Part 4

2 0 0
                                    

Waktu itu, hari itu...gw lagi jadi panitia ospek jurusan hubungan internasional. gw dibagian publikasi dan dokumentasi. Siang itu sekitar pukul 2 siang, gue kena serangan laper. Padahal udah makan nasi kotak yang di bagibagiin buat panitia. Gw pun minta ijin buat keluar beli makanan. Pas gue kedepan kampus..lagi-lagiii...gue melihat sosok bidadari itu. Manis banget, bahkan dari kejauhan. Gue gak akan pernah bosen buat ngeliat dia. Dia juga lagi jadi panitia ospek di jurusan vikom. Rambutnya dikuncir kuda..senyumnyaaaa... Duuuuhhh manis banget. Gw langsung merinding ngeliatnya. Gw gakmau kehilangan moment ini..

You're beautiful.

You're beautiful.

You're beautiful, it's true.

I saw your face in a crowded place,

And I don't know what to do,

'Cause I'll never be with you.

Yes, she caught my eye,

As we walked on by.

She could see from my face

that I was, Flying high. Fucking high.

And I don't think that I'll see her again,

But we shared a moment that will last 'til the end.

Gw mencoba motret dia dari kejauhan. Tapi lensa gue, gakbisa menangkap sosok bidadari itu. Gue coba mendekat. Pas gue mau foto..baru banget mau mencet. Gw ketawan -_- dia ngeliat gw, gw langsung buang muka. Gaktau kenapa, gw cupu banget parah. Gw langsung pergi ninggalin dia. Padahal itu satusatunya moment gue bisa dapet foto dia dari hasil jepretan gue sendiri. Tapi sayang, gw begok... Gue terdiam sejenak di sebuah alfamart depan kampus gue, perasaan itu kembali lagi mewarnai hidup gue. Kenapa sih, gue gakbisa buat ngelupain dia..harihari gue mendadak mellow semenjak gue bertemu lagi dengan bidadari itu.

You’re beautiful. You’re beautiful.

You’re beautiful it’s true.

There must be an angel with a smile on her face,

When she thought up that I should be with you.

But it’s time to face the truth, I will never be with you..

Tiap gue denger lagu itu, gue sedih. Kenapa lo mendadak jadi mellow gini tomm!! Tak terasa air mata gue sudah memenuhi kelopak mata gue. Air mata itupun terjatuh, gw harus meratapi nasib gue sebagai cowo cupu kelas kakap. Hari-hari  pun berlalu. Kadang gue, bertemu dengannya. Dan gue Cuma bisa memandang dirinya dari kejauhan. Pernah suatu hari, pada saat gue menuruni tangga dan akan menuju koridor kampus. Tak sengaja, gue berpapasan dengannya. Jantung gue berdebar, gw mendadak gugup. Dia ngeliat gue, bahkan memandang mata gue. Cantik..manis..dan Matanya,  perfect. hidungnya, bibirnya.  tapi gue langsung menunduk…dan melewatinya..

Itu terakhir kalinya gue melihat dia, dan lagi-lagi waktu terasa berjalan begitu cepat. Sudah hampir 4 tahun gue jadi pemuja rahasianya. Dan sekarang gue udah semester 7. Perlahan gue bisa gak terlalu mikirin dia karena kesibukan di kampus yang mengharuskan gue mencari tempat magang, dan mengulang pelajaran-pelajaran gue yang tertinggal. Sebentar lagi gue udah semester 8 dan sudah waktunya menyusun skripsi. Dan InsyaAllah gue bisa lulus tepat waktu, dan bisa mulai bekerja, atau menjadi pegawai kantoran.

Mungkin dia gak akan pernah inget semua kenangankenangan itu..pada saat gue ngeliat dia, pada saat gue berpapasan sama dia, dan tragedy-tragedi aneh lain yang udah gue rasain. Gue Cuma mau dia mengingat sedikit perasaan dan kenangan-kenangan itu. Gue gak minta semua waktunya dia buat gue, gue juga gak minta dia ngasih gue semua yang dia punya. Gue Cuma mau pengertian dari dia buat tau maksut gw, walaupun Cuma sedikit. Yang gue mau Cuma agar dia mau sekedar mengerti gue.

to be continued..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the Journey of pecinta amatiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang