For The Last [End] (SoonHoon)

380 27 3
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jihoon terperangah. Matanya tak berkedip sama sekali, bahkan ia hampir menabrak sebuah gucci antik jika saja tidak ada Soonyoung yang menariknya dan kemudian membuat nya kembali tersadar dari keterpukauan nya.

Jujur saja, bisa dibilang Jihoon adalah anak dari keluarga kaya yang cukup terpandang. Tapi ia tak pernah menyangka bahwa Soonyoung juga merupakan anak dari kalangan yang cukup berada. Tidak! Bahkan mungkin Soonyoung lebih kaya dari ayahnya.

Lihat saja, rumah-atau mungkin harus disebut mansion itu. Terlihat megah dan sangat luas seperti lapangan sepak bola.

Tapi, bagaimana mungkin ia tidak tahu ada rumah semegah ini ditengah kota? Padahal tempatnya cukup strategis.

Ah~ Jihoon. Lupakah kau yang hanya lah anak rumahan (?) Itu?

Soonyoung nampak mengerutkan kening nya geli kala melihat ekspresi Jihoon.

"Ada apa?"

"Hah? Apa?" Pertanyaan Soonyoung membuat Jihoon sadar untuk sesaat dari rasa kagumnya.

Soonyoung tersenyum dan merangkul bahu kekasih mungil nya itu. "Tidak. Aku hanya terkejut saja."

"Kau tidak mengira bahwa aku adalah anak dari kalangan berada?" Tanya Soonyoung yang menuntun kearah ruang tengah.

Karena memang sedari tadi mereka hanya berdiri di pintu masuk.

"Ya, dari penampilanmu saja sama sekali tidak meyakin-" Kalimat Jihoon terhenti.

Mata sipitnya itu semakin membulat tak percaya ketika kakinya menginjak lantai ruang tengah berada. Dapat Jihoon lihat belasan- Ah tidak- bahkan mungkin puluhan maid yang kini berbaris rapi sembari menundukkan kepala mereka.

Seolah menyambut kedatangannya dan juga Soonyoung.

"- kan."

"Selamat datang di rumah, Tuan muda." Seru salah satu pelayan yang Jihoon yakin adalah kepala pelayan dimansion itu.

"Ya. Terimakasih pak Choi." Balas Soonyoung.

"Soo-Soonyoung." Panggil Jihoon pelan.

Membuat Soonyoung yang memang masih merangkul Jihoon pun menoleh karena panggilan Jihoon untuk nya.

"Ada apa?" Tanya Soonyoung.

"Kurasa ini sedikit berlebihan." Balas Jihoon dengan suara yang sedikit berbisik.

"Kenapa? Kau tidak nyaman?" Tanya Soonyoung dan kali ini diangguki oleh Jihoon.

Soonyoung hanya tersenyum dan segera menatap kepala pelayan keluarganya itu.

"Pak Choi, suruh mereka semua bubar dan segera siapkan makan siang untuk ku dan semua nya." Ujar Soonyoung dengan tenang.

"Baik, Tuan muda." Balas pria paruh baya itu dengan anggukan sopan.

Dan segera ia membubarkan pasukan pelayan Soonyoung yang tak terkira jumlahnya.

Baru saja kepala pelayan Choi hendak pergi, Soonyoung sudah lebih dulu mencegahnya.

Every SVT Craick Pair CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang