"Mama gak mau ngakuin aku sebagai anak di depan mertuanya, jadi mereka ngertinya ya aku keponakan mama" ujar Nafissha sambil mencomot tahu panas di meja
"Maaf ca, aku nggak bermaksud buat kamu sedih" Nandita menatap sayu sahabatnya. Sementara yang ditatap hanya mengendikkan bahu cuek dengan sesekali meniup tahu panas yang genggamnya
"Icha mah gitu, aku lagi serius juga"
Nafissha melirik sekilas nandita sambil terkekeh "terus kamu mau aku gimana, ndit? Mewek mewek? Udah makanan setiap hari mah itu"
"Gak usah natap aku kaya gitu, aku termasuk anak yang beruntung kok. Biarpun orang tua aku nggak peduli sama aku setidaknya masih ada banyak orang yang sayang sama aku, ya contohnya keluarga kamu" Lanjut Nafissha sambil meletakkan ponsel nya di meja.
Alis Nandita menyatu sambil mengambil ponsel sahabatnya itu, mulutnya komat kamit membaca isi chat nafissha dengan kontak yang bernama "Rio".
"DEMI APA MAKSUD LO INI RIO KETUA OSIS SMA GARUDA, KAMU KENAL DARIMANA CHA. MASYA ALLAH GANTENGNYA KAYA CHA EUN WOO OPP-"
Nafissha berdecak sebal, tangannya membekap erat mulut nafissha. "Toa bener mulut lo, cium boleh nggak" ujarnya dengan terkekeh
"Kamu kenal dia darimana cha" tanya nandita setelah nafissha membuka mulutnya.
"Di CLUB MALAM"
Mata Nandita melotot sempurna dengan satu tangan yang membekap mulutnya erat. Sementara yang di pelototi hanya terkekeh dengan menunjukkan cengiran tanpa dosanya.
Nafissha, Ketua PMR SMA BANGSA itu adalah korban broken home. Tinggal dengan nenek kakeknya, paman beserta keluarga nya. Bagaimana hidup keseharian gadis desa tersebut? .
Next gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Black And White
Teen Fiction"Gue nggak sebaik itu, don't judge from cover," ~Nafissha Efendy Warninggg!!!!! Typo bertebaran:v