segenap tabah telah ku upayakan tuk bertahan.
'sabar,kau harus bersabar.'
ucapku seraya mengelus dada.menghadapi-nya bukanlah perkara yang mudah.
rasanya seperti melayang bebas lalu sayapmu putus ditengah kelamnya harap.
kau kepakkan sambil bersenandung,
dan esokannya merintih tak terbendung.seharusnya hati sudah mundur perlahan,
dengan hancur lebur bersisa rempahan.
entah disebut upaya atau pembodohan,
namum tak ada hentinya ia teguh bertahan.sayang,
biarkan aku mengulang tutur yang sama,
agar dapat tamparan yang sama.
sama luntur,
sama hancur,
sama lebur.sebelum kalimatku terdengar nyaring dipintu hatimu,
izinkan aku menyuarakan rasa yang tersirat belakangan ini.
tubuh bermandikan peluh ,
mata bergelinangan air ,
sekelibat renungan kosong ,
serta hati yang tangguh.aku sudah memikul erat semua itu,
dari kali pertama semesta menempatkan mu dihatiku.dan untuk kesekian kalinya,
entah kau terima atau hancurkan lagi.
kalimatnya telah terkirim dengan sempurna.
terima dan selamat meresapi.'ini dariku,
cinta untukmu.'