First met

128 23 17
                                    

21 November 1998.

"Arrggghhhh jangan mendekat!!" teriak Nicky dengan wajah yang terlihat sangat ketakutan. Namun teriakan itu tidak berpengaruh untuk gadis bermata biru berjubah hitam dengan penutup setengah mukanya yang sedang berada di depannya dengan pisau yang ia pegang.

"Pergi!!" Nicky semakin takut. Gadis itu semakin mendekatinya. Nicky melihat iris mata biru gadis itu yang indah namun gadis itu sangat berbahaya, ia akan terus mengingat iris mata itu.

"Pergi!! Aku tidak berurusan dengan mu!" Gadis itu tersenyum lalu dengan secepat kilat menancapkan pisau itu ke bagian perut kiri Nicky.

"Tidakkk!!!"

06.00 a.m

"Tidakkk!!!" teriak Nicky dengan napas yang terengah - engah. "Oh astaga Tuhan ternyata hanya mimpi."

Mata Nicky melirik ke jam bekernya, "Tidak!! Jam 06.45 aku harus sampai ke kampus!" Ya, memang Nicky hari ini mendapatkan kelas pagi.

Ia langsung keluar dari kamarnya dan mengambil handuk. Ia hendak pergi ke kamar mandi namun ia tidak lupa dengan kebiasaannya, ia menyalakan televisi dan membiarkan televisi itu menonton rumahnya yang sepi agar ia tak merasa ketakukan dan dilanda kesepian. Memang seperti itulah kebiasaan buruk Nicky jika sedang sendirian di rumah.

15 menit berlalu,
Nicky keluar dari kamar mandinya. Ia langsung pergi ke kamarnya dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

10 menit berlalu,
Setelah siap, Nicky langsung ke ruang keluarganya untuk mematikan televisinya. Sudah kebiasaan Nicky tidak sarapan dulu sebelum pergi ke kampus.

Ditemukan mayat lelaki tua pagi ini yang hanyut terbawa arus sungai. Disangka lelaki tua itu semalam dibunuh oleh seseorang yang tidak diketahui bahkan sidik jarinya pun tidak ada yang menemukannya.

Apa pembunuhnya itu memakai sarung tangan dan langsung membuangnya agar tidak ketahuan aksinya? batin Nicky.

"Semalam saya hendak pulang ke rumah dengan berkendara sepeda motor, saya melihat sekilas ada seorang gadis sedang berjalan kaki memasuki hutan. Saya tidak menghiraukannya, saya berpikir mungkin saja ia ingin mengambil kayu bakar untuk persediaan ia memasak. Saya tidak melihat gadis itu secara jelas karena hari sudah gelap tetapi yang saya ingat dari ciri fisiknya ialah iris matanya berwarna biru. Saya mengetahui itu karena iris mata birunya tampak bersinar seperti iris mata kucing karena terpantul dari sinar rembulan yang ada di permukaan sungai namun anehnya hanya iris matanya saja yang terlihat, atau memang penglihatan ku kurang jelas? Entah lah memang semalam aku sedang tidak memakai kaca mataku."

Tubuh Nicky langsung tampak membeku, ia jadi teringat dengan mimpinya semalam.

"Terimakasih atas pemberitahuannya pak mungkin ini bisa membantu. Ya, Bapak tadi adalah salah satu saksi mata kami."

Cittt

"Bisa telat aku jika menonton berita busuk itu," geram Nicky yang sudah mematikan televisinya. Ia melirik jam dinding yang berada tidak jauh dari televisinya, "Ya Tuhan sudah jam 06.35, aku bisa telat jika begini ceritanya!!" Nicky langsung keluar rumah, ia tidak melihat adanya motor dan mobil di sekirar halaman rumahnya, "Sialan! Kenapa semua kendaraan di rumah ini terpakai?!" Dengan terpaksa Nicky pun pergi ke kampus dengan berjalan kaki, menunggu bus pun rasanya percuma.

❌❌❌

Nicky berlari secepat mungkin memang kampusnya itu sedikit jauh dari tempat tinggalnya.

BUGHH

Secara tidak sengaja Nicky menabrak seorang gadis manis yang belum ia temui sebelumnya. Tubuh gadis itu hampir terjatuh dan untungnya Nicky menangkapnya.

5 detik.

Mereka saling bertatapan, Nicky menatap iris mata gadis itu.

"Umm maafkan a--"

"Aku harus pergi."

Seketika Nicky membeku di tempat, Iris matanya biru? batin Nicky terkejut.

❌❌❌

06.45 a.m

"Tak ku sangka diriku bisa datang tepat waktu huhhh," gumam Nicky yang rasanya sudah bebas dengan napas yang terengah - engah.

"Hai sayang," sapa Angelin yang merupakan kekasihnya Nicky. Nicky hanya berdehem menanggapi Angelin.

"Kau ingin menemaniku malam ini?"

"Kemana?"

"Bioskop."

"Aku sibuk," tolak Nicky dengan nada acuh.

"Ayolah sayang, aku sangat ingin menonton film pengeluaran terbaru saat ini," jawab Angelin dengan ekspresi memelas.

"Film bergenre?"

"Entahlah, mungkin thriller," Nicky hanya ber-oh ria. "Kau ingin menemaniku? Ayolah hanya sekali ini saja," ucap Angelin manja.

"Baiklah jika untuk sekali ini."

❌❌❌

Nicky dan Angelin sudah membeli tiket film yang Angelin pesan. Sekarang yang harus mereka lakukan hanya menikmati filmnya.

Untuk apa Angelin mengajakku menonton film berbau psikopat? batin Nicky. Seketika ia teringat dengan gadis beriris mata biru yang tak sengaja ia tabrak dan muncul di dalam mimpinya.

"Ahhh seru bukan filmnya sayang?" tanya Angelin setelah filmnya sudah selesai.

"Ayok kita pulang, ini sudah malam. Masih banyak tugas yang harus aku selesaikan," nada dingin Nicky terdengar lagi. "Ayokkk," jawab Angelin sambil tersenyum sinis.

❌❌❌

Nicky sudah mengantarkan Angelin pulang ke rumahnya. Kini hanya dia yang harus cepat pulang ke rumahnya karena hari sudah gelap dan daerah itu sangatlah rawan.

Nicky sangat mengantuk namun ia tahan rasa kantuknya, ia takut ada kecelakaan nanti dan ia yang harus bertanggung jawab.

CITTT

Terdengar suara gesekan ban mobil Nicky, ia terkejut saat melihat ada seorang gadis yang berjalan di depan mobilnya. "Apa ia tertabrak?" Nicky turun dari mobilnya untuk memeriksa gadis itu.

Nicky terkejut saat ia melihat iris mata gadis itu yang ternyata berwarna biru, "Hai," sapa Nicky dengan senyuman namun apa yang Nicky dapat? Ia malah diabaikan oleh gadis itu.

"Hei tunggu!!"

CITTT

TINTIN

"Hei kau! Kalau sedang berjalan itu lihat keadaan!!" teriak pengemudi yang nampaknya sudah emosi karena Nicky berlari ke jalan raya secara tiba - tiba karena ia mengejar gadis bermata biru itu.

"Umm maaf, aku hanya sedang terburu - buru."

"Sudahlah! Lain kali jangan diulangi, itu sangat membahayakan," Pengemudi itu meninggalkan Nicky yang masih berada di tengah jalan.

"Argghhh sialan! Kenapa aku jadi penasaran dengan gadis itu?!" gumam emosi Nicky.

The Dangerous Girl Exist Beside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang