Chapter 1

844 51 8
                                    

Park Jihyo, gadis bermata bulat dan berpipi chubby itu sedang memandang gedung besar bertingkat, tepatnya sebuah apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jihyo, gadis bermata bulat dan berpipi chubby itu sedang memandang gedung besar bertingkat, tepatnya sebuah apartemen. Ya, apartemen itu merupakan apartemen yang telah disewakan dari ibunya untuk Jihyo. Tak lama, gadis itu melangkahkan kakinya masuk menuju apartemen tersebut.

"Perjalanan ku dimulai sekarang"

"Perjalanan ku dimulai sekarang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woaah.... apartemen ini luas sekali" Kagum Jihyo pada sebuah ruangan yakni ruangan balkon. Setelah melihat seisi ruangan itu, Jihyo pergi menuju sebuah resepsionis.

"Dengan nona Jihyo betul?" Tanya sang pelayan resepsionis. Jihyo mengangguk.

"Baiklah, ini kunci kamarnya dan nona berada di kamar 250 tepatnya di lantai empat" Jelas sang pelayan sembari memberikan kunci kepada Jihyo.

"Ne, Gomawo...." Ucap Jihyo sambil mengambil kunci itu lalu berniat pergi. Namun sebelum pergi, sang pelayan memanggilnya.

"Ah nona, nona sebentar!!" Ucap sang pelayan memanggil Jihyo. Jihyo langsung menghentikan langkahnya.

"Maaf, ada apa lagi?"

"Ibumu menitipkan ini....sebentar..." Ucap sang pelayan itu sambil mencari-cari barang yang ia cari. Dan akhirnya tertemu.

"Ah ini dia!" Ucap sang pelayan sembari memberikan sepucuk surat kepada Jihyo. Jihyo mengangguk lalu menerimanya.

"Baiklah, aku pergi dulu" Ucap Jihyo lalu pergi menuju lift.

Gadis itu menekan tombol petunjuk lift yang menandakan buka. Sambil menunggu, ada seorang pria yang baru datang dan juga menunggu lift disamping Jihyo. Tak lama, pintu lift terbuka dan mereka berdua masuk kedalam. Tentunya secara bergantian.

Di dalam lift suasananya diam, canggung. Diam-diam, Jihyo melirik pria disampingnya yang sedang asyik bermain ponsel.

"Aku tau kau sedang melihatku" Tebak pria itu dengan nada dinginnya tanpa memalingkan wajahnya dari ponselnya. Sontak Jihyo langsung membuang muka kearah lain.

"T...tidak" Ucap Jihyo terbata-bata.

Akhirnya setelah acara canggung dan diam-diaman, mereka berdua keluar dari lift. Kebetulan mereka berada di lantai yang sama.

 Kebetulan mereka berada di lantai yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aahhh melelahkan sekali...." Ucap Jihyo lalu menjatuhkan dirinya keatas kasur. Disaat gadis itu ingin istirahat, tiba-tiba perutnya keroncongan menandakan lapar. Jihyo bergegas menuju kearah dapur untuk mencari makan. Namun saat dibukanya rak makan, tidak ada satupun makanan yang terlihat didalamnya.

"Eomma tak memberikan makanan untukku..." Gerutu Jihyo. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju lemari pendingin. Dibukanya lemari pendingin itu. Dan hasilnya, sama saja.

"Argh...didalam sini juga tidak ada makanan" Kesal Jihyo sembari menutup pintu kulkas agak kencang. Akhirnya mau tidak mau, Jihyo harus turun menuju supermarket untuk membeli makanan.

Setelah berganti pakaian, Jihyo pergi menuju kebawah untuk pergi ke supermarket yang tak jauh dari apartemen itu.

Jihyo p.o.v

Aku sedang mencari makanan karena perutku memang sudah berbicara. Dengan cekatan, aku pergi ke rak makanan. Namun menyebalkan, tidak ada satupun makanan yang ada didalamnya. Karena tidak ada satupun makanan, aku bergeser ke arah lemari pendingin. Dan hasilnya sama saja. Eomma benar-benar tidak memberikanku satupun makanan. Minimal Ramyeon atau apalah. Apa mungkin ia lupa membawanya? Ah sudahlah. Aku terpaksa harus turun kebawah untuk membeli makanan sebelum perutku akan lebih cerewet lagi.

Jihyo p.o.v end

Jihyo sampai di sebuah supermarket itu lalu masuk. Ia berjalan menuju rak makanan untuk mencari makanan yang ia inginkan.

"Hmmm.... Jajangmyeon atau Kimbab? Ah Kimbab saja" Disaat Jihyo ingin meraih Kimbab itu, tiba-tiba ada sebuah tangan pucat yang memegang tangannya. Sontak Jihyo langsung menoleh kearah tersebut.

"KAU!?" Pekik mereka bersamaan.

"H...hei apa yang kau lakukan? Aku yang mengambilnya duluan!" Ucap Jihyo kepada pria tersebut. Ternyata pria itu adalah pria yang tadi bersama Jihyo di lift.

"Tapi aku yang sudah melihatnya duluan" Ucap pria itu dengan nada yang dingin dan juga datar.

"Harusnya kau mengalah dengan perempuan!" Ucap Jihyo sedikit tegas. Akhirnya pria itu pergi meninggalkan Jihyo dan mengambil sebotol kaleng Soju lalu pergi membayarnya di kasir.

"Dasar aneh..." Gumam Jihyo.

Setelah membayar semua makanan yang Jihyo beli, ia segera kembali ke apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membayar semua makanan yang Jihyo beli, ia segera kembali ke apartemennya.

Gadis itu akhirnya sampai ke apartemennya. Namun saat ia masuk ke dalam kamarnya, terkejutlah ia karena ada seorang gadis yang sedang duduk di sebuah sofa.

"DAHYUN-IE!" Teriak Jihyo sambil berlari menghampiri gadis itu.

"UNNIE!" Balas gadis itu lalu memeluk Jihyo erat. Namanya Kim Dahyun.

"Ah aku kangen unnie" Lanjutnya. Kim Dahyun merupakan teman semasa kecil Jihyo, namun ia harus pindah ke Jepang beberapa tahun meninggalkan Jihyo. Dan akhirnya sekarang mereka bertemu kembali.

"Ah..hah..hah lepaskan hah....aku sesak napas" Dahyun langsung melepas pelukannya.

"Ah mianhae unnie..." Sesal Dahyun. Jihyo mengangguk.

"Oh ya kenapa kau ada disini?" Tanya Jihyo.

"Aku akan tinggal bersamamu" Mendengarnya, Jihyo sangatlah senang.

"Mwo? Jinja?" Dahyun mengangguk.

Akhirnya mereka berdua menghabiskan waktunya bersama sampai-sampai Jihyo lupa membaca surat pemberian ibunya itu.











TBC....
MAAF KALO ADA TYPO ATAU SEMACAMNYA 😁


Just You [YoongHyo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang