Suatu saat nanti
Kita akan berpisah
Rumah kita beda kak
Cobalah mengerti!
Sekarang naasya sedang berada di sebuah coffe, ia lelah dan penat, karena ia harus menghindar terus dari Ginting, ia bingung apa yang harus ia lakukan, pagi tadi Ginting menyambangi nya di kantor, untung nya ia sedang berada di toilet, kalau tidak, tamat sudah, Sampai akhirnya dia memutuskan untuk istirahat ke coffe tak jauh dari kantornya, ia keluar lewat pintu belakang, karena Ginting masih menunggu nya di depan ruangan nya, untung nya ia memiliki sedikit uang di saku baju nya
'sekarang apa yang gue harus lakuin, gak mungkin gue bilang ke kak rian soal ini, bisa bisa mereka berudua adu jontos lagi, ya tuhannnnn.. rasa nya ingin berteriak, harus apa aku ini!!!. Melupakan? Atau tetap stayy!!'
"arghhhhh, sebel" ucapnya kesal
"Kenapa?"
Ya setelah mendengar kata itu Naasya langsung menengok ke arah sumber suara, ia terkejut melihat seorang yang ingin ia lupakan namun ia bingung
"Masih mau marah?, Kamu belum tau penjelasan aku loh"
"-----"
"Kok gak jawab, kamu masih marah gak sama aku?"
"Please kak, aku ingin sendiri, jangan ganggu aku, dan satu lagi----"
"Apa? Ha?" Ucap Ginting dan memotong pembicaraan Naasya
"Jangan pernah temuin aku lagi! Aku mau kakak bahagia dan aku juga bahagia!!"
"Lohhh kenapa?? aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, bahagia aku juga sama kamu, dan sekarang kamu bilang ke aku kalo aku harus jauhin kamu! Ha? Iya?? kamu tahu berapa lama aku bisa mencintai seseorang lagi? Gak kan!"
"Kak seharusnya, yang marah itu aku, bukan, kakak!!, dan kakak tahu gimana rasa hati aku, pertama awalnya aku takut harus Nerima kakak atau enggak, kedua aku bingung, aku mau dekat sama kakak tapi kita gak sama kak!!!, Udah ya kak, ini tempat umum jadi jangan ganggu aku di tempat umum!!----- please aku mohon!"
"kamu belum denger penjelasan aku gimana?"
"aku gak denger penjelasan kakak juga gpp"
"lohh kenapa begitu"
"biar aku bisa lupain kakak!!!" Naasya pun keluar dan tak lupa menaruh uang di meja nya
Namun tak lama lengan nya di tarik oleh Ginting"Kamu mau kemana?, aku belum selesai ngomong, please dengerin aku aja sekali ini, iya aku memang salah, aku gak bisa di jauhin sama kamu"
"Kak, udahlah, kakak sama mitzi aja aku udah seneng, bahagia kakak bahagia aku juga"
"aku maunya aku sama kamu, bukan sama mitzi"
"Kakak mau aku terus menerus mencintai kakak?--- ha? Kakak berhak bahagia sama yang lain, begitu pun dengan aku, Kakak mau aku terus mencintai kakak?, Kita itu gak sama kak, percuma kita mau bersatu, tapi Tuhan kita gak satu, dari pada nantinya tambah dalem perasaan ini, mening kita cukup sampai sini"
"naasss please dengerin penjelasan aku dulu, kamu mau membangun sebuah hubungan tanpa kepercayaan, terus gimana nanti nya?"
"nantinya itu kita gak akan satu kak!!!
"naasss aku mohon--- kamu dengerin aja penjelasan aku, hanya kali ini, dan setelahnya kalau kamu mau pergi-----" ginting terdiam sebentar "si- laahhh- kan, aku gak maksa kamu untuk tetap ada sama aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia {Ginting}
Ficção AdolescenteTAMATTTTT! Bagaimana cara agar kamu ingat aku memiliki naluri bahwa akan ada yang merebutnya atau memiliki cinta nya yang utuh.. Dan aku takut kehilangan nya walau dia bilang akan selalu mencintaiku dan akan tetap begitu..