Ketukan kaki terdegar menggema dilorong sepi dekatng lapangan basket, dan suara itu tercipta dari ketukan sepatu kets krem dengan tali berbentuk pita dibagian ujungnya. Ia seperti menunggu seseorang, setelah mengantar sahabat tercintanya yeoja bermata sipit ini kembali kekampus untuk rutinitas menguntitnya(?)
"Hah dia dimana sih? Bukankah biasanya dia berlatih disini? Sebaiknya aku pu... OMO!!" Baekhyun yang berbalik badan langsung kaget dengan adanya dada tegap yang berhadapan langsung dengan wajahnya saat ini.
"Hai nona Byun Baekhyun. Perkenalkan aku Park Chanyeol, apa kau sedang mencariku?"
"Oh oh kau mengagetkanku"
"(memasang senyum termanis)"
"Kenapa kau tersenyum?"
"Bisakah kau melepaskan tanganmu dari bahuku?"
"Oh ne, mian"
"Gwenchana, seharusnya aku yang meminta maaf sudah mengagetkanmu. Apa kau sedang mencariku? Maaf kami sedang tidak berlatih hari ini, pelatih kami jatuh sakit kemarin. Jadi, kami libur untuk sementara waktu"
'Bagaimana dia bisa tahu kalau aku mencarinya, ahh Baekhyun bodoh bodoh sekali' Baekhyun hanya meruntuki perbuatannya yang sedari tadi menunggu di lorong dekat lapangan basket yang biasa digunakan Chanyeol untuk berlatih bersama teman-temannya.
"Kenapa diam? Aku benarkan?"
"ne k-kau benar, aku mencarimu tadi, eh?"
"mencari ya, ehmm apa kau menyukaiku?"
"Eh?"
Entah apa yang akan Baekhyun katakana lagi, kali ini pipinya sudah sangat merona karna ucapan Chanyeol barusan.
'Ting tong ting tong'
Suara bel yang terus berbunyi itu membuat sang pemilik yang baru saja sampai dirumah menggusak rambutnya kasar.
"Baru saja aku sampai. Siapa lagi ini? Bibi Jung tolong bukakan pintu aku ingin ke kamar dulu"
"ne" sahutan dari dalam dapur terdengar ditelinga Jongin, sesegera ia menuju kamarnya untuk membersihkan diri kemudian turun melihat siapa yang datang barusan.
"Oh nona Do, mari silahkan masuk. tuan Jongin baru saja sampai, mungkin dia sedang mandi"
"Terimakasih"
"ne, cheonma, bibi tinggal kedapur dulu ya. Kalau nona Kyungsoo ingin apa-apa panggil bibi Jung saja"
"ne, oh ani sebaiknya saya menunggu Jongin saja" kali ini Kyungsoo memanggil Jongin tanpa embel-embel ssi dibelakang namanya.
.
"Oh kau sudah datang saem"
"Bisakah kau tidak menyebutku seperti itu, bukankah kau tahu namaku. Aku tidak suka dipanggil seperti itu"
"Lalu???"
"Panggil Kyungsoo saja pastinya"
"Geure, Kyungie"
"..."
'kenapa dia tersenyum?' 'apakah dia menyukaiku?' 'ah tidak tidak' 'tapi dia begitu lucu' 'kalau eomma suka aku juga harus suka' 'ah andwe andwe'
"Jongin? Jongin-ah?" Kyungsoo melambai-lambaikan tangan tepat diwajah Jongin berusaha untuk menyadarkan lamunannya.
"eoh? Ne ne. apa kau membutuhkan sesuatu?" Jongin yang sedari tadi bergelut dengan segala macam kata-kata yang ada dipikirannya mulai tersadar, tanpa sadar dia merasakan kalau jantungnya mulai bergerak abnormal.