"Katanya ada dokter pindahan loh, bi!"Eunbi mengangkat wajahnya. "Pindahan? Dari mana?"
Sedangkan dihadapannya, duduk seorang wanita cantik dengan rambut tergerai lurus—si pembuka pembicaraan tadi, Jung Yerin.
"Dari Busan sih, katanya. Kenapa jauh-jauh banget ya? Kan di Busan ada banyak rumah sakit."
Eunbi menyedot minuman favoritnya, lalu tertawa kecil. "Ya udah sih. Mungkin ditugasinnya di sini. Perempuan? Atau laki-laki?"
Memang dasarnya Yerin adalah wanita yang jahil, dia tersenyum miring sambil menaikkan kedua alisnya cepat. "Kalau laki-laki kenapa hayoo?"
"Ya nggak kenapa-kenapa."
"Hmm, yakin nggak bakal diembat?" Yerin mencolek dagu Eunbi sambil terus tersenyum menggoda. Menurutnya, asyik sekali menggoda Eunbi yang notabenenya tidak pernah punya pacar.
Eunbi menjauhkan tubuhnya. "Diembat apa sih, ah. Umur gue masih muda ya!"
"Ya, tapi memangnya nggak bakal ada calonnya? Kalau udah cukup umur buat menikah kan, nggak perlu susah-susah cari calon lagi?" Yerin terkekeh.
"Yerin berisik, ah!"
"Hello, teman-teman sepergosipan ku!!"
Yerin dan Eunbi menoleh serempak kearah sumber suara itu berasal. Sebetulnya, hanya dengan mendengar suaranya, mereka berdua sudah tahu siapa itu sebenarnya.
Siapa lagi kalau bukan Yuju? Si pemilik suara merdu, tapi kalau sedang bicara, kecepatannya melebihi kedipan mata?
Yuju datang bersama kawan sehidup sematinya, Jung Eunha. Dia bukan saudara Yerin, tapi marga mereka memang sama. Bedanya, Eunha dikenal sangat feminim dan sopan. Kalau Yerin? Nggak usah ditanya.
"Hei-hei kalian udah tahu gosip baru belum?" Yuju memulai pembicaraannya tepat setelah ia dan Eunha duduk bergabung di meja tempat Yerin dan Eunbi.
"Gosip apa?"
"Itu loh. Dokter pindahan dari Busan," bisik Yuju, niatnya sih supaya tidak terdengar, tapi apa daya? Justru perawat dan karyawan rumah sakit malah melihat ke arahnya serempak.
Yuju kalau sedang berbisik, kedengeran jelas. Hayo, ngaku siapa yang mirip sama Yuju?
"Ooh, itu sih baru aja kita omongin. Ya nggak, bi?" Yerin mengedikkan dagu, dan dibalas anggukan singkat dari Eunbi.
Jujur saja sebetulnya Eunbi tidak tertarik dengan kedatangan dokter pindahan itu. Mau dia laki-laki atau perempuan, menurutnya tetap saja itu sama sekali bukan urusannya. Ditambah pula, ia pasti susah untuk dekat dengan orang-orang baru itu.
Eunbi bukan tipe orang yang supel seperti Yerin atau Yuju. Dia sulit beradaptasi dengan lingkungannya karena dia tipe introvert. Tsundere juga sebetulnya.
"Dari yang gue denger sih ya, dokternya laki-laki. Ganteng. Dan yang pasti dia single."
"Tuh, bi! Ambil aja udah!" seru Yerin, dan disambut dengan tatapan melotot Eunbi. "Yerin bacot banget, deh."
Yuju menoleh—menatap Eunbi tak kalah antusiasnya dari Yerin. "Dia satu spesialis yang sama kayak lo, bi. Lumayan tuh, incer aja!"
Eunbi mendengus. "Apa-apaan sih. Enggak, ah. Gue nggak tertarik sama sekali ya!"
"Yakin? Nanti kalau tiba-tiba tertarik gimana? Dianya boleh buat gue nggak?"
Tanya Eunha, langsung mengheningkan suasana tiba- tiba.
***
"Sukses disini, bro. Bangga banget gue punya sahabat dokter di rumah sakit terkenal se-korea!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️doctor ; sinb + jungkook
Fanfictionjungkook x sinb #1 in sinb 190714 ©wizardviosa, may 2019