Angin bulan Juli bertiup kencang
Membuat dedaunan terbang tak karuan
Membawakan sebuah kisah
Membuka lembaran baru yang semula usang
Sungguh tak menyangka sama sekali
Bertemu denganmu seperti sebuah keajaiban
Aku rasa ini takdir Tuhan
Atau mungkin sebuah kebetulan?
Entahlah aku tak mengerti
Saat aku menatap kedua manik matamu
Kupandangi terus dirimu
Aku merasa seperti terdapat sesuatu
Tak pernah kurasakan sebelumnya
Di tengah dinginnya angin kencang
Jantungku berdegup dengan kencang
Hatiku hangat saat memandangmu
Teduh rasanya menatap matamu
Senyumanmu terlukis jelas bersama dedaunan yang terbang
Wahai lelaki di bulan Juli
Mengapa kamu membuat jantungku terus berdebar?
Mengapa matamu menarik aku untuk terus masuk ke dalam?
Mengapa senyumanmu begitu menyilaukan?
Aku malu untuk mengakuinya
Namun sepertinya aku menyukaimu
Bahkan sejak pandangan pertama
Aku harap esok atau lusa kita dapat bertemu kembali
Sampai nanti lelaki di bulan Juli
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori
PoetryKamu datang mengundang rasa dan terciptalah cerita. Lalu kamu pergi meninggalkan luka bersama kenangan yang ada. Kini aku tahu mengapa kenangan itu indah. Karena ia tak akan kembali lagi. Untukmu lelaki yang selama ini aku kagumi. Yang kini telah me...