Sejak masuk kelas Lena selalu kepikiran apa yang dibilang Gilang tadi. "Kenapa dia menatap gue seperti itu? Tapi ah sudahlah mungkin itu hanya pujian Kak Gilang buat gue." benak lena.
Bell pulang sekolah pun berbunyi, sudah banyak siswa siswi yang keluar kelas untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Lena pun menunggu angkutan umum yang lewat arah rumahnya.
Setengah jam Lena menunggu tak ada satupun yang lewat, Lena takut karena suasana sekitar sudah sepi. Tiba tiba ada seseorang yang datang mengagetkan Lena,"udah lo gue anterin aja pulang, daerah sini rawan." Ternyata itu Erdo manusia menyebalkan.
"Nggak usah gue bisa pulang sendiri." Cetus lena.
"Jangan marah gitu dong cuma gara-gara bakso yang tadi." canda Erdo sambil membunyikan gas motor nya dan tertawa kecil.
"Udah sana lo pulang aja, gue bisa pulang sendiri tanpa bantuan manusia kayak lo." tegas lena.
"Bener nih ya?." tanya Erdo pada Lena karena langit sudah lumayan gelap.
"Iya udah sana ah." kata lena yang menggambarkan mengusir Erdo dari hadapannya.
Akhirnya Erdo pun ingin bergegas pergi tapi tiba-tiba petir berbunyi. Lena langsung menjerit
"Eee-erdo yaudah deh gue ikut lo pulang. gue takut." ucap lena.
"Yaudah cepet naek, mau ujan ni." ucap Erdo.
Lena pun langsung menaiki motor Erdo, dikarenakan Lena tidak terlalu tinggi ia kesusahan naik motor Erdo yang lumayan tinggi.
"Susah amat sih kayaknya naek motor gw doang, pendek sih lo." ejek Erdo sambil tertawa kecil.
"Ih ini ketinggian tau ga sih." cetus Lena.
Akhirnya Erdo memiringkan motornya. Lena pun langsung menaiki motor Erdo.
Sesampainya di rumah, Lena langsung turun dari motor Erdo dan masuk kedalam rumah tanpa bilang terimakasih kepada Erdo karena sudah menghantarkan nya pulang.
"Dendam amat kayaknya sama gue Marah sih boleh, makasih nya mana nih?." ujar Erdo yang sedikit kencang sambil membunyikan motornya.
"MAKASIH." cetus lena sambil menutup pagar rumahnya.
"Gitu dong. Gue pulang ya." gumam Erdo.
Rumah Lena terlihat sangat sepi, dikarenakan tidak ada yang tinggal selain ia sendiri. Setelah sampai di kamarnya Lena langsung membersihkan pakaiannya, dan langsung pergi istirahat. Kartika ia sedang istirahat handphone nya pun berbunyi menandakan pesan masuk.
"Saveback ya, Erdo ganteng." pesan Whatsapp itu ternyata dari Erdo.
"Dapet nomor gue darimana?." tanya Lena.
"Ada deh, lo ga perlu tau gue dapet darimana. Jangan tidur malem² ya." pesan Erdo yang membuat Lena sedikit jijik.
"Ih apa banget sih lo? Udah ah gue mau istirahat." kata Lena.
"Iya iya beb, yaudah istirahat sana." tanpa membalas pesan Erdo, Lena langsung menutup handphone nya.
Keesokan paginya Lena bangun sedikit telat, dan langsung bergegas ke sekolah, ternyata sesampainya di sekolah, gerbang sudah ditutup Lena pun telat dan harus menunggu sampai apel di lapangan selesai.
"Eh lo telat juga?." ujar laki laki tinggi berkulit putih dan tampan itu. Ternyata itu Gilang.
Selamat menjalan ibadah puasa temen²🌻
Selama bulan puasa, Erdo bakal nemenin ngabuburit nih tungguin ya......
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twilight Woman
Teen Fiction"JADI LO CUMA JADIIN GUE BAHAN TARUHAN DOANG? BRENGSEK!!."