she strong

24 7 0
                                    

Saat sampai di rumah, Nata binggung mau apa. Tidak ada kerjaan apapun yang harus dia kerjakan. Biasanya jika Nata pulang sekolah akan mengerjakan tugasnya. Karena sekarang tidak ada tugas apapun jadinya dia menganggur.

Pada akhirnya dia hanya bermain hp di sofa depan tv. Sudah menjadi kebiasaan Nata menonton tv sambil bermain hp jika dia sedang tidak ada kerjaan. Atau lebih tepatnya bersantai. Tidak lupa di temani camilan.

Line!!

Nata segera mengambil hp nya yang terletak di sofa tak jauh darinya.

Ah ternyata Lia. Ada apalagi ini bocah.

Lia
Heh Nat lo hutang sama gue!! Katanya mau jelasin tentang kak Bara!!

Nata
Oh yang itu mang napa si?

Lia
Ahh cepetan woii!! Gue kepoo abis!!

Nata
Jadi gini, gue tadi kan kebelet boker nah pas gue jalan ke km gue nabrak sesorang ternyata dia kak Bara. Yaudah cuman gitu, lo juga tau kan sikapnya kak Bara kek gimana.

Lia
Yahh gak seru lo mah!! Gue kira ada apaan lo sama kak Bara. Fiyuhh boros-borosin kuota gue aja lo

Nata
Kampret lo! Ya tadi yang butuh siapa, sekarang malah nyalahin gue! Ogeb.
Read

Sudah lah begitu sifat nyebelin nya Lia keluar. Nata jadi di buat kesal sendiri. Punya teman Bukan nya menghibur malah bikin mood rusak mulu.

Seketika Nata jadi inget orang tua nya. Mamah papahnya bekerja di luar negeri. Tentunya jarang pulang. Sekalinya mereka pulang itu malah membuat Nata semakin badmood karena kehadiran mereka.

Yaps mamahnya itu wanita karier. Papahnya pun sama. Intinya mereka hanya mementingkan pekerjaan daripada anaknya sendiri. Bahkan Nata merasa bahwa bik Tini lebih pantas menjadi papah sekaligus mamah bagi Nata.

Tes tes tes

Ahh lagi-lagi Nata di buat menangis karena memikirkan hal ini. Baginya keluarga hanyalah omong kosong semata.

~☆~

Pagi-pagi sekali Nata bangun, takut telat pikirnya. Yahh seperti biasa saat bik Tini sedang tidak ada di rumah, Nata hanya sarapan roti tawar yang mungkin tidak akan membuatnya kenyang sepenuhnya. Ya setidaknya bisa sedikit mengganjal rasa laparnya.

Setelah di rasa kenyang. Tepat pukul 06.15, Nata berangkat. Karena dia berangkat pagi jadinya dia berjalan menuju halte yang tidak begitu jauh dari rumahnya untuk menunggu angkot.


Tapi ada yang aneh. Nata melihat orang yang sedang berdiri di dekat motornya. Sambil beberapa kali entah menghubungi siapa lewat hp yang tertempel di telinganya. Dari kejauhan orang itu agak familiar di mata Nata. Tapi siapa, batin Nata.

Karena Nata sangat penasaran dia akhirnya mendekat. Tapi seketika dia menghentikan langkah kecilnya, saat orang itu mengeluarkan suara,

"Hallo? Yog lo bisa bantuin gue gak?"
Ucap orang itu dengan nada frustasi.

Ahh iya Nata sangat mengenali orang ini, motornya juga dia sangat merasa familiar. Dia Bara. Ahh tidak!! kenapa Nata baru sadar kalo itu adalah Bara.

Karena takut ketahuan, Nata berjalan mengendap-endap menjauh dari cowok itu.

Tapi takdir berkata lain.

"lo ngapain? Kayak maling tau gak"

Sial!! Batin Nata.

"Kalo emang gue maling kenapa? bukan urusan lo juga" ucap Nata tak kalah nyolot.

"Gue cuma ngasih tau selagi gue belum bertindak"

Nata berdecak kesal. Dan berniat untuk pergi meninggalkan Bara tapi buru-buru Bara menahannya dengan ucapan.

"Lo bisa bantu gue?" Pinta Bara.

Nata menghentikan langkah nya dan berdiam diri cukup lama.

Ini orang mau apa lagi sih ck dasar ngerepotin, batin Nata.

"Lo mau bantu gue apa enggak?" Ulang Bara.

Seketika Nata membalikan badannya.

"Bantu apa? Cepetan keburu telat" ucap Nata pada akhirnya.

Bara sedikit tersenyum, tanpa terlihat oleh Nata.

"Motor gue bannya bocor jadi lo mau kan-

"Apa? Dorong sampe bengkel?! Sori ogah gue!" Potong Nata cepat.

"Lo mau kan kalo gue bareng lo berangkatnya?" Tanya Bara dengan muka datar andalannya.

Oh tidak!! Siapapun tolong tenggelam kan Nata. Sudah gak nyelaw ngomong nya ternyata salah. Malu sungguh memalukan.

"Hmm..tapi gue cuma naik angkot kalo gamau mending cari ojol" jawab Nata berusaha menyembunyikan muka malunya.

"Gue mau" ucap Bara datar.

Nata mengangguk dan berjalan terlebih dahulu, lalu di susul Bara.

Begitu angkot datang Nata langsung melambaikan tanggannya dan yapp angkotnya berheti. Dan tentunya di susul Bara yang sekarang sudah duduk di sebelahnya.

Cukup akward sekali suasana yang diciptakan mereka berdua. Sampai di sekolah pun Bara hanya diam dengan muka datar. Begitupun Nata.

"Gue duluan" ucap Nata pada akhirnya memecahkan keheningan.

" thanks"











Satu bintang dari kalian sangat berharga bagiku (azekk )
Pai pai.. lanjut ga nihh??

Dia Itu Apa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang