Prak
~~~~~~~~~~~
Aku merasakan sakit dibagian kepalaku,sekilas aku melihat bayangan putih dan cahaya yang sangat terang.Bayangan itu mulai mendekat kearahku,dia semakin dekat dan wajahnya mulai terlihat.
"A-aappa", gumamku saat bayangan itu tepat didepanku.
Bayangan appa tampak tersenyum kepadaku,dia mengatakan suatu hal padaku...
" Jaga dirimu Soekjin-ah,jangan terpengaruh lagi.Penolongmu ada disisimu,tetaplah bahagia nak",ucap Appa padaku sambil mengusap kepalaku.
Aku hanya diam tak berkutik berusaha memcerna perkataan appa,sampai bayangan appa mulai menjauh dan menghilang.
"Appa,jangan pergi.Tolong disini dulu appa"
"Appa!",
Tiba-tiba aku terbangun dan pusing mulai menghampiriku." Hyung,kau sudah sadar?",tanya Jimin yang terlihat panik dan terkejut mungkin karena aku berteriak
"Ne Jimin ah,apa yang terjadi.Kenapa aku disini?", tanyaku pada Jimin,seingatku tadi aku disekolah dan sekarang ada diruangan yang seperti uks atau kamar rumah sakit,entahlah.
"Kau pingsan tadi,apa kah ada yang sakit hyung?", tanya Jimin lagi padaku
" Tidak Jimin ah,hanya sedikit pusing saja",jawabku
"Apa butuh kupanggilkan dokter?", tawar Jimin
" Tidak usah.Jimin ah,aku ada dirumah sakit?",ucapku pada Jimin
"Baiklah.Iya hyung kau ada dirumah sakit.Tadi kau pingsan dan pelipismu berdarah jadi kami membawamu kerumah sakit ini", jelas Jimin padaku
" mwo?",aku bingung lalu menyentuh pelipisku dan benar ada perban yang menempel disana
"Yak hyung,jangan dipegang nanti sakit", ucap Jimin
"Kenapa pelipisku bisa berdarah?", tanyaku penasaran karena aku benar-benar lupa apa yang terjadi tadi
"Kau tak ingat hyung?", tanya Jimin dan kubalas dengan gelengan.
" Kau tadi kejatuhan pot bunga saat ingin menyelamatkan Nayeon.Tapi anehnya,mengapa pot itu tiba-tiba bisa jatuh setauku pot bunga disekilah ini digantung",jelas Jimin padaku
"Begitu.Lalu kenapa kau tidaj disekolah?", tanyaku pada Jimin yang masih bingung
" Oh,ini kan jam pulang sekolah hyung.Lagi pula aku belum lama disini,tadi ada Nayeon yang menjagamu disini tapi dia pulang karena ada urusan jadi aku menggantikannya",jelas Jimin padaku
Aku terdiam,
"Aish hyung,kau memikirkan Nayeon huh?....sepertinya ada yang jatuh cinta", ucap Jimin sambil menepuk-nepuk bahuku
" Yak...Yak....appo Jimin ah",ucapku sambil memegang bahuku
"mi..mianhae hyung,aku lupa jika bahumu juga terluka tadi", ucap Jimin sambil mengelus-elus bahuku
"Bahuku juga terluka?", tanyaku
"Iya hyung,tapi tak separah pelipismu.Itu hanya lebam saja kata dokter seperti itu", jelas Jimin
" Begitu,lalu apakah luka pelipisku parah?",tanyaku pada Jimin
"Kalau tentang pelipis itu aku tak tau pasti hyung,yang ku tahu pelipismu terbentur keras dan ada luka sobek disitu jadi ada 4 jahitan dipelipismu", jelas Jimin padaku,
Aku terkejut
" mwo?,4 jahitan?",aku sungguh terkejut
"Setauku begitu hyung,sudahlah hyung kau jangan memikirkan hal-hal yang berat dulu.Aku ambil minum dan makanan dulu untukmu,kau diam disini", ucap Jimin padaku
" Baiklah",ucapku,lalu Jimin keluar dari ruang tempat aku dirawat....Aku melihat sekeliling ruang rawatku,ternyata ada 4 kasur disini dan mungkin hanya ada aku disini.
"Mengapa sepi sekali disini", ucapku
" Kau butuh teman?",tanya seseorang yang membuatku kaget,lalu aku melihat sekeliling ternyata dia ada dikasur paling ujung
"Eoh,disini sepi", jawabku padanya
" Jihoon,Park Jihoon imnida",ucapnya sambil berjalan kearahku dengan infusnya
"Jin,Kim Soekjin imnida", ucapku padanya sambil mengambil posisi duduk
" bolehkah kupanggil kau dengan hyung,karena tadi temanmu juga memangil hyung",tanya Jihoon padaku
"Tentu saja,berapa umurmu hanya memastikan", ucapku
" 15 tahun hyung,kau?",ucapnya sembari berjalan menuju kasur disamping ku
"Wow kau masih sangat muda,umurku 18 tahun.Wah aku merasa tua", ucapku sembari tersenyum dan Jihoon ikut tersenyum
" Hyung,apakah aku boleh bercerita denganmu?",ucap Jihoon
"Tentu saja,jika kau tak keberatan menceritakannya", jawabku
" Hyung,aku adalah anak ke3 dari keluarga Park.Aku memiliki 1 kakak lelaki dan 1 kakak perempuan.Aku disini sudah lama hyung,rasanya aku ingin segera pulang kerumah,aku sangat merindukan suasana rumah dan keluargaku hyung.Aku juga ingin bertemu teman-temanku disekolah.Tapi,kondisi ini membuatku jarang merasakannya",Jihoon bercerita tentang kehidupannya padaku dan raut wajahnya mulai mendung
"Tak apa Hoon ah,aku akan menemanimu disini jika aku sudah pulang aku akan menjenggukmu kesini", ucapku sambil memegang tangan mungil nan dingin Jihoon untuk membuatnya senang
" Kau janji hyung,aku akan sangat senang jika kau menemaniku",ucap Jihoon senang dengan senyum bahagia diwajahnya
"Oohh kau imut sekali Hoon ah,iya hyung akan janjib akan menemanimu", ucapku pada Jihoon dan dia semakin senang
" Terimakasih hyung,aku sangat senang",ucapnya sembari memelukku
"Iya,hyung juga senang", ucapku membalas pelukannya dan mengelus lembut kepalanya
" Hyung,kenapa temanmu belum kembali lagi kesini?",ranya Jihoon melepas pelukannya
"Hyung juga tidak tahu", ucapku
" Baiklah",ucapnya
"Jihoon ah,sebenarnya kau sakit apa.Sepertinya kau sudah sangat lama diruangan ini", tanyaku pada Jihoon
"Sebenarnya.........",
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely
Teen FictionLangit siang berganti malam,matahari berganti bulan.Langit malam indah berhiasan bintang yang indah dan menawan.Pemandangan yang indah dari pegunungan ini membuat hati tenang dan bahagia