Siklus

14 2 0
                                    

Teruntuk kita yang hanya sempat membersemai cinta sekejap mata dan menghadirkan rindu selamanya.

Kepadamu yang menangisi perpisahan.
Ingat, kita punya kenangan lebih besar dari pada perpisahan itu sendiri.

Kepada kita yang menganggap tuhan tidak adil yang menjadikan pertemuan ini begitu lekat dengan waktu yang singkat.
Lalu mebuat kita begitu renggang oleh jarak dan waktu yang akan bergerak begitu lama, bahkan mungkin selamanya.

Kataku, kita harus selalu sabar menunggu gugusan gemintang.
Katamu, kita harus selalu sabar, mengulangi kalimatku untuk mengingatkanku pada kalimatku sendiri.

Aku benci pertemuan ini.
Pertemuan yang mendatangkan banyak kesedihan dan begitu bersemayamnya kegelisahan.

Tetapi kau perlu mengingatkanku, kalau suatu saat aku lupa
Bahwa kita pernah bahagia, diatas segala bahagia, bersama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LampionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang