Part 6

17 5 2
                                    

LwR's mansion

Di tengah malam yang sunyi, pintu besar keluarga Lawrance terbuka dan menanpilkan sosok pria muda dengan keadaan yang sudah setengah mabuk.

"Dari mana saja kau?!" Ucap Darrell, ayah dari Rex yang tengah menunggu kehadirannya.

"Menurut dad, aku dari mana?" tannya balik Rex dengan setengah sadar.

"Kau sudah keterlaluan Rex, bicaralah dengan benar. Aku membesarkanmu untuk menjadi pria yang berguna. Bukan untuk merusak diri sendiri dengan bermabuk mabukan!!" Ucap ayah Rex yang kesal dengan sikap anaknya sendiri.

"Kau sendiri yang mebuatku seperti ini dad, jangan salahkanku. Kau terus memaksaku untuk membentuk sebuah hubungan dengan wanita payah itu!"ucap Rex tidak terima dengan perjodohan dirinya dengan wanita yang tidak ia sukai.

"Kau tau apa Rex?, dad memiliki alasan setiap tindakan dad lakukan. Kelakuanmu ini lah yang sekarang membuat dad pusing dengan dirimu!"

Rex yang mendengarnyapun kesal. Lagi lagi dirinya yang di salahkan oleh dadynya. Berbeda sekali dengan Allicia ibunya, yang selalu berbicara dengan kepala dingin. Namun kedua orangtuanya sama saja. Memaksa Rex untuk mau menerima perempuan pilihan mereka.
Rex lelah dengan ocehan ayahnya, ia pergi ke atas kamarnya tanpa memperdulikan omongan ayahnya.

"Pada intinya mau gak mau ,kau harus tetap belajar menyukai Serena. Karna kau membuatnya menderita" ucap Darrell pada Rex yang tengah menaiki tangga. Lalu pergi meningalkan Rex sendirian.

Rex yang mendengar perkataan dadynya berhenti sejenak. Dan melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Entah mengapa Rex berfikir Serena adalah wanita penggoda yang hanya mengincar hartanya dengan cara meracuni fikiran ayahnya untuk menjodohkan dirinya dengan wanita berparas polos namun licik. Fikiran Rex yang selalu negatif terhadap Serena membuatnya semakin benci kepada perempuan pilihan ayahnya.

Sesampai di kamar, Rex mendapatkan telefono yang masuk. Rex mengambil handphone dari sakunya dan menjawab pangilan yang masuk.
"Bagaimana?"tannya Rex pada orang di sebrang telefono

"Tuan, saya melihatnya ia sedang keluar caffè dan pergi menaiki mobil bersama tuan muda Brent."
Jawab orang di sebrang sana. Dia adalah orang suruhan Rex untuk memata matai Serena. Ia ingin menunjukan pada ayahnya bawha Serena tidak seperti yang kedua orang tuanya tunjukan.

"Baiklah, terus awasi dia dan berikan saya kabar baru." Ucap Rex lalu mematikan handphonenya.

"Dasar perempuan licik, ternyata dia sudah memiliki mangsanya" ucap Rex dengan meremehkannya.

"Well, kita lihat saja nanti gadis bermuka dua. Kau akan tau berurusan dengan siapa." Ucap Rex yang akan membuat rencana untuk menyakiti Serena. Dan memberikan kesan kesan yang mungkin tidak akan di lupakan olehnya.

                    ::::::::::

World school
Paginya Rex akan berencana untuk memberikan ancaman padanya. Ia sengaja menungunya di depan gerbang sekolah pada pagi hari untuk memberikan sebuah peringatan pada serena bahwa ia tidak akan main main dengan ancamannya.

