Prolog

123 6 0
                                    

Bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu di nanti oleh semua orang muslim didunia. Bulan dengan penuh kebahagian dan kegembiraan. Bulan, dimana umat muslim berlomba lomba untuk mendekatkan diri dengan sang Ilahi.

1 Ramadhan akan datang besok pagi. Hari menunjuk pukul 11.00 malam. Dimana malam dari 1 Ramadhan. Semua orang begitu antusias untuk menyambutnya dan tidak ada seorangpun yang mau menyianyiakan malam 1 Ramadhan.

Tapi, tidak bagi sebuah keluarga yang paling disegani itu. Keributan terdengar dari arah rumah tersebut. Membuat orang orang yang berada disekitar menjadi bingung dan penasaran.

"Dari mana saja kau? Semua orang pada tarawih dan kau enak enakkan di luar sana." Dari ruang tamu rumah itu, terdengar suara membentak dari seorang laki laki paruh baya "JAWAB!" Suara itu kembali terdengar.

"Aku dari rumah teman." Suara itu pula berasal dari seorang gadis perempuan.

"Ngapain kau disana?" Suara laki laki paruh baya itu kembali meninggi.

"Aku berkumpul dan bermain bersama dengan teman temanku." Gadis perempuan itu menjawab dengan kepala yang tertunduk.

"Apa gunanya itu?" Laki laki paruh baya itu memandang gadis perempuan yang tepat berada didepannya "Kau lebih mementingkan berkumpul dengan mereka daripada menjalankan perintah Allah SWT. Apakah kau sadar dengan apa yang lakukan?"

"Maaf kan aku abi." Gadis itu terlihat menahan air matanya.

"Abi mau bertanya. Mengapa kau berteman dengan perempuan seperti itu? Mereka itu tidaklah baik. Liatlah pakaian mereka. Abi melihat tidak ada satupun dari mereka yang menutup aurat mereka." Laki laki paruh baya itu menatap gadis perempuan itu lamat lamat.

"Mereka itu adalah teman kpop ku." Gadis itu menatap wajah laki laki paruh baya yang dibilangnya dengan sebutan abi.

"APA! Bukankah abi sudah melarangmu untuk tidak mengidolakan mereka! Kau tau mereka itu adalah orang kafir dan kau malah mengidolakan mereka." Laki laki paruh baya itu kembali menaikkan nada suaranya.

"Mereka tidak seburuk yang abi bilang." Gadis itu menatap kembali mata laki laki paruh baya itu.

"Aisyah. Sadarlah. Sadarlah siapa yang sedang kau idolakan. Seharusnya kau mengidolakan Nabi Muhammad SAW. Kita adalah umatnya dan kau malah sibuk mengidolakan orang orang kafir itu." Laki laki paruh baya itu memegang bahu gadis perempuan itu dengan kedua tangannya.

"Abi, mereka memang berbeda agama dan kepercayaan dengan kita tapi mereka itu spesial dan berarti bagiku." Gadis perempuan itu melepaskan tangan abinya yang mencengkram bahunya.

"Apa spesialnya mereka? Apakah karena mereka memiliki wajah tampan sehingga kau begitu mengidolakan mereka? Aisyah ketahuilah ketampanan mereka itu hanyalah sebatas sementara. Kelak, saat mereka meninggal dunia ketampanan itu akan hilang dan mereka akan menjadi makanan ulat ulat yang berada di tanah. Aisyah, sungguh hanya Nabi Muhammad SAW lah yang memiliki paras yang sangat tampan di dunia ini. Wajah yang akan kekal untuk selamanya." Laki laki paruh baya itu menatap mata gadis perempuan itu yang dia panggil sebagai Aisyah.

"Abi. Aku menyukai mereka dan aku tidak ingin melupakan mereka." Gadis perempuan yang dipanggil Asyiah itu meninggikan suaranya.

"Karena mereka kau sudah berani membentak abimu ini dan jangan sampai karena mereka kau malah tersesat dan masuk ke jurang api neraka."

"MEREKA TIDAK SEPERTI ITU. MEREKA SANGAT BERARTI BAGIKU DAN TIDAK ADA YANG BISA MEMISAHKANKU DENGAN MEREKA." Gadis perempuan yang bernama Aisyah tersebut meninggikan nada suaranya.

"ANAK DURHAKA....
PLAKK

Laki laki paruh baya yang dipanggilnya abi itu menampar wajahnya dengan keras sehingga meninggalkan jejak dipipi yang lembut itu. 

"Aku benci abi." Aisyah lalu berlari menuju kamarnya.
.

.

.

.

Namanya Aisyah Salsabila. Biasa dipanggil Aisyah. Berumur sembilan belas tahun. Anak tunggal dari seorang kyai terkenal. Seorang kyai yang berumur sekitar empat puluh lima tahun yang merupakan pemilik pesantren yang terkenal di Indonesia. Gadis remaja muslimah yang tinggal diantara hadist dan ayat ayat alquran. Gadis muslimah yang cantik, baik dan pintar. Selain itu, Aisyah juga merupakan gadis keturunan Indonesia dan Arab. Memiliki kepribadian yang baik dan penurut.

Kpop atau yang disebut dengan Korea Pop sudah terkenal kemanapun dan memiliki beberapa dampak. Salah satu dampak itu terjadi dari seorang gadis remaja muslimah asal Indonesia yang menyukai kpop. Aisyah. Walaupun seluruh keluarganya menentangnya sebagai kpopers, dia tidak menyerah dan dia tidak ingin berhenti karena menurutnya tidaklah berdosa jika dia menyukai kpop.

Assalamualaikum Hyun Ki OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang