Figuran

993 118 38
                                    

Gue dulu bertanya-tanya bagaimana mungkin seseorang bisa memiliki banyak muka kala ia terlahir hanya dengan satu wajah? Bagaimana caranya lupa menjadi diri sendiri dan memilih berlindung dalam topeng lain?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Gue dulu bertanya-tanya bagaimana mungkin seseorang bisa memiliki banyak muka kala ia terlahir hanya dengan satu wajah? Bagaimana caranya lupa menjadi diri sendiri dan memilih berlindung dalam topeng lain?



Ivana, Sebuah nama yang entah mengapa selalu terbayang dalam ingatan berhari-hari, berbulan-bulan. melihat keberadaannya disekitar membuat gue merasa seperti ada ledakan kebahagiaan yang bertubi" menghujani hati. Dia seperti dunia yang gue cari, tapi terlalu tidak mungkin untuk di dekati.



"Udah kenalan belum?"


Kalimat yang belakangan sangat sering terlontar  dari mulut si brengsek rendra tiap gue mulai rebahan sepulang dari coffe shop tempat partime. Gue cuma bisa menggeleng dan berkutat dengan gitar akustik, si brengsek yang merangkap menjadi sahabat gue ini gak pernah tau bahwasannya gadis yang mencuri hatinya adalah gadis yang setiap malam gue ceritakan padanya.


Rendra itu atraktif, gak bisa diem, penuh dengan kepercayaan diri tinggi, hadirnya selalu dinanti karena energi positif yang dimilikinya mampu memicu meningkatnya hormon kebahagiaan orang di sekitarnya. Sayang, dia cukup bodoh untuk mengerti jika dirinya sedang di bohongi oleh seseorang teman yang dianggapnya seperti saudara. Seorang yang kapan saja bisa memicu pertikaian.



"Tadi siang jantung gue mau copok pas dia nyentuh dahi, tiap hari aja gue sakit hahahhaa"


Untuk kali pertama gue menyesal mengenal si bodoh ini, dia cengengesan salah tingkah padahal cuma cerita doang. Sementara hatinya sedang berbunga-bunga gue malah sebaliknya. Ada benih kecemburuan tertanam disana, ada api yang siap membakar diri. Tapi manusia selalu punya dua wajah dan wajah yang gue tampilkan saat ini hanya wajah cengengesan melemparinya bantal guling; yang pasti dibumbui ketidaksukaan. Secara telak gue kalah langkah terlalu jauh. rendra sudah berada tepat di hadapannya sementara gue hanya mampu memandangi dari kejauhan layaknya bumi yang memandangi langit senjanya yang indah. Sesungguhnya mencintai diam-diam lebih menyakitkan daripada ditolak mentah-mentah. Setidaknya ketika ditolak kita telah menyampaikan apa yang seharusnya tersampaikan. Berbeda dengan mencintai diam-diam, semuanya hanya ada dalam hati dan terkurung sendirian. Semuanya adalah tentang pilihan, dan sejak awal gue memilih untuk diam. Ironi memang....



Pertama kali rendra menyebut nama 'ivana' sebagai pujaan hati, darah gue mendesir terasa panas dan aneh, seperti diam di tempat dan berhenti mengalir menyebabkan jantung ingin lepas dari tempatnya, kepala rasanya seperti dipukul palu, Tak terlihat tapi sakit. Spontan mata gue melotot untuk beberapa saat sebelum akhirnya kembali mengendalikan diri. Mungkin reaksi gue akan berbeda andai yang dia sebut nama gadis lain. Masalahnya gadis itu adalah gadis yang sama. Seorang gadis yang terkadang gue ceritakan padanya. Hingga detik ini gue masih si muka dua itu, entah sampai kapan gue juga gak tau.

Seseorang pernah mengatakan lelaki mengenali lelaki lain, itu gak berlaku buat gue dan rendra. gue tahu rendra mulai jatuh hati dengan seseorang ditengah pelik hubungannya yang terancam kandas, tapi gue gak pernah tahu bahwa gadis yang mencuri hatinya adalah ivana. Pun sebaliknya; si bodoh ini gak tahu jika gadis yang gue itu ivana. Kami sama-sama bercerita tentang seseorang yang mengisi relung hati tapi sama-sama enggan menyebut nama. Entah siapa yang paling bodoh dalam cerita ini. Hari itu gue bungkap seribu bahasa dan memilih melempar lebih banyak pakan ikan ke dalam kolam. masih ada banyak jalan menuju roma. Toh rendra sekedar naksir, toh rendra masih punya yuki. Tanpa gue sadari gue lupa akan adanya efek kupu-kupu, gue lupa bahwasannya tak ada hal kebetulan di dunia ini. Pas sadar ketinggalan jauh, gue malah berandai-andai; jika sedari awal kami saling memberitahu siapa gadis yang kami sukai, Apa yang akan terjadi? Apa ceritanya akan berbeda? Apa kami akan terbahak atau mulai bersaing?


KOST-MATE | WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang