zero + FunFact.

52 10 32
                                    


cuma mau ngingetin, vote itu gratis, babe.

🌼

"Kalau memang gak bisa bertahan, kenapa maksain?"

🌼

Pagi ini cerah, burung-burung berkicau merdu dari dahan pohon samping rumah. Suasana pagi pun terasa segar. Tiba-tiba, suara Mama yang cetar membahenol pun terdengar.

"Dek bangun! sudah jam 7. Nanti kan perpisahan? Ayo cepat mandi! Kamu ini rambutnya lepek lagi, yaampun, blablabla" omel Mama. Aku menguap sambil mengusap mata. Mataku lengket sekali, rasanya seperti di lem.

Tetapi demi tentramnya pagiku, aku bergegas menuju kamar mandi dengan handuk dan juga baju ganti. 5 menit terlewati, aku selesai mandi. Setelah itu aku pergi menonton tv sambil makan pagi. Tak terasa sudah jam setengah delapan saja. Aku mengambil tas ransel dan juga kotak pianika ku, karena aku akan tampil di perpisahan nanti.

Dengan segera, mobil biru Papa melesat di lenggangnya jalan. Maklum ini masih tahun 2008.

Sesampainya di parkiran sekolah, tangan ku langsung ditarik. Entah siapa, yang jelas saat itu aku sedang sibuk merapikan rambut ku yang sedikit berantakan, jadi tak sempat melihat siapa yang menarikku.

Aku ditarik ke belakang panggung. Nurut saja, karena aku juga tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba, aku didorong menuju meja rias. Oh, giliran ku di make-up.

Selesai di make-up, aku langsung keluar untuk menunggu giliran tampil. Aku lumayan senang kali ini, karena aku menampilkan hobi yang aku benar-benar gemari. Bukan menyanyi seperti kemarin.

Giliranku tampil. Penampilan pertama, aku bermain pianika bersama satu grup full, dengan membawakan lagu desaku.

Setelah selesai, aku tetap berdiri diatas panggung, karena akan ada penampilan kedua dariku. Aku tidak sendiri. Aku bermain bersama kedua teman laki-laki ku. Memainkan lagu ibu pertiwi, membuat area perpisahan menjadi hening sejenak.

Aku tidak tahu, apa yang penonton pikirkan. Yang jelas, papa dan mama tersenyum bangga melihatku berani lagi tampil di depan umum. Hal itu membuat ku semakin bersemangat untuk memainkannya.

Hingga akhirnya jari tangan ku meleset saat memainkan bagian koda. Membuat enggan penonton yang hendak bertepuk tangan. Aku juga kaget. Padahal notnya sudah hafal di luar kepala.

Emosi ku tak terkendali. Dengan segera, aku membanting pianika ku dan berlari menuruni panggung tanpa aba-aba sambil menangis. Aku sadar, ada banyak pasang mata yang mengamatiku dari jauh.

Dan sial nya, tali sepatuku tidak sengaja aku injak. Aku lemas, sudah terlampau malu. Hingga sebuah tangan menahan badan kurus ku yang sudah lemas ini. Aku mendongak.

"Kak Abam?"

Terlambat. Aku sudah tak kuat lagi, aku pun pingsan dengan nafas menderu. Aku pasti sudah mengecewakan mama papa.

Aku masih sempat mendengar suara orang-orang yang berteriak histeris, entah kenapa. Tunggu, aku cuma pingsan, kan?

"Cessa!-"

🌼

Cahaya putih menyambut mata Cessa. Disampingnya ada papa, mama dan juga kak Abam.

"Dek? Gimana? Pusing apa gimana?" tanya Mama khawatir. Tapi, ada yang aneh kali ini. Cessa mengerutkan kening memikirkannya.

"Kenapa sayang?" tanya Papanya. Kak Abam pun terlihat khawatir. Loh, aku cuma pingsan kan?

"Aku haus," pinta Cessa. Tanpa disuruh, Kak Abam pun bergegas mengambilkan gelas berisi air hangat.  Disodorkannya gelas itu ke mulut Cessa.

Cessa menggeleng. "Biar aku minum sendiri, kak." Kak Abam pun menyerahkannya kepada Cessa dengan sedikit ragu. Sampai akhirnya..

Tadass.

Gelas itu berubah menjadi pecahan-pecahan beling di lantai. Cessa terlampau kaget. Sangat kaget.

Seolah takdir telah memutuskan untuk membuat Cessa menderita.

Nafas Cessa menderu kembali sambil bertanya dalam hati.

Dimana telunjuk kananku?

🌼

gmn gais? ilang nih jarinya Cessa 😥
ga bisa main pianika lagi dong-'-

bcs ini part zero, alias tambahan prouloge, aku mau kasi bonus nih, hehe.

👇👇

I HAVE  2 FUNFACT ABOUT CESSA

FRIST

nama panjang Cessa itu Princessa Nervy. Eitss, ada artinya loh.

Princessa - putri kerajaan,
Nervy - berani.

Jadi artinya, putri kerajaan yang pemberani.

Why namanya itu?
jadi, nama aku juga memiliki arti yang hampir sama seperti namanya Cessa. Tapi gak sepenuhnya sama loh, hanya hampir sama.

Q: Loh bukannya Cessa itu keliatan penakut ya?

A: Iya!
Cessa memang penakut. (sama seperti aku:v). Tapi, meski penakut, Cessa punya keberanian tersendiri dalam hidupnya. Jangan salah, Cessa diberi nama oleh Papa dan Mamanya seperti itu juga ada tujuannya kok, hehe!
Penasaran? Baca terus makanya 😆

SECOND

This story is not based on true story!

Aku hanya mengambil beberapa adegan yang emang ada di hidup aku. Tapi hanya beberapa, selebihnya murni imajinasion~

Eh itu typo di sengaja, jangan dihujat 😭

ya jadi gais, meskipun arti nama sama, bukan brarti ini cerita hidup aku. Inget ya, ini ceritanya Cessa.

-------

btw, penasaran ga siapa itu kak Abam? 😂

------

oke tanpa basa-basi lagi, aquu ingin mengakhiri bab ini, karna pegal ngetik, wkwk.

By the way, thanks a lot for u guys! Who spend ur time to read my story 😇

comentnya ditunggu :*

(hayoo belom vote yaa? buruan gih vote!)



vote cepet aku tungguin

wkwk, aquu banyak omong ya gais wkw.

yauda, paipai 👋

instagram📲 : jnnpatricia_

may, 2k19.

Cessa 🌓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang