Masa Orientasi Siswa (MOS) dimulai. Semua siswa berkumpul di lapangan sekolah untuk melakukan upacara penyambutan siswa baru Tahun ajaran 2012-2013, saat berbaris Sania mulai melihat satu persatu wajah teman satu jurusan nya, sampai akhirnya Sania melihat wajah seorang cowok yang membuat padangannya tak ingin berpaling.
Pertama kali Sania melihat cowok itu, Sania langsung berkata dalam hati "Ini cowok tipe gua banget, udah tinggi, putih lagi.."
Selesai upacara para siswa dipersilahkan masuk ke kelas dengan dipandu oleh kakak osis (PJ)
Siapa sangka, ternyata cowok itu pun duduk di bangku belakang Sania.
Sania tak pernah melihat ke belakang karna ia malu bila harus melihat cowok yang ada di belakangnya. Hari itu diadakan test untuk membagi kelas antara Multimedia 1 dan Multimedia 2
Keesokan harinya hasil test pun keluar. Terbagilah murid jurusan Multimedia.
"YESSS! gua satu kelas sama cowok itu" teriak Sania di depan teman barunya.
"Lah lo kenapa San?" dengan bingung Kintan bertanya kepada Sania.
"Enggak kok, gua gak papa" dengan wajah merah malu Sania menjawab Kintan.
Walikelas pun masuk kedalam kelas dan memulai perkenalan dengan muridnya melalui ABSEN nama siswa. "IRSYAD PRAMBUDI" Dari absen inilah Sania mengetahui nama cowok itu.
Masa MOS ini adalah masa yang seru, dimana semua siswa saling berkenalan, saling menyapa dan bertukar kontak handphone atau social media nya.
MOS pun berlalu kegiatan belajar mengajar mulai berjalan efektif. Tetapi ada yang aneh, Irsyad tak pernah terlihat lagi di kelas.
Sania khawatir tapi tak berani menanyakan kabar Irsyad.
Hari - hari berlalu, tak terasa 1 bulan sudah Irsyad tidak masuk sekolah. Sania pun bingung apakah Irsyad berhenti? atau Irsyad sedang sakit? Sania terus bertanya dalam diam.
Suatu hari Kintan sahabat Sania yang saat itu menjadi sekertaris kelas bercerita kepada Sania,"San, gue SMSan sama Irsyad nih. Gue kan pegang ABSEN jadi gue harus tau alasan anak-anak kalo gak masuk itu kenapa. Ternyata Irsyad lagi ada masalah makanya dia gak masuk sekolah. Dia malah curhat semuanya loh sama gue. Gue jadi ngertiin dia San. Gue mulai nyaman SMSan sama dia dan kayaknya dia juga mulai nyaman SMSan sama gue"
Mendengar curhatan Kintan, perasaan Sania pun campur aduk. Sania senang mendengar kabar Irsyad yang ternyata tidak sakit, namun juga Sania patah hati mengetahui ternyata Kintan sahabatnya sendiri menyukai cowok yang di sukainya.
"Bukan salah Kintan! Tapi salah lu Sania! Kenapa lu suka tapi diam-diam saja gak ada pergerakan buat maju! Jadi jangan salahin Kintan kalo di dekat dengan Irsyad" Berteriak Sania pada dirinya sendiri di cermin.
Kintan yang tidak mengetahui bahwa Sania Menyukai Irsyad, terus saja menceritakan tentang dirinya dan Irsyad. Sania hanya bisa menahan panas hatinya dan mendengar cerita Kintan seolah-olah ikut bahagia.
Dari cerita-cerita Kintan, Sania jadi tau banyak tentang Irsyad. Saat itu Irsyad ternyata memiliki pacar dan sangat menyayangi pacarnya itu. Mengetahui hal tersebut Kintan pun kecewa.
"Kayak nya gue gak ada harapan nih San" Dengan wajah kecewa Kintan bercerita kepada Sania.
"Loh kenapa? Bukannya kemarin lu cerita sama gua kalo kalian sering SMSan? Tanya Sania kebingungan.
"Iya San, kayaknya emang gue nya aja deh yang ke-Baperan sama Irsyad" Jawab Kintan dengan putus asa.
Melihat sahabatnya itu di kecewakan, Sania pun merasa marah kepada Irsyad dan mulai membencinya yang memberi harapan palsu pada sahabatnya.
YOU ARE READING
My Lovely Enemy
RomansaSania adalah cewek yang cerdas, aktif, dan mudah bergaul dengan siapapun. Ini adalah tahun pertama Sania masuk SMK. Di sekolah yang baru ini lah Sania bertemu dengan seorang cowok yang membuatnya bingung harus membenci atau mencintainya.