Setelah beberapa menit kemudian ia melihat. Orang yang di tunggu tunggu sejak tadi. Langsung saja Rex menarik pergelangannya dengan kasar menuju tempat yang jauh dari keramaian agar tidak terlihat oleh semua murid murid yang ada. Rex tidak mempedulikan ocehan Serena pada dirinya untuk melepaskan gengaman tanganya pada dirinya. Dan tiba tiba ia mendengar bahwa Serena mengatai dirinya "Bodoh" Rex yang mendengarnya langsung menghentikan langkahnya dan melepas kasar gengamannya.

"KAU BILANG APA? BODOH kau yang bodoh jangan berpura pura tidak tau. Kau racuni apa kedua orang tuaku?" Rex tudak terima dirinya di katain bodoh, ia terkenal denga kejeniusanya namun kali ini ia di hina. Ia tidak tau lagi mengapa perempuan ini bukannya takut malah ia melihatnya seperti sedang menahan tawa.

"APA YANG KAU TERTAWAKAN?!"
Tannya Rex dengan marah.

"Tidak tidak, hannya saja aku tidak mengerti apa maksud perkataanmu itu. Meracuni orang tua mu tadi kau bilang? Bahkan akupun tidak tau orang tuamu siapa?" Ucap Serena berani yang menurut Rex itu adalah sebuah kebohongan.

"Kau jangan pernah mempermainkanku, kau akan menyesal karna sudah berani memilih tempat ini menjadi tempat pendidikanmu. Dan aku sebagai seniormu di sini,akan ku ajarkan kau untuk tidak menjadi wanita bermuka dua seperti dirimu sekarang ini begitu naif dan kau sengaja memanfaat kekayaan kedua orang tuaku saat ini kan."
Tegas Rex lalu meninggalkan Serena sendirian di tempat yang sepi itu.

Setelah Rex meningalkan Serena, ia tidak sengaja berpapsan dengan Kristen. Lalu Kristen menegornya.
"Sedang apa kau dari sana Rex?, kau kelihatan sedang marah tampaknya?"

Tanya Kristen yang tidak di tanggapi oleh Rex. Dan Rex lalu pergi begitu aja.

Kristen yang curiga menelusuri jalan yang di lewati Rex tadi. Dan benar saja terdapat Serena yang sedang berdiam diri.

Kristenpun menegor Serena dan mengajaknya pergi dari tempat itu dan menuju ke kelas mereka.

                  ::::::::::::::::
Rex yang duduk di kursi kelas dengan kaki lurus ke arah atas meja. Menjadikan meja sebagai tumpuan kakinya untuk posisi duduknya yang sangat angkuh.

Rex berfikir setelah ia mengancam Serena. Gadis itu akan menjadi takut terhadapnya dan tidak akan pernah berani menatapnya.
Rex masih memiliki rasa marah yang dalam karna Serena, mungkin ia tidak akan pernah sebebas dulu. Ia pasti akan di berikan aturan aturan ketat oleh ayahnya. Sebenarnya semua kebandalan kebandalan  yang Rex lakukan adalah untuk mencuri perhatian kedua orangtuanya yang sibuk dengan urusan mereka masing masing.

Rex sangat kesepian, ia sejak kecil bersama adik perempuanya selalu di pisahkan. Mereka hanya 5 tahun bersama sama dan setelahnya Cassie di pindakan di Loas angeles.

Setelah Rex memikir apa yang telah terjadi tiba tiba,Mrs.jenner datang menghampiri Rex. Masi dengan posisi yang sama. Kedua Kaki Rex yang lurus di atas meja.
"Rex excuse me, I want to tell you something." Ucap Mrs.jenner

"Apa itu Mrs, katakan." Ucap Rex tidak mau berbasa basi.

"Hari ini kau dan anggota mu akan memulai club France." ucap Mrs.jenner kembali.

"Baiklah Mrs" ucap Rex singkat dan Mrs.jenner kembali ke ruangannya.

Rex mulai berfikir di kelas pertamanya ia akan membuat Serena kesusahan. Kebetulan ia juga telah memilih sebagian murid yang aka di pegang pada kelasnya. Rex akan memulai rencananya untuk membuat Serena terluka.

Him and I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang