epsd(2) wawancaraku

29 6 0
                                    

Pagi itu matahari bersinar terang,tersenyum hangat pada dunia,suasana di pagi hari di apartemen minimalis milik ayahku yang akhir2 ini baru aku tempati,dengan gaya classic dengan dihiasi pot tanaman bunga disetiap sudut ruangan..

Aku segera bersiap2 untuk menghadapi duniaku, hari pertama setelah aku sungguh menginjak angka 20 dalam dunia fana ini

"Aku sudah mempersiapkan hari ini,so i will sucsessfull today, semangaat ell"

Jarum sudah menunjukkan pukul 08.00 wib tapi kenapa sama sekali belum ada staff yang menjemputku,mengingat rumah aktor tersebut tak jauh dari komplek apartemen milikku,tapi kak gibran dan sally tak kunjung membalas atau sekedar membaca pesanku.

"Ada apa ini? Bukankah agenda nya jam 7?" Pikirku

Beberapa menit kemudian ada sebuah mobil berwarna silver menghampiriku,seseorang membuka jendela mobil tersebut,

"Evelyn,apa kau sudah lama menunggu?"

"Tidak pak,kak gibran dengan sally dimana?,apakah mereka akan menyusul?"

"Tentu saja,ayo silahkan naik

mobil"

"Iya pak,terima kasih,tapi apakah bapak yang akan membantu kami?"

"Membantu apa ?"

"Bukankah kita akan melakukan wawancara?"

"Wawancara apa yang kamu bicarakan?"

"Tapi?"

"Sudah2 tenang saja ikut dengan saya"

"Tapi bapak mau kemana,nanti saya ditunggu staff lain untuk wawancara pak?"

"Data nya sudah dipindah kan ?, ya sudah tenang saja!! "

"......."

"Apa yang akan terjadi ? Apakah aku akan baik2 saja ? Tapi bapak sally bukan orang asing juga? Bagaimana dengan wawancara? Aku sudah diberi kepercayaan oleh pak kepala staff"
*pikiran dalam benakku

Tiba2 ada dua orang melambai2 dijalan,dan pak setyo menghampirinya

"Ayo anak2 naik mobil"

Aku hanya bisa melamun heran, apa yang terjadi ?

"Maaf llyn,tadi mobil kami mogok,jadi kami minta bantuan pada pak setya,untuk menjemputmu dulu lalu menjemput kami" kata kak gibran

"Pak setya? Jadi bapak ini bukan ayah sally?"

"Iya,saya setya,saudara kembar ayahnya sally, pasti bingung ya?

"Maaf ya pak,"

"Iya santai,tenang saja"

"Sok deket lagi, ya malu lah ya, masa salah orang,mana watados lagi"

"Sall" kak gibran

"Iyaiyaa" sally dengan ekspresi cemberut

Tak berselang lama kita sampai di rumah aktor tersebut,namun tiba2 hujan turun sangat deras,kita tak membawa payung, tanpa pikir panjang kita langsung menerobos lorong menuju rumah aktor tersebut kurang lebih 70meter dari gerbang.

lalu tiba2 di atas kepalaku ada payung berwarna biru polos,
"Siapa?"

Aku mendongak keatas karna seseorng itu begitu tinggi, memakai masker hitam dengan topi dan jaket jeans, memakai celana trining dan sepatu kets berwarna putih, dia membawa kantong plastik yang entah apa itu isinya, tampaknya habis selesai belanja dari mini market.

"Mari,silahkan.."
"Ouh iya terimakasih"

Mereka sudah sampai di depan pintu rumah milik aktor itu,aku masih berjalan sambil dipayungi seprang pria tadi karna aku cukup lama memandanginya.

"Terimakasih" aku membungkuk padanya,dia membalasmya dengan menundukkan kepala.

Lalu kami dipersilahkan masuk oleh seorang pelayan disana..aku masih terbungkam oleh mewahnya onderdil2 disetiap inci rumah tersebut..

Tak berselang lama..pria yang tadi memayungiku datang dengan pakaian yang sama namun dengan masker yang terbuka?

"Haa? Dia adalah aktor itu? Aktor juga idol allexander joshua abraham , aktor yang paling aku benci ,aku tak tahu kenapa aku bisa membencinya, entahlah benci ini sulit dihindari"

"Selamat pagi menjelang siang,kurasa kalian masih kedinginan,silahkan diminum teh nya"

"Terimakasih" ucap kami

"Baik,apa yang bisa saya bantu?"

"Karna pihak perusahaan kami kehilangan data wawancara dengan anda, apakah anda bersedia melakukan wawancara ulang dengan kami?" Kak gibran memulai pembicaraan sally sibuk menulis,dan sekarang giliranku

"Dengan senang hati"
Senyumnya ramah, tapi diri ini tak dapat menerima senyumnya

"Baiklah,bisa kita mulai?" Ucapku sedikit nerveus,ini pertama aku melakukan wawancara

"Ya silahkan"..

Bersambung~
*(jangan lupa dukungan suara
*(jangan lupa komen
Agar rajin up:)

haters gonna lovingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang