seperti Mark setelah aku kehilangan papa.
Aku baru ingat namanya, dialah Mark seseorang yang selalu mengisi hari-hariku dulu.Tidak lama kemudian video itu berganti dengan latar tempat di rumah sakit, terlihat diriku terbaring dengan lemah disitu dia merekamku, kameranya memperlihatkan tangannya yang sedang menggenggam tanganku, disitu terdengar suaranya
"Bangunlah nona manisku, aku ingin melihat senyum manismu, mata indahmu, dan ingin mendengar kecerewetanmu"
Disitu tiba-tiba mama datang dan Mark segera berdiri mempersilahkan mama duduk, Mark merekam mama diam-diam saat mama menangis.
"Bangunlah Rose sayang, mama menyayangimu maaf jika selama ini mama tidak bisa menjadi ibu yang baik untukmu selama papa meninggal, kau boleh acuhkan, kau boleh benci mama nanti asalkan kau segera sadar nak" setelah itu video selesai.
Aku memeluk mama
"Maafkan aku selama ini ma, aku telah banyak berbuat dosa padamu aku kira mama gak pernah sayang padaku"
Mama mengelus rambutku "Mama sudah memaafkanmu nak"Aku melepaskan pelukanku dan beralih menatap Matthew yang menatapku dengan senyum
"Bukalah album nya dan baca surat yang ditulis kakak ku" ucapnya
Aku mengangguk dan mengambil secarik kertas itu.
For my lovely Rose Elizabeth Anderson,
Terimakasih sudah menonton videoku semoga bisa membuatmu tersadar, aku sekarang lega sudah mengungkapkan semuanya kepadamu walaupun tidak langsung. Maaf jika aku tidak bisa menempati janjiku untuk pulang ke San Fransisco, tapi aku janji akan membuat ingatanmu kembali dan membuat hubunganmu dengan ibumu membaik lewat video ini dan lewat album ini. Aku merindukanmu, aku juga mencintaimu selamanya walaupun saat kau membaca surat ini kita sedang berada di alam yang berbeda. Pesanku tolong jaga dirimu baik-baik, jangan terlibat pergaulan bebas, be a good girl like the first time we meet. Jika kau ingin cerita, ceritalah kepada Matt seperti dulu kau cerita padaku.
By your angel, Mark Stanford.Entah ke berapa kali aku menangis, aku merutukki kebodohan diriku yang saat itu kecelakaan karena berniat bunuh diri. Seandainya aku tidak mencoba bunuh diri mungkin aku bisa menyusul Mark dan menemaninya disaat ia kritis dan disaat ia membutuhkan diriku.
Kini aku melihat album yang diberikan Mark.Lembar pertama ada fotoku sedang memegang teddy bear duduk di bangku taman.
Lembar kedua ada fotoku dan Mark saat memakan es krim
Lembar ketiga kami mulai beranjak remaja saat itu kami lulus dari sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama
Lembar ke empat foto kami sedang dinner merayakan ulang tahun Mark
Lembar kelima kami sedang berjalan-jalan di pasar malam
Lembar ke enam fotoku saat ulang tahun ketika ia memberikan kue ulang tahun kepadaku dan memfotoku
Lembar ketujuh foto kami sebelum Mark pergi ke London di taman kota
Lembar ke delapan fotoku sedang koma,
Lembar ke sembilan foto tangan Mark yang menggenggam tanganku
Lembar terakhir adalah fotoku dan ibuku saat aku koma.
Aku menangis terharu saat melihat tulisan di album "Our memories".
Aku sangat merindukan Mark, aku baru merasakan kehilangannya, aku sudah mengingat semua kenangan itu terimakasih mark tetapi kalau aku boleh pilih, aku ingin amnesia selamanya agar aku tidak mengingat semuanya yang membuatku ingin mencoba bunuh diri lagi.
Namun, aku bersyukur kepada tuhan yang telah mempertemukanku dengan Matt setidaknya bisa menggantikan posisi Mark, maaf mark jika nanti posisimu tergantikan oleh Matt, tapi detik ini aku merindukanmu kenapa kau tidak membawaku saja? Kenapa aku masih disini menanggung semua kesedihan? Setelah papa, kau, terus siapa lagi yang akan menyusul? Tuhan tolong jangan mengambil orang yang kusayang lagi bukannya aku mendahului takdirmu tapi aku ingin sekali bahagia bersama orang yang kusayang.
To be continued
Don't forget to vote and comment :)
Happy reading all..
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost My Angel
RomanceCerita ini murni dari pikiran saya sendiri dan tidak menjiplak karya siapapun. Saya menulis untuk kalian yang menyukai cerita sad ending, maaf jika tidak sesuai ekspetasi. Jangan lupa di vote dan komen ya, Selamat membaca dan terima kasih😊😊