Satu waktu dimasa laluku,
Seseorang meluluhlantakkan hari-hariku
Seseorang yang menjadi alasan senyum malu-maluku, dan juga tawa konyolku.
Seseorang yang mampu menciptakan rasa cemburu yang bahkan tidak berhak aku miliki
Seseorang yang bahkan hingga kini,
bila namanya terdengar akan menggetarkan hatiku.
Saat itu, aku hanyalah gadis remaja yang tidak tahu bagaimana mengontrol ribuan rasa yang muncul karenanya.
Hei kamu,
Tepat dua tahun sejak pertemuan terakhir kita,
Dua tahun yang berlalu tanpa ada kabar apapun mengenai kamu,
Tiba-tiba aku kembali merindukanmu.
Kemudian,
Di fajar pertama setelah rasa rinduku tiba-tiba berani menyeruak dengan gagah,
sebuah kabar kecil terdengar olehku,
Kabar tentang kamu..
Aku masih ingat hari itu
Ketika dengan langkah gemetar aku berjalan menuju pusaramu,
Tempat tidur abadimu,,
Tanganku terkepal,
berusaha keras menahan rembesan air yang bergenang di bola mataku.
Bayanganmu yang mencul setiap aku memejamkan mata..
Aroma parfummu yang tercium lembut setiap aku menarik nafas..
Semua hal tentangmu yang akan selalu tersimpan di sudut kecil hatiku...
In memories,
U.S.W
Juni 1988-Oktober 2008
KAMU SEDANG MEMBACA
Thousands of Memories
Poesia"Memories warm you up from the inside. But they also tear you apart.” ― Haruki Murakami