"Mengapa setiap kita bertemu pasti Hujan?? Apakah kau Goblin?"
Kim Nayeon-
*
"Appa?? Aku lapar Appa! Appa! Kita makan dulu Appa!!" Rengek anak berumur 12 tahun kepada lelaki paruh baya yang tengah mengendarai mobilnya.
"Iya Chanyeol, kita akan makan tapi setidaknya kita jemput Eomma dulu. Eomma mu sudah menunggu lama di rumah sakit nak." Bukan nya berhenti, Chanyeol malah terus merengek dan menarik-narik lengan Appanya yang sedang memegang stir mobil.
"Chanyeol, Appa sedang menyetir nak. Jangan tarik-tarik tangan Appa!" Seakan angin lalu, Chanyeol tidak memperdulikan perkataan Appa nya. Dia terus saja menarik-narik tangan ayahnya dan akhirnya membuat kemarahan tuan Park memuncak.
"Chanyeol!!"
"Appa aku su- Appa awas!!!"
BRUKK!!
"APPA!!"
Dengan terengah-engah Chanyeol terbangun dari mimpi nya. Lagi.
Tok..tokk..tok..
"Yeolli... Chanyeol! Buka pintunya nak!! Chanyeol." Ternyata teriakan Chanyeol tadi terdengar oleh Nyonya Park dan dengan sangat khawatir mengetuk pintu kamar Chanyeol.
Dan masih dalam keadaan yang sangat kacau, Chanyeol membuka pintu kamarnya dengan segera.
"Chanyeol kamu kenapa nak?? Kamu mimpi Appa mu lagi??"
Chanyeol hanya bisa menggeleng sembari duduk kembali di tepi ranjang. Nyonya Park segera ikut duduk dan menenang kan Chanyeol.
"Kamu mimpi lagi nak??" Chanyeol hanya menngangguk kan kepalanya.
"Mimpi yang sama?? Mimpi Appa lagi?" Tanya Nyonya Park lagi. Dan lagi Chanyeol hanya dapat mengangguk.
"Sudah Yeollie. Kamu bermimpi itu karena kamu terus merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi atas Appa mu."
"Appa meninggal karena aku Eomma! Karena aku Jin Ha tak dapat merasakan bagaimana memiliki seorang Appa."
Chanyeol terlihat sangat frustasi. Dia terus saja tertekan karena terus berpikir bahwa dia yang menjadi penyebab Ayahnya meninggal saat kecelakaan 5 tahun lalu.
Nyonya Park memeluk Chanyeol dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Yeollie... bukan hanya kamu yang menderita atas meninggal nya Appa mu, Eomma juga. Jin Ha pun begitu. Dan Appa meninggal bukan karena kamu tapi itu memamg sudah kehendak Tuhan nak."
Chanyeol melihat Eomma nya yang menangis, dia pun memeluk Nyonya Park dengan erat.
"Uljima Eomma. Aku tidak suka melihat Eomma menangis.""Berjanjilah pada Eomma jangan pernah merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Appa mu. Kau harus berjanji akan itu Chanyeol." Chanyeol mengangguk dalam pelukan Nyonya Park dan tertidur.
***
"Oppa!!"
"Waeyo Jinnie??"
"Oppa? Hmm ayo kita kerumahnya Nayeon Eonnie Oppa"
Mendengar ucapan Adiknya tersebut, sontak membuat dirinya terkejut.
"Hah? Untuk apa kita kesana Jinnie?? Shireo! Oppa tidak mau.'"Aku sangat merindukan Eonnie. Ayolah Oppa... Jebal"
Chanyeol menghela napas nya panjang lalu menatap Dongsaeng kecilnya itu lekat-lekat.
"Tidak bisa Jinnie. Oppa sekarang sedang sibuk mengerjakan tugas sekolah. Besok Oppa janji akan membawa Nayeon kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bi [chanyeol fanfic]
FanfictionHujan itu melambangkan diriku. Hujan yang selalu mengeluarkan air dengan deras nya disertai kilatan-kilatan petir. Tetapi setelah semua itu terjadi kita dapat melihat sesuatu yang sangat indah. Ya, indah. Dengan melihat itu semua orang dapat terseny...