Chapter 5

33 7 1
                                    

Hari ini adalah hari selasa, satu hari setelah ujian selesai dan sekolah Adel meliburkan para murid untuk menyiapkan segala hal untuk porseni yang akan datang.

Adel dan Nia sedang menuju ke Qerx, dimana semua barang dijual, dijamin lengkap deh. Disekitar Qerx ini banyak perumahan perumahan yang mahal dan ada satu rumah yang terletak di depan Qerx, tempat pengungsian anak anak terlantar atau biasa disebut panti asuhan.

Sesampainya di Qerx, mereka langsung mengambil troli dan mulai berbelanja bersama. Tugas Adel dan Nia membeli perlengkapan untuk mendesain kelasnya, Tony dan Brayn ditugaskan untuk memesan baju kelas, serta yang sisanya ditugaskan untuk mendekor kelas dan tak lupa pula membersihkan kelas sampai sebersih mungkin.

Saat mereka menuju ke kasir, tiba tiba Adel melihat Naufal dan Rangga yang baru saja masuk ke Qerx.

Mulai berpikir keras.

"tuh anak bikin apa coba disini ?"batin Adel.

Menggelengkan kepala, berusaha tidak memperdulikan apa yang baru saja ia lihat.

"lo kenapa del ?"

"hah nggak kok, gue baik baik aja."

"serius nih ?"

"iya serius" senyuman Adel membuat Nia percaya dengan perkataannya dan kembali fokus untuk melanjutkan antrian.

Selesai dari kasir, Adel dan Nia menuju ke mobil dan menaruh semua barang beliannya di bagasi.

Ketika melihat Naufal dan Rangga keluar dari Qerx, Adel semakin penasaran dengan mereka berdua.

"Nia"

"apaan ?"

"tunggu beben yah disini. Lo dalam mobil aja nunggunya."

"emang lo mau kemana ?" tanya Nia.

"kesana bentar. Yah yah bentar doang kok."

"hmmm.... Okeh deh." mendengar ucapan Nia membuat Adel langsung meninggalkannya dan mulai mengikuti Naufal yang dari tadi terlihat mencurigakan.

"mau kemana tuh anak, kok ke arah panti sih." Kata Adel yang melihat Naufal dan Rangga dari ujung Qerx.

Adel melihat Naufal sedang memberikan barang yang sudah ia beli di Qerx ke anak anak yang sedang bermain di depan panti. Setelah itu, Naufal mengajak anak anak untuk bermain bersama dan tidak lupa Rangga juga.

Adel yang melihatnya hanya bisa terkagum kagum dengan apa yang baru saja dia liat.

Deg. Suara itu terdengar lagi dengan jelas.

Lagi lagi Adel melihat sisi lain dari Naufal yang membuat jantungnya berdebar.

Diam diam Naufal adalah orang yang penyayang.

Deg. Suara itu terdengar lagi dan lagi saat melihat Naufal tersenyum bahagia di depan anak anak itu.

Kenapa Naufal harus tersenyum sih. Senyuman itu hanya bisa membuat jantung Adel berdebar dengan keras. Mohon berhentilah tersenyum. Itu yang diharapkan Adel. Agar suara ini sesegara mungkin bisa hilang. Senyuman itu adalah senyuman yang pertama kali Adel lihat secara langsung.

Kenapa coba Adel harus menjadi seorang cewek. Cewek kan hidupnya penuh dengan perasaan. Kalau begini ceritanya, lama lama Adel bisa jatuh cinta nih sama Naufal. Ohhhh..... Jangan sampai, menurut Adel.

Ketika Adel melihat Naufal masuk ke dalam panti, ia memutuskan untuk kembali ke  mobil dan pergi meninggalkan Qerx dan menuju ke sekolah untuk mendekor kelas, serta membagi lomba yang akan diikuti Adel dan teman teman kelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Log InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang