A PLAN

218 41 20
                                    

""Agensi sudah memutuskan akan tetap melakukan comeback tanpa Minhyun. Kita tidak bisa terus merahasiakan perihal kondisi Minhyun dari para penggemar"

"Tapi kak, para penggemar bilang kalau kita harus comeback lengkap dengan Minhyun. Atau kita tidak usah melakukan comeback sama sekali. Kakak tau kan kalau popularitas Minhyun di group ini sangat tinggi"

"Tidak bisa seperti itu Aron, agensi akan rugi besar jika membatalkan comeback. Lagipula sudah banyak jadwal yang disusun. Apa kamu tau berapa banyak dana yang dikeluarkan untuk membayar ganti rugi pada stasiun tv yang mengundang Minhyun karena jadwal nya dibatalkan? Itu tidak sedikit, dan hanya dengan comeback inilah kita bisa menutupi dana nya"

"Tapi penggemar akan sedih jika Minhyun tidak ada. Apalagi jika mereka tau perihal kondisi Minhyun yang sebenarnya" Guanlin berucap sedih.

"Kita tidak bisa melakukan apapun. Bahkan dokter saja mengatakan jika kemungkinan Minhyun untu sadar itu hanya 15% saja. Aku juga tidak bisa menolak direktur. Aku hanya manager yang menerima perintah"

"Lusa kita akan melakukan konfrensi pers untuk mengumumkan keadaan Minhyun pada publik. Kalian akan diberi libur satu hari. Setelah itu kita akan fokus latihan koreo baru tanpa Minhyun"

Sungwoon mengehela nafas sedih. Percakapan dengan sang manager teringat jelas di fikiran nya. Ia tidak menyangka semua akan terjadi seperti ini. Comeback yang sudah mereka nanti-nantikan malah berjalan tidak lancar. Sungwoon tidak mau, ia tidak ingin mereka terus comeback padahal Minhyun sedang dalam kondisi hidup dan mati.

Hari ini, seharusnya ia ikut ke agensi bersama dengan kakak-kakak nya yang lain, namun karena kondisi yang kurang sehat, Sungwoon disuruh istirahat di apartemen. Tapi bukan Sungwoon namanya jika patuh, maka dengan keadaan tubuh yang kurang sehat, Sungwoon memutuskan untuk pergi ke rumah sakit saja, menemani Minhyun.

Tapi saat sedang berjalan di lorong apartemen, pandangan Sungwoon memburam dan kemudian semua nya gelap.

.


.


.


.


.


"Anak ini kecil sekali" Gerutu Daniel sambil menggerakkan tangan Sungwoon ke kiri dan kanan. Laki-laki bongsor itu sekarang sudah masuk kedalam tubuh Sungwoon. Itu semua adalah ide Minhyun. Awalnya Daniel menolak, tapi setelah dipaksa dan diancam oleh Jaehwan, akhirnya ia menurut.

"Jangan melakukan hal aneh padanya Daniel!" Jaehwan menatap tajam kearah Daniel yang sedang mencubit-cubit pipi nya sendiri. Pipi Sungwoon maksudnya.

"Awas saja sampai adikku terluka Daniel!"

"Kamu tenang saja orange, aku tidak sejahat itu"

Ketiga nya kemudian berjalan kearah ruang ICU. Dengan kemampuan sempurna Daniel sebagai seorang hantu, ia bisa mengendalikan pikiran Sungwoon dan mengetahui dimana letak rumah sakit tempat Minhyun dirawat. Tentu saja sebelum pergi, Sungwoon sudah lebih dulu dipakaikan penyamaran agar tidak timbul gosip aneh karena melihat laki-laki itu berjalan dengan seorang gadis.

"Kak Minhyun, ini ruangan nya, ayo masuk"

Minhyun hanya mengangguk pelan kemudian mengikuti Jaehwan dan Daniel masuk kedalam ruang rawat. Setelah menunggu Jaehwan dan Daniel menggunakan baju khusus,ketiga nya kemudian berjalan mendekat kearah ranjang rawat Minhyun.

THE LOST SOUL (MINHWAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang