Masa Orientasi Siswa #1

59 6 2
                                    

Author pov

Setelah percakapan keduanya selesai, mereka berdua berlari kecil setelah mendengar pengumuman bagi siswa tahun ajaran baru untuk kumpul di aula. Aula yang tertutup. Aula yang jaraknya tidak jauh dari toilet dan lapangan. Tidak lupa mereka berdua mengeluarkan name tag dari tas mereka masing-masing, dan mengalungkannya di leher masi g-masing sebagai tanda pengenal mereka.

Sesampainya mereka berdua, banyak siswa siswi yang memperhatikan mereka.
"Lumayan juga sih nih cewek."

"Lumayan sih."

"Itu kembar?"

"Sama-sama cantik, tapi kayaknya cantikan siapa tuh namanya... Oh listya."

Itu yang terdengar dari beberapa siswa yang memperhatikan mereka. Tetapi sandra dan tya tidak menghiraukan perkataan mereka. Mereka terus berjalan melewati orang-orang yang ada di sana tidak menghiraukan beberapa pasang mata yang menatap mereka mereka dengan tatapan tidak menyukai. Mereka mencari tempat untuk mereka berdua berbaris.

Beberapa orang masuk ke dalam ruangan tertutup tersebut. Seketika ruangan yang tadinya ramai menjadi hening. Siapa lagi kalau bukan OSIS. Mereka mengarahkan kepada peserta MOS untuk berbaris sesuai kelompok yang sudah dibagikan. Kelompok tersebut juga sekaligus menjadi pembagian anggota kelas. Untungnya mereka berdua, Sandra dan Tya satu kelas. Memang mereka baru kenal, tapi mereka terlihat sangat akrab. Mereka ber-tos ria.

Setelah pembagian kelompok yang juga sekaligus menjadi pembagian kelas, OSIS mengarahkan kepada peserta MOS untuk berkenalan satu sama lain dalam sesama kelompok.

Sandra

Setelah diarahkan untuk berkenalan satu sama lain, gue lebih memilih untuk memulai bernalan dengan perempuan.

"Hai, gue Siska. Siska Oktaviani." Kata orang dari belakang gue.

"Halo, gue Sandra. Alexandra Arsy Christabel." Kata gue setelah membalikan badan.

"Gue Dita. Dita Ayu Agatha."lanjut orang di sebelah Siska.

"Dan gue Natali. Natalia Christy." Kata orang di sebelah Dita.

Dan mereka juga melakuakan hal yang sama kepada Tya.

"Gimana kalau kita jadi sahabat?" Kata Siska.

"Iya!" Seru kita bersamaan.

"Kita buat nama panggilan masing-masing aj, gimana? Kayak semacam panggilan istimewa gitu." Kata Tya dengan bersemangat.

"Boleh, boleh." Jawab gue yang gak kalah semangat.

"Gimana kalok Dita itu Tata, Siska itu Ika,hmm..." Kata Tya.

"Hmm...Listya itu Aya, Natali itu lia, dan gue Rara. Gimana?" Kata gue.

"Cakep tuh." Kata Dita.

"Boleh juga." Timpal Natali.

"Sahabat?" Tanya Tya.

"Sahabat!" Seru kita semua.

"Ekhemm!" Dehaman yang berasal dari belakang kita semua yang cukup keras.

Seketika kita semua berbalik badan. Dan itu adalah salah satu OSIS.

"Ngapain dia di sini? Mampus kita semua."
Batin kita semua sambil menggigit bibir bawah.

"A..ada apa ya kak?" Tanya gue takut.

"Kalian udah kenalan sama yang lain atau belum?" Tanyanya dengan nada datar dan juga wajah datar.

"Hehe...belum kak. Maaf kak keasikan ngobrol soalnya." Kata Tya dengan senyum manisnya dengan lesung di pipinya.

"Ya udah, cepetan kenalan sama yang lain."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAKE LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang