[3] Halo Juli

48 8 17
                                    

Angin bulan Juli bertiup kencang

Membuat dedaunan terbang tak karuan

Membawakan sebuah kisah

Membuka lembaran baru yang semula usang

Sungguh tak menyangka sama sekali

Bertemu denganmu seperti sebuah keajaiban

Aku rasa ini takdir Tuhan

Atau mungkin sebuah kebetulan?

Entahlah aku tak mengerti

Saat aku menatap kedua manik matamu

Kupandangi terus dirimu

Aku merasa seperti terdapat sesuatu

Tak pernah kurasakan sebelumnya

Di tengah dinginnya angin kencang

Jantungku berdegup dengan kencang

Hatiku hangat saat memandangmu

Teduh rasanya menatap matamu

Senyumanmu terlukis jelas bersama dedaunan yang terbang

Wahai lelaki di bulan Juli

Mengapa kamu membuat jantungku terus berdebar?

Mengapa matamu menarik aku untuk terus masuk ke dalam?

Mengapa senyumanmu begitu menyilaukan?

Aku malu untuk mengakuinya

Namun sepertinya aku menyukaimu

Bahkan sejak pandangan pertama

Aku harap esok atau lusa kita dapat bertemu kembali

Sampai nanti lelaki di bulan Juli

MemoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang