Tentang Rumah

2.8K 228 66
                                    

"Arti rumah buat lo apaan sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Arti rumah buat lo apaan sih?"

"Tempat dimana saya memulai dan mengakhiri"

"Rumah gue bukan tempat seperti itu"

"Rumah selalu punya fungsi yang sama, kecuali kamu menolak menjadi bagian dari rumah"

_______________________

Tinggal dirumah putih ini mengajarkan gue akan toleransi tanpa batas. setiap hari gue dituntut untuk memahami setiap perbedaan karakter penghuni yang beraneka ragam. contohnya, Rendra si manusia kelebihan energi, tidak bisa diam terlalu lama, ia mudah sekali tertawa pada hal remeh. selera humornya benar-benar payah. hebatnya ia adalah sang penghibur yang mampu menularkan tawa pada orang-orang disekelilinya.



Ajun; Suara dan petikan gitarnya adalah satu kesatuan yang mampu meluluh lantahkan hati para gadis. sebenarnya ia pemikir yang serius, tapi jika sudah bertemu dengan komplotan penyamun macam rendra, yayan dan hendery mereka akan menjelma menjadi kesatuan malapetaka yang harus dihindari; jika tidak ingin terjangkit penyakit gila.

Berbeda dengan rendra dan ajun. Erwin cukup pendiam, hemat dalam berkata-kata, 'mending diem dari pada banyak ngomong tapi nyampah' begitu katanya. gak tau dia nyindir siapa karena sejauh ini tidak ada yang merasa tersindir. erwin itu tidak suka keributan. namun anehnya ia betah berada disekeliling empat malapetaka.

Yayan; jika botol sampo berganti isi menjadi sabun mandi dan sebaliknya, sudah pasti bocah ini pelakunya. menurut gue, yayan ini anak ajaib. ide kejahilannya tidak pernah habis. lucunya lagi gue dan anak kos lain tak sampai hati untuk marah.

Arif. Bertahun lalu, kali pertama gue datang kerumah putih ini, ia menyambut dengan senyum ramah nan santun. seorang yang selalu berfikiran positif pada apa saja, bahkan mungkin ketika dunia menghianati ia masih akan seperti itu.

Dengan begitu mudah gue menyatu dengan seisi rumah. terbiasa akan kehadiran mereka yang menerima kehadiran gue, memperlakukan gue layaknya saudara. mungkin benar adanya rumah adalah sebuah tempat yang menawarkan peluk hangat; sesuatu yang tidak pernah gue temukan dan dapatkan dirumah gue sendiri.

Bertahun lalu ketika musim libur sekolah tiba, ayah selalu datang menjemput dan mengajak gue tinggal dirumahnya selama liburan. dirumah itu juga tinggal seorang wanita seumuran ibu yang gue panggil 'mama' dan seorang gadis kecil yang dikenalkan sebagai adik. gue gak suka dengan keberadaan gadis kecil ini. saat itu gue terlalu polos dan tidak memahami kenapa ayah dan ibu tinggal terpisah? kenapa ada wanita lain yang gue panggil mama? kenapa wanita itu dan gadis kecil ini tinggal bersama ayah sementara gue dan ibu tinggal terpisah jauh dari ayah?

Gadis kecil itu selalu meniru apapun yang gue lakukan, mengikuti kemanapun gue pergi. dia menggemaskan, lucu dan kami punya mata yang mirip seperti mata ayah. kelamaan gue jadi sayang dan sering meminta ibu untuk menelfonnya jika akhir pekan.

KOST-MATE | WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang