Chapter 2

115 12 3
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Langit terlihat mendung dan tak lama air hujan pun jatuh membasahi bumi.

Kayla duduk di halte dekat sekolah untuk menunggu jemputan ayahnya sambil memandangi hujan.  Tanpa sengaja ia mendengar sayup sayup suara yang sangat merdu,  Kayla menoleh kearah sampingnya melihat kearah sumber suara.  Seketika hati Kayla terenyuh mendengar suara itu,  suara itu adalah suara seorang pria tampan yang sedang melantunkan ayat Al-Quran di halte.

Dengan keberanian Kayla menghampiri pria itu yang masih khusyuk membaca Al-Quran nya.
Seketika pria itu menghentikan bacaannya dan menatap kedepan ia melihat ada kaki seorang wanita,  dengan sedikit ragu Azzam mendongakkan kepalanya menghadap sang pemilik kaki tersebut. 
Bola mata mereka sempat bertemu,  namun beberapa detik kemudian Azzam kembali menundukkan kepalanya beristighfar, Kayla heran mengapa pria itu menunduk lagi setelah melihatnya. Saat Azzam hendak beranjak dari tempat duduknya tapi gadis itu memanggilnya.

"Tunggu! " Teriak Kayla

Seketika Azzam berhenti karna gadis tadi memanggilnya.  Kayla yang melihat pria itu menghentikan langkah nya langsung menghampiri pria itu.

" Tunggu!." Ucap Kayla sekali lagi.  Tapi Azzam malah melanjutkan langkahnya dan menerjang hujan.  Kayla merasa bingung kenapa pria itu malah pergi ketika ia panggil.

~~~
.
.

Jam menunjukkan pukul 7 malam,  Kayla merebahkan  badannya diatas kasur kesayangannya sambil memejamkan matanya,  tak lama kemudian mama Kayla memanggilnya

"Kay" Panggil mama Kayla,  tapi tak di jawab oleh Kayla

"Kayla" Panggil mama Kayla lagi sambil membuka pintu kamar Kayla yang tak dikunci.  Mama Kayla yang melihat anaknya tertidur langsung membangunkannya.

"Kayla bangun sayang" Ucap mama Kayla sambil menggoyangkan tubuh Kayla.

"E ughh"

"Bangun sayang kamu kan belum sholat isya'. " Ucap mama Kayla

"Kayla ngantuk ma" Ucap Kayla yang masih memejamkan matanya

"Sholat dulu kay baru tidur lagi" Ucap mama Kayla dengan halus

"Hemm" Kayla langsung bangun dan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu kemudian ia menunaikan sholat isya.  Mama Kayla masih belum meninggalkan  kamar Kayla,  ia menemukan  surat di atas nakas Kayla kemudian membukanya,  mama Kayla terkejut membaca surat itu.  Selepas Kayla selesai sholat mamanya langsung menanyakan tentang surat itu.

"Ini maksudnya apa kay.  Kamu bikin masalah lagi disekolah." Tanya mama Kayla

"Hemmm.. Ya gitu deh" Jawab Kayla dengan santai

" YaAllah Kayla.  Kamu bisa ngak sih ga bikin masalah di sekolah.  Mama sama papa capek tau dipanggil terus kesekolah. " Ucap mama Kayla menahan marah.

"Kalo capek yaudah ga usah dateng kan beres" Jawab Kayla santai kemudian melanjutkan tidurnya.

"Astagfirullah Kayla " Mama Kayla hanya bisa mengelus dada melihat tingkah laku Kayla.

.
.
.

Disisi lain Azzam tengah duduk termenung dibalkon rumahnya memikirkan perkataan abi nya tadi.

Flashback on.

"Azzam,  sini nakal" Panggil abi Azzam.  Azzam yang baru saja pulang dari kuliahnya langsung menghampiri abi nya.

"Iya bi,  ada apa" Tanya Azzam

"Kamu kuliah udah semester berapa" Tanya Abi Azzam

"Emmm. Sudah semester akhir abi,  ini Azzam masih mau nyusun skripsi" Jawab Azzam

"Nak,  abi kan udah tua gamungkin kan kalo abi terus yang mengurus perusahaan" Ucap Abi,  Azzam mengerutkan dahinya tak mengerti maksud dari perkataan abinya.

"Maksud Abi? "  Tanya Azzam tak mengerti

"Maksud abi,  nanti setelah kamu lulus kuliah abi mau kamu gantiin posisi abi di perusahaan,  abi ingin kamu yang mimpin perusahaan" Jelas Abi

"Tapi bi,  kenapa harus Azzam yang gantiin,  abi kan tau Azzam kuliah jurusan apa" Elak Azzam

"Iya abi tau zam,  tapi kalo bukan kamu siapa lagi,  Aisyah kan masih SMA dia kan juga harus kuliah dulu.  Abi harap kamu nggak nolak perintah abi zam. " Kata Abi mendesak Azzam. 

Flashback off.

"YaAllah aku harus bagaimana,  apa aku bisa ngejalanin amanah abi,  tapi aku gabisa ngecewain Abi aku harus bikin abi bahagia" Monolog Azzam

K rekkk

Suara pintu terbuka Azzam yang melihat umi nya masuk ke kamarnya hanya diam di balkon.  Hingga umi nya mendekat

"Zam,  umi tau ini pasti berat buat kamu,  tapi kamu harus belajar zam buat memulai bisnis ini juga buat masa depan kamu nak.  Kasihan abi kalo harus mengurus perusahaan,  usia abi makin hari makin bertambah nak. Kamu juga tau kan abi sering sakit-sakitan. " Ucap umi dengan nada halus sambil mengusap punggung putranya. 
Azzam masih diam, ia bingung harus bagaimana ia takut jika tidak bisa melaksanakan amanah abinya dengan baik,  tapi di sisi lain Azzam tidak tega melihat abinya yang harus terus bekerja,  ia tidak mau menjadi anak durhaka ia ingin membahagiakan orang tuanya.

"Umi harap kamu mau menerima tawaran abi nak,  kamu fikir baik baik ya umi tinggal dulu" Ucap Umi Azzam kemudian meninggalkan kamar Azzam.

.
.
.
TBC

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Assalamu'alaikum wr wb.
Maaf typo bertebaran

Maaf ya kali ini partnya pendek🙏

Selamat menunaikan ibadah puasa 1440 H

Bad Girl HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang