"Begini, aku ingin mengatakan sesuatu. Sesuatu yang mungkin akan membuatmu paham tentangku aku, semoga."
Aku bukan orang yang mindikte Tuhan dengan mangeja namamu disetiap doaku.Bukan, aku bukan orang seperti itu.
Aku bukan orang yang terpikat olehmu lantas menginginkanmu lebih dari apapun.
Bukan. Lagi-lagi aku bukan orang seperti itu.
Aku memikirkanmu, biarkan pikiranku saja yang seperti itu. Aku terpikat olehmu, biarkan aku saja. Tanpa perlu kuseret pakai doa. Tanpa perlu kuamini sampai terijabah.
Yang aku tahu, jika kau suka, aku suka, lalu ada masa depan yang harus kita jalani berdua, kita pasti bertemu, kita akan bersama, sesulit dan sesukar apapun nanti.
Jika usahamu bukan menunjukku, bukan berarti aku tak pantas bersamamu, bagaimana jika Allah menakdirkan?
Jika usahamu menunjukku, tapi aku tak pantas untukmu, bagaimana jika Allah menjodohkan?.
"Jadi begini, kita cukup berusaha memantaskan diri untuk orang yang terbaik versi Tuhan. Bukankah menajubkan, jika kelak kita akan bersama orang yang Tuhan siapkan untuk kita?"
Dan siapa yang lebih tahu kecocokan kita selain-Nya?
Bukankah kejutan itu adalah sesuatu yang tidak pernah kita sangka-sangka tapi jadi nyata? Kau tak perlu mendikte-Nya. Kuperbaiki diriku bukan karenamu, kau perbaiki dirimu jangan karenaku.
Kita sama-sama perbaiki niat. Cukup Tuhan jadi tujuan, cukuplah Tuhan tempat digantungkannya semua harapan, tanpa perlu alasan selain, Lillahi Ta'ala kau setuju?
Ohya, sekali lagi, kita tidak perlu mendikte-Nya.
Tapi jangan lupa riuhkan harapanmu tentang sesuatu yang akan mampu memperbaiki dirimu, keluargamu, masa depanmu, yang terpenting untuk agamamu.
Bagaimana, apa kau sudah paham? Semoga ya :)
#Musikalisasi Puisi Rhia
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN UNTUK-MU
PoetryIni semua untukmu, yang jauh disana. Ini bukan hanya sekedar kalimat saja tapi saya mencoba agar setiap bait bermanfaat buat pembaca, selamat membaca, semoga kamu merasakan apa yang saya tuliskan. Terimakasih :)