Pagi itu seorang gadis dengan seragam putih abu-abu dan tak lupa jas almamater berwarna navy yang menghiasi seragamnya serta tas merah di pungguhnya memasuki ruangan kelas yang masih sepi dengan bahagia. Ia melihat hanya beberapa siswa saja yang baru datang termasuk teman sebangkunya. Ia heran temannya itu berangkat jam berapa kira kira dari rumah hingga jam segini sudah sampai.
"Assalamualaikum! Wahai kawan-kawanku" teriak alfa gadis yang baru tiba itu.
"Waalaikumsalam,gak usah teriak teriak baru dateng juga." sahut Keynan sang ketua kelas. Mengabaikan apa yang dikatakan Keynan, Alfa berlari menuju tempat yang akan didudukinya.
"SALSAAAA!!!" teriaknya lagi sambil memukul meja
"apa? Duduk gih" jawab Salsa dengan kalem dan tak lupa matanya yang berputar seolah ia sudah jengah dengan tingkahku.
"Gak papa, kangen banget 1 bulan gak ketemu"
"Lah..... Kamunya aja yang libur lama sendiri. Orang yang lain liburnya aja 2 minggu."
"You know lah, btw yang duduk dibelakang kita sapa?" tanyaku sambil menaruh tas dan mengambil oleh-oleh buatnya.
"Alvi sama Rizky. Kenapa gak papa kan?" tanyanya memastikan.
"Its okay.... Sudah kebal sama mereka aku tu" jawabku sambil tertawa. Lalu ku ambil benda pipih berwarna hitam dari sak jasku. Kunyalakan dan terdapat beberapa notifikasi yang muncul.
10 chat from Girlsquad, 205 chat from Cowokkokbaperan, 2 chat from kayla, 377 from TOXICZ, 1 chat from kak zaid.
Kuputar bola mataku bosan melihat chat hanya berasal dari grup dan dari beberapa orang. Karna bosan kuputuskan membuka aplikasi Wattpad dan mencari novel apa yang kuhabiskan hari ini. Pilihanku jatuh pada novel "ARKANAYA". beberapa menit kemudian sebuah notifikasi muncul di hp ku dan mengusik kegiatan membacaku.
[Alfasevani]: derkariza19 started following you.
[Alfasevani]: derkariza19 just posted a photo.
Hanya sebuah notif dapat membuatku kegirangan. Kubuka notif tersebut dan tersenyum saat melihat fotonya.
"WOI! FA ,ALFA! ALFA MARYLIN SEVANI! " teriak Salsa menganggetkanku. Reflek aku lempar hpku ke meja. Ku tatap Salsa tajam.
"Apa?"
"Masih sehat kan? Dari tadi cengengesan sendiri"
"Sehat lah klo gak sehat ngapain aku ke sekolah bego" kuputar bola mataku jengah.
"Au ah bodo amat" jawabnya. Ku perhatikan kelas ternyata sudah rame. Dahlia, Dila, Ardel, dan Qilla ternyata sudah dateng, kuhampiri mereka serta tak lupa oleh-oleh yang kubawa.
"Loh udah masuk aja neng" ucap qilla
"Gak kurang lama mbak, liburnya?" sambungnya lagi.
"Ngapain masuk, masih inget sekolah mbak?" Tanya Dilla dengan nada sarkas, ya gimana ya dia orangnya judes. Dahlia? Dia mah cuek aja tapi masih dengerin yang kita omongin.
"Gak ada yang kangen aku gitu? Baru juga masuk udah dihujat aja. Dasar netijen" ucapku seolah-olah tersakiti.
"Hilih! Gak usah sok tersakiti deh jijik tau! "
"Au ah gelap! Btw nih oleh-olehnya." kukasih mereka satu persatu.
"Thanks, kukira gak bakal dibawain oleh-oleh" ucap Ardel yang sedari tadi diem.
"Gak mau? Sini balikin" ucapku sarkas. Sudah biasa aku sama ardel kalo ngomong judes. Entah kenapa atau ada masalah apa, aku pun gak tau tapi seru aja gitu.
"Dih ogah! Sono balik lagi kehabitat mu." ucapnya lagi
"Udah sih kenapa pada berantem?" lerai dahlia.
Setelah itu aku kembali ketempat dudukku. Kuambil coklat dari tas kemudian membawanya kedepan kelas.
"REK INI COKLAT YANG MAU AMBIL AJA." teriakku mengagetkan semuanya. Semuanya berlari kedepan mengambil coklat itu kayak anak kecil :'). Karna ku rasa sudah selesai aku kembali ketempatku.
Kubuka tas ternyata masih ada satu oleh-oleh yang emang biasanya aku pisah. Karna membawa kelebihan aku kasih aja ke cowok belakangku.
"Oi! Nih tak kasih kelebihan tadi bawa nya." sambil kulempar ke cowok berwajah arab dengan rambut tertata rapi tapi tidak dengan bajunya.
"Lah yang lain enggak? Btw makasih" ucapnya sambil cengengesan habis itu lanjut mengerjakan pr kimia sebelum Bu Ila masuk kelas.
"Coklat tadi kan udah dibuat rebutan anak-anak! Gak tau ta yo? Perasaan kamu tadi ya disini." ucapku dengan nada bingung
"Lah iya ta?" tanya nya balik. Tiba-tiba dia teriak tanya coklatnya mana ke anak cowok lainnya sambil meminta dengan nada pingin ditampol.
" Cieeee! Uhuy kok yang dikasih cuman Alvi si Fa. Lah aku mana kok gak dikasih?" Ucap Rizky tiba-tiba.
"Gak gak lo udah ambil coklat di depan tadi gue belum." ucap alvi yang gak tau dateng nya kapan sambil nyembunyiin itu.
Aku hanya memutar bola mataku menganggap hal itu tidak penting dan sudah biasa terjadi. Salsa hanya melihat itu dengan tatapan aneh ke mereka berdua.
Setelah itu bel pelajaran berbunyi tapi enggak membuat yang lain diam mereka malah tetep kembali ke urusannya masing-masing. 10 menit kemudian pelajaran dimulai karna bu Ila sudah di depan pintu.
Aku melihat Alvi gupu mengerjakan tugasnya yang belum selesai tapi gurunya sudah dateng dan disitu ada rasa lucu tersendiri buat ku.
~~~~~~~
Aku gak tau nyambung enggak ato gimana. Tapi kasih saran ya.
Kasih Bintang sama coment ya. Komen kalian membantu ku ntar. Soalnya ini pertama kali aku bikin doakan lancar aja sampek selesai.
Luv luv dari aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Amigo
Teen FictionKata orang masa-masa SMA adalah masa-masa yang paling Indah, dimana paling banyak membuat moment tak terlupakan mulai dari gonta-ganti pacar dan lainnya. Namun semua itu hanya angin lalu, semua hanya angan angan semata.