Bapak² Receh

336 28 10
                                    

(F/N)! Daughter!

And

Shinsou Hitoshi! Papa!

Note: • Ini bukan cerita incest, plz
           • Umur readers 14 tahun
           • Saking tuanya umur Shinsou saya, selaku awtor belum bisa memberi tahunya, sekian :v

.
.
.
.
.
.
.

Author P. O. V

"(F/N), Bangun.., sekolah..." Kata Hitoshi--selaku Bapakmu. Ia masih berada di depan pintu, berharap kau cepat bangun dan bersiap sekolah.

"..." Iya, kamu tidurnya ngebo, tau kan hewan kebo kalo tidur? Susah dibangunin iya.

"Bangunnn.... " Sekarang, Pak Hitoshi mengguncang guncangkan tubuhmu dan mencubit pipimu beberapa kali, udah kesel dianya.

"...." Dan yahh... Kamu tetep tidur. Plis, kamu tidur atau mati suri?

'Anak kurang ajar.. ' Bapakmu yang melihatmu yang tak kunjung bangun langsung bergegas ke kamar mandi dan mengambil ember, lalu..

Byuuuurr..!

"Aakkhh..! Papaaaaa! Basah semua tauu...!" Kau yang masih tidur langsung terperanjat, mendapati hampir seluruh permukaan kasur yang basah dikarenakan guyuran air bapakmu itu--Jangan lupa bajumu yang basah semua.

"Sekolah sana, siap siap...!"

Mendengar intonasi yang berbeda dari Bapak tercintamu itu, kau langsung bergegas siap-siap untuk sekolah.

"Siap pak boss!" Kau langsung berlari mengambil handuk dan langsung ke kamar mandi.

ΔΔΔΔΔ

"Udah selesai? Kenapa gak pake seragam?" Kali ini Bapakmu sedang memasak, masak buat sarapan.

"PAPA, IH! INI KAN HARI SABTUUUU" Saking jengkelnya kau pun menghentakkan kakimu ke lantai.

"Berisik... Nanti dimarahin tetangga" Yaaa begitulah Bapakmu, orang yang sangat selow, sunguh selow, santai, santai—eh.

"Oh iya, lupa... Tapi Papa tetep Kerja, ok?" Sang Papa hanya berucap tanpa melihat anaknya yang telah duduk tenang di sofa sambil menonton televisi.

"Papa kerjanya apa sih? Kok aku gak dikasih tahu?" Masa kerjaan bapak sendiri kagak tau, hedeh.

"Karena Papa punyanya tempe" Kali ini Pak Hitoshi menaruh piring di meja makan, bantuin sanaaa.. Kasian bapakmu.

'Sudah ku duga semua bapak bapak itu sama! Receh!' Kau hanya diam setelah mendengar jawaban Bapakmu.

"Kalo kerjaan Papa masa gatau?... Itu loh yang nyembuhin orang... " Kini ia berada di sampingmu ikut menonton televisi.

"Bidan?"

"Dikira Bapakmu ini bantuin brojolan orang?"

"...... Apa yak?" Kau terlihat berpikir keras, keras seperti batu~ batunya petrik namanya Rocky~//Apasih//

"Coba pikir lagi... Masa gatau..."

"Dukun?" The hell, (F/N). Ada apa dengan dirimu, awokwokwokw.

Sedangkan sang ayah hanya geleng gelang kepala dan pindah duduk di meja makan.

"Aku salah...ya?" Kau yang merasa bersalah langsung menyusul Bapakmu yang di meja makan.

"BANGET...,"

"Udah, sarapan dulu aja, nok" lanjutnya sambil mengambilkan nasi untukmu.

ΔΔΔΔΔ

"Ooooooh!... Papah tuh Dokter!" Siang ini kamu baru menyadarinya, sedangkan Papamu sudah berangkat kerja.

"Aku baru tau ternyata Papa tuh pinter..!" Sungguh kasihan pak Hitoshi. Pak Hitoshi yang lulusan Cumlaude --di salah satu universitas terbaik--dikira anaknya bego, kualat kamu (F/N).

"Aaarrrrgghhh....! Boseen...!--Kenapa gak main bareng temen aja yak?!" Kasian dirumah sendirian nih yee.

Karena kau bosan kau menelpon teman sekelasmu untuk menonton suatu film, film baru yang bilangnya bagus itu loooh.

"Woi! Nagisa! Nonton yok, nonton Evenger!" Evenger, ok? Bukan pake A karena saia bukan A team, ashiaaaap :v

Hari mu yang suntuk ini dihabiskan bersama teman kelasmu--Nagisa Shiota//Jangan tanya kenapa bisa nyasar:v//--Untuk menonton film Evenger terbaru.

Dan baru sekarang kamu pulang, jam 16.35 alias jam setengah lima lebih lima menit. Kau berharap ayahmu--Shinsou Hitoshi--Tidak pulang cepat hari ini, mengingat dirimu yang lupa minta ijin.

ΔΔΔΔΔ

"Dadah Nagisaaaa...!" Kau berpisah dengan Nagisa di depan Stasiun karena arah jalan pulang kalian yang berbeda.

'Waah, filmnya bagusss.. Nanti Papa kasih spoiler aja deh, AWOKWOKWOK ' Itulah yang terlintas dipikiranmu saat perjalanan pulang, sungguh anak yang laknat :v

"(F/N)! Habis dari mana?"

Kau yang merasa terpanggil langsung melihat kearah suara--tepatnya dari belakang--dan terlihat mobil papamu yang melambatkan laju kendaraannya.

"Ayo, masuk!" Lanjutnya sambil membuka sisi sebelah mobil. Kau pun auto masuk dan melihat papamu sedang menyetir, ya iyalah masa nenekmu.

"Papa kok bisa disini?" Tanyamu basa-basi, demi mengalihkan pembicaraan tentang hal tadi--Pergi tanpa ijin.

"Pulang kerja..., kamu udah makan?"

'Papa gak marah?' Ucap mu dalam hati, walaupun begitu kau tetap waspada akan pertayaan yang datang.

"Belum... "

"Mau makan di luar?"

Kau terkejut, pasalnya kau jarang di ajak papamu makan di luar. Kau sedikit lega karena sampai sekarang Bapakmu belum ngungkit masalah tadi.

"Boleh, mau makan dimana?" Tanyamu penasaran.

"Di teras rumah, wkwkwk... "

'Sudah kuduga =_='

'SEMUA BAPAK BAPAK ITU RECEH!'

End :D

*Bonus

"Enggak kok, bercanda...,"

Di Matamu terlihat kembali cahaya harapan atas ajakan Papamu untuk makan di luar--dalam artian restoran dan sejelnisnya.

"Di taman aja gimana?"

"Di balkon ya?"

"Di atap juga bisa.. Tinggal milih, enak kan?"

'Sabar... (F/N) sabar, (F/N) tabah, (F/N) kuad:)'

Tampol saja Pak Hitoshi :D

BnHA X EpibadehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang