my husband black side [mature content - 18+]

2

Baru kali ini ia merasakan bibir yang semanis ini, bibir Carol sangat manis dan menggoda, membuat siapa saja tak bisa mencicipinya jika hanya sekali.

Jika boleh diberi kesempatan, ijinkan aku mengisi hatimu~ batin Tony sambil terus melumat bibir ranum itu lembut.

Tony melumat bibir Carol lebih dalam, tangannya meremas kedua bokong sekal milik Carol, membuat sang empunya mendesah nikmat.  Carol mulai terbuai dan masuk ke dalam kenikmatan yang Tony ciptakan, entah setan jalang darimana datangnya, kedua tangan Carol sudah melingkar sempurna di leher Tony, Carol memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan bibirnya Tony pada bibirnya.

Akhhhh.. faster Jack!

Carol langsung melotot kaget mendengar itu, dengan cepat, dia langsung mendorong tubuh Tony menjauh dari dirinya. Melepaskan ciuman panasnya itu dengan paksa, setelah mendengar suara desahan yang tadi dia dengarnya.

"Aku tau Tony! Kau melakukan ini agar aku tak bisa mengetahui semuanya!" Ucap Carol kesal menatap Tony, Carol langsung berjalan menuju ruang kerja Jack kembali, melihat sesuatu yang terjadi disana.

Tony mengacak-acak rambutnya kasar, bingung dengan apa lagi ia harus menahan Carol, dia hanya menunggu dan melihat pertengkaran terjadi. Tony berjalan menyusul Carol, mencoba melerai pertikaian yang akan terjadi antara mereka semua.

Carol mempercepat langkah kakinya menuju ruang kerja Jack, hingga ia sudah tepat berada di depan pintu besar ruang kerja itu, Carol diam sejenak, menatap pintu besar itu dengan desahan yang berasal dari dalam sana. Tangan Carol bergerak menuju knop pintu itu, memegang knop Itu sejenak sambil diam berpikir, sebelum membuka pintu besar itu.

Hatinya terasa sangat berat, membuka dan melihat kegiatan panas yang terjadi di dalam sana. Carol menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba kuat melihat semuanya.

Kau pasti bisa Carol~ batin Carol mencoba kuat menahan semuanya, perlahan ia membuka pintu besar itu, hingga akhirnya terbuka seluruhnya.

Mata Carol membulat sempurna melihat pemandangan di depannya, air mata mulai bergelimang di pelupuk matanya, melihat dua orang yang sedang menyatu dan saling sahut menyahut dalam desahan.

Sakit!

Itu yang dirasakan Carol, kala melihat suaminya sedang bersetubuh dengan wanita lain, melihat suaminya begitu gencar memompa wanita itu. Melihat wanita itu yang begitu menikmati setiap pompaan kejantanannya Jack dalam tubuhnya, membuat hati Carol merasa iri melihat itu, dia yang notabennya adalah istrinya, bahkan belum pernah di perlakukan seperti itu oleh Jack.

Kedua tangan Carol mengepal melihat itu, perlahan Carol melangkah masuk ke dalam.
"Hentikan semua ini!" Teriak Carol kencang, membuat kedua orang itu menatap ke arahnya.

Jack menatap tajam ke arah Carol, lalu melepas penyatuan dan membuka pengaman yang membungkus kejantanannya, membukanya lalu mengikatnya dan melemparnya ke dalam tong sampah plastik yang berada di sudut ruangan. Sedangkan wanita itu, masih terduduk di atas meja kerja Jack dengan kaki yang terbuka lebar, duduk sambil menatap Carol santai.

Carol berjalan mendekat ke arah Jack, menatap Jack yang sedang menaikkan celana kain miliknya.
"Kau jahat Jack! Dengan seenaknya kau bersetubuh dengan wanita jalang itu" teriak Carol kencang sambil menunjuk wanita yang masih dalam keadaan naked itu, menunjuk wanita yang kemarin datang menjemput Jack.

Jack melirik sinis ke Carol, tanpa peduli dengan sakit yang Carol rasakan.
"Memangnya kenapa?! Apa aku salah melakukan itu semua!" Balas Jack dengan nada tingginya.

Carol menatap Jack dengan mata bergelimang air mata.
"Kau tidak seharusnya seperti itu Jack, aku ini istrimu! Aku istri sahmu di muka agama dan didepan publik, kau tidak bisa seperti itu Jack!" Carol memukul dada Shirtless Jack, air matanya mengalir hebat membasahi pipinya